Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyelenggarakan Baitul Arqam pimpinan di level middle management yang diikuti oleh 54 kepala bidang (kabid) dan kepala program studi (kaprodi) di lingkungan Umsida pada Rabu dan Kamis (10-11/07/2024) di Arayanna Hotel, Trawas.
Baca juga: DAIK Umsida Serahkan Dana Kurban Sebesar Rp 15 Juta Kepada PCM Sedati
Baitul Arqam ini mengangkat tema “Meneguhkan Ideologi Pimpinan Umsida Sebagai Kader Persyarikatan dan AUM yang Unggul Berkemajuan”. Menurut Kepala Direktorat Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (DAIK) Umsida, Drs Muadz MAg, tema tersebut dipilih karena saat ini Umsida telah memperoleh predikat institusi unggul.
Baitul Arqam sesuai mutu universitas
Untuk menyesuaikan mutu universitas, Umsida menggaet Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (MPK PWM Jatim) untuk membimbing para peserta Baitul Arqam untuk menyamakan persepsi dalam beramal usaha dan bekerja di lingkungan Umsida.
“Maka tentu kita harus menata pribadi sesuai keunggulan itu untuk menguatkan landasan. Ibaratnya kalau kita membangun suatu gedung 27 atau 30 lantai, maka harus dipastikan kalau pondasinya benar-benar kuat, hal itu menjadi sangat penting,” tutur Drs Muadz.
Kegiatan Baitul Arqam ini dilaksanakan di berbagai tingkatan. Drs Muadz menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis Baitul Arqam di Umsida. Yang pertama ada di level low management yang sudah dilaksanakan pada tahun lalu yang meliputi kepala seksi dan sekretaris prodi. Kemudian Baitul Arqam di tingkat middle management seperti hari ini, dan top management yang untuk kalangan dekan dan kepala unit kerja yang direncanakan akan dilaksanakan tahun depan.
Perkuat perkaderan
Drs Muadz mengatakan bahwa Baitul Arqam merupakan bagian dari perkaderan, yaitu salah satu cara untuk melakukan pembinaan baik itu terhadap pimpinan, staf, ataupun mahasiswa. Perkaderan ini memang dibutuhkan dalam rangka untuk memahami Muhammadiyah, pengembangan karakter pribadi berdasarkan Al-Islam, memiliki wawasan yang luas, dan memiliki keterampilan sesuai dengan visi misi Umsida.
Baca juga: Tak Hanya Salurkan Dana, DAIK Umsida Juga Jalin Kerja Sama dengan PCM Sedati
“Saat ini Umsida sudah memiliki predikat unggul. Hal tersebut diharapkan agar kader-kader pimpinan di Umsida juga memiliki kompetensi, terutama adalah kepribadian yang sesuai dengan keunggulan itu. Semoga kita semua memiliki kesamaan persepsi di tingkat pimpinan sehingga mereka bisa melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik,” tuturnya.
Selain Baitul Arqam, ada beberapa kegiatan yang ditujukan untuk pelaksanaan perkaderan. Seperti kegiatan rutin dalam bentuk pengajian yang dilaksanakan setiap bulan dengan tema yang mengikuti keadaan terkini yang diikuti oleh seluruh warga Umsida. Di kegiatan Baitul Arqam sendiri dilaksanakan secara dua tahap yaitu online dan offline. Untuk pelaksanaan online, para peserta mengakses e-learning sekitar satu minggu yang berisi tentang materi kurikulum dan diskusi, mulai dari aspek ideologi, wawasan, keorganisasian, kepemimpinan, sampai dengan muatan lokal yang berkaitan dengan pengembangan jaringan.
Drs Muadz melanjutkan, “Hal tersebut berlanjut pada dua hari ini yang kita lakukan secara offline. Untuk berikutnya, kita tindak lanjuti dengan beberapa kegiatan. Misalnya melakukan pengamatan atau survei di beberapa AUM. Kemudian mereka akan membuat laporan sebagai langkah pengembangan bidang masing-masing,”.
Selaras dengan Drs Muadz, rektor Umsida dalam sambutannya mengatakan bahwa Muhammadiyah merupakan persyarikatan yang sangat besar dan memiliki banyak AUM di dalamnya, salah satunya Umsida.
Umsida sendiri saat ini sedang menaiki tangga-tangga prestasi. Prestasi tersebut harus terus dilanjutkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan meneguhkan spirit perjuangan di Muhammadiyah.
“Maka mudah-mudahan, dalam waktu dua hari ini bisa memberikan spirit perjuangan kepada kita semua sehingga apa yang kita lihat di Umsida saat ini mengalami perubahan yang sangat signifikan,” ucap Dr Hidayatulloh.
Baca juga: Walau Heterogen, Semua Orang Perlu Tahu Pentingnya Belajar dan Bersyukur
Spirit perjuangan tersebut, lanjutnya, harus masuk ke dalam diri masing-masing. Kesadaran untuk menaikkan reputasi kelembagaan harus terus digalakkan. Nantinya, jika posisi Umsida terus meningkat, maka hal tersebut tak hanya berdampak pada institusi saja, tapi juga bagi persyarikatan dan masyarakat umum yang lebih luas.
Penulis: Romadhona S.