Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali mencatatkan capaian penting di tingkat nasional dalam bidang riset dan Abdimas.
Berdasarkan Pengumuman Klasterisasi Perguruan Tinggi Tahun 2026 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Umsida resmi masuk dalam Klaster Mandiri, klaster tertinggi dalam pemetaan kinerja perguruan tinggi di Indonesia.
Lihat juga: Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
Pengumuman tersebut tertuang dalam surat resmi bernomor 1436/C3/AL.04/2025 tanggal 4 November 2025. Klasterisasi ini ditetapkan melalui Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0968/C3/DT.05.00/2025.
Penilaian Kinerja SINTA 2022–2024
Klasterisasi perguruan tinggi tahun 2026 didasarkan pada pengolahan dan verifikasi data kinerja akademik melalui SINTA periode 2022–2024.
Penilaian meliputi komponen publikasi artikel, kinerja penulis dan afiliasi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kekayaan intelektual (KI), serta buku ilmiah yang dihasilkan perguruan tinggi.
Klasterisasi bukan pemeringkatan, tetapi merupakan mekanisme pengelompokan perguruan tinggi berdasarkan kinerja objektif untuk penyusunan peta jalan riset dan strategi nasional di bidang penelitian dan pengabdian.
Umsida Berada di Puncak Klasifikasi Nasional

Umsida tercantum sebagai salah satu perguruan tinggi dalam Klaster Mandiri, bersama perguruan tinggi besar nasional seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, hingga Universitas Muhammadiyah Malang.
Wakil Rektor I Umsida bidang akademik, Prof Hana Catur Wahyuni ST MT IPM mengungkapkan rasa syukur atas capaian baru ini.
“Alhamdulillah di tengah kondisi yang sedang berjuang, kita bersyukur mendapatkan satu perubahan besar yang menunjukkan adanya peningkatan kualitas riset dan Abdimas Umsida,” ujarnya.
Capaian ini, imbuh Prof Hana, akan memberikan banyak peluang bagi dosen dan mahasiswa Umsida dalam proses mengembangkan diri di dunia riset dan Abdimas.
“Jika kegiatan riset dan Abdimas berkembang, maka otomatis proses pembelajaran dan akademik secara keseluruhan juga akan berkembang,” tuturnya.
Strategi Umsida Kembangkan Kualitas Riset dan Abdimas

Prof Hana menegaskan bahwa Umsida memiliki banyak tema riset dan Abdimas.
“Saat ini Umsida memiliki beberapa riset dan Abdimas unggulan yang semuanya kami arahkan pada sustainability, seiring dengan kebijakan pemerintah dan era globalisasi,” ujar Prof Hana.
Di bidang energi terbarukan, jelasnya, Umsida memiliki inovasi solar cell. Di bidang pangan, Umsida mempunyai beberapa penelitian terkait pangan yang mempunyai nilai tambah untuk kesehatan manusia.
Misalnya pangan yang gluten free dan kontaminasi halal.
“Semua inovasi keberlanjutan itu didukung dengan digitalisasi. Banyak riset dan Abdimas Umsida mengarah ke teknologi digital. Misalkan alat deteksi kesehatan secara digital yang dikembangkan oleh mahasiswa Saintek dan kesehatan,” jelas profesor bidang manajemen rantai pasok itu.
Prof Hana menjelaskan tentang strategi yang terus dilakukan Umsida untuk dosen dan mahasiswa agar lebih giat melakukan riset dan Abdimas.
“Kami menguatkan dosen untuk mempunyai komitmen yang kuat pada pengembangan diri, itu kuncinya,” kata Prof Hana.
Salah satu bentuk pengembangan diri dari yang di bidang akademik adalah melalui riset dan Abdimas.
Lihat juga: Apresiasi Umsida kepada Dosen dengan Publikasi Ilmiah Terbaik 2025
“Kami selalu menyampaikan ke dosen bahwa mengembangkan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sangat penting untuk membuat Umsida lebih maju lagi,” tutupnya.
Penulis: Romadhona S.


















