Umsida.ac.id – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Ikom Umsida) telah meraih akreditasi unggul kepada pada Senin lalu. Dengan status baru itu, prodi Ikom memiliki beberapa proyeksi yang akan diimplementasikan kedepannya.
Baca juga: Kerja Sama dengan PCIM Malaysia, 4 Mahasiswa Umsida Lakukan Pengmas di SB Kepong
Melalui wawancara jurnalis Umsida dengan kepala program studi Ilmu Komunikasi Umsida, Nur Maghfirah Aesthetika SSos MMed Kom, Ikom Umsida memiliki beberapa rencana yang akan diimplementasikan pasca akreditasi unggul.
Menurut Fira, sapaan akrabnya, setelah unggul, Ikom Umsida pastinya harus mempertahankan jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu.
“Kita harus sesuai target, tidak boleh molor lagi seperti beberapa waktu lalu. Yang kedua, unggul berarti sudah waktunya untuk memperlihatkan keunggulan kita itu di mana,” ucapnya.
Proyeksi Ilmu Komunikasi Umsida pasca unggul
Fira menjabarkan tentang proyeksi Ilmu Komunikasi Umsida pasca terakreditasi unggul. Beberapa diantaranya seperti:
1. Branding
“Prodi Ikom Umsida memiliki tagline Ikom Mbois. Nah kita ingin menggali makna mbois tersebut. Target kita sekarang adalah peningkatan prestasi mahasiswa,” katanya.
Selain itu, sambung dosen yang sedang mengenyam pendidikan S3 di UNS ini, peningkatan jumlah mahasiswa baru juga menjadi target Ilmu Komunikasi Umsida pasca terakreditasi unggul.
Hal ini menjadi komponen penting melihat terhimpitnya universitas swasta di antara universitas negeri. Jadi melalui branding ini, Ilmu Komunikasi Umsida berharap bisa tetap dipercaya oleh masyarakat sehingga bisa meningkatkan jumlah mahasiswa barunya.
2. Menyiapkan lulusan tepat waktu
Setelah itu, Ikom Umsida berencana untuk meningkatkan jumlah lulusan mengingat hal ini sudah pernah dilakukan beberapa waktu lalu untuk memenuhi Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi (PEPA).
Alumni S2 Ilmu Komunikasi Unair itu berkata, “Kita akan terus meningkatkan jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu. Malah kita menargetkan mereka lulus lebih cepat, yaitu tiga setengah tahun masa studi,”.
Tahun lalu, paparnya, Ikom sudah berinovasi membuat kegiatan internasional studi ekskursi. Dan salah satu luaran dari kegiatan itu adalah mahasiswa bisa menerbitkan artikel di prosiding internasional yang merupakan salah satu alternatif pengganti skripsi.
Di angkatan 2021, ada sekitar 87% mahasiswa lulus dengan masa studi 3,5 tahun. Dari program ini juga, Ilmu Komunikasi Umsida bermaksud untuk menghapus istilah “kuliah molor”.
Baca juga: Konferensi Internasional Ikom Umsida, Peserta dari 4 Negara Ini
3. Meningkatkan kualitas lulusan
“Alhamdulillah, beberapa waktu lalu kita mendapatkan banyak berita menyenangkan dari para lulusan Ilmu Komunikasi. Seperti meningkatnya jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, dan banyaknya lulusan yang diterima di dunia industri, termasuk di luar negeri,” ujar ibu dua anak itu.
Kata Fira, ada banyak pula lulusan Ilmu Komunikasi Umsida yang sukses menjadi entrepreneur. Mereka membuka peluang kerja untuk masyarakat.
Dengan adanya kualitas lulusan tersebut memperlihatkan bahwa mbois itu telah menyerap ke semua komponen Ikom Umsida.
Dengan proyeksi tersebut, Fira berharap kedepannya prodi Ilmu Komunikasi Umsida bisa memberikan manfaat bagi para akademisi dan juga masyarakat melalui berbagai komponennya, baik itu mahasiswa maupun dosen.
Penulis: Romadhona S.