Bani Israil

Bani Israil, Kaum yang Memiliki Privilege

Umsida.ac.id – Di dalam al-Quran, sosok Nabi/Rasul atau utusan-Nya adalah bagian tak terpisahkan dari keimanan dalam agama Islam. Tidaklah beriman seseorang jika tidak mengimani Nabi/Rasul. Tidaklah sah keimanan seseorang jika tidak mengimani kerasulan/kenabian dari utusan Allah tersebut. 

Seorang Muslim adalah sosok yang sempurna dalam beragama, karena mengimani semua nabi yang diutus Allah, lebih khusus Rasulullah Muhammad SAW. Hal inilah yang membedakan dengan agama Yahudi dan Kristen, termasuk juga yang terjadi pada bani Israil (Israel).

Baca juga: Refleksi Akhir Tahun, Ujian Keberpihakan Kita pada Kebenaran: Bebaskan Palestina

Perbedaan Islam dengan Yahudi dan Kristen
Bani Israil
Ilustrasi: Unsplash

Agama Yahudi mengakui kerasulan hanya sebatas hingga Nabi Musa AS, tidak mengakui semua nabi/rasul setelah Nabi Musa. Agama Kristen mengakui Nabi Musa, namun untuk nabi selanjutnya terbatas hanya pada Nabi Isa AS, lebih jauh yakni memosisikan pada peringkat anak Tuhan, bahkan Tuhan itu sendiri. Kedua-duanya tidak mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW. 

Dalam konteks ketauhidan, agama Kristen memiliki konsep Trinitas yang ditolak Islam, yakni mengimani Allah punya anak (Nabi Isa) dan berdampingan dengan roh kudus (Malaikat Jibril). Sedangkan agama Yahudi, meskipun memiliki tingkat ketauhidan yang sama dengan Islam, namun keimanannya tertolak ketika tidak mengakui Muhammad SAW sebagai Rasulullah.

Dengan demikian agama Islam memandang pengikut Yahudi telah kafir karena tidak mengimani kerasulan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Kekafiran pemeluk Agama Kristen adalah karena mengimani trinitas dan serta mengingkari kerasulan Nabi Muhammad.

Di dalam surah Al-Baqarah ayat 285 disebutkan:

لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖۗ 

Bahwa orang beriman atau mukmin adalah orang yang tidak membeda-bedakan di antara para Rasul. Meski demikian, di antara semua Nabi yang disebutkan dalam Al Quran, terdapat nama Nabi yang secara kuantitas lebih banyak disebut dari yang lain. 

Nabi Musa AS adalah nama yang paling banyak disebut, yakni 136 kali. Berikutnya adalah Nabi Ibrahim dengan penyebutan sebanyak 69 kali. Nabi Isa disebut sekitar 25 kali. Sedangkan Nabi Muhammad SAW disebutkan secara langsung dengan nama “Muhammad” sebanyak 4 kali, tetapi secara keseluruhan, nama dan gelar Nabi Muhammad disebutkan lebih dari 4.000 kali dalam berbagai bentuk seperti “Rasulullah” atau “Nabiullah”.

Baca juga: Sejarah Penaklukan Palestina oleh Israel, dan Dunia Pun Tak Berkutik

Keistimewaan Bani Israil
Bani Israil
Ilustrasi: Unsplash

Dalam konteks ini, mengapa kemudian nama Nabi Musa paling banyak disebut secara langsung dalam Al-Quran? Hal ini tidak lain karena terkait langsung dengan kisah tentang Bani Israil. Bani Israil adalah keturunan dari Nabi Ya’qub AS, yang juga dikenal sebagai Israel. Nabi Ya’qub adalah putra Nabi Ibrahim AS melalui putranya Nabi Ishaq. Bani Israil juga dikenal sebagai “Anak-Anak Israel” atau “Umat Israel” karena mereka merupakan keturunan langsung dari Nabi Ya’qub AS. 

Bani Israil ini adalah umat yang unik, karena Allah memberikan keutamaan kepada bani ini dari umat yang lain. Seperti yang tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 47: 

يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَنِّيْ فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ۝٤٧

“Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan sesungguhnya Aku telah melebihkan kamu daripada semua umat di alam ini (pada masa itu).”

Diantara keutamaan tersebut adalah bahwa banyak Rasul yang dikirim Allah dari kalangan bani Israil, yakni: Nabi Musa AS, Nabi Dawud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Harun AS, Nabi Zakaria AS, dan Nabi Yahya AS. Karena itu kemudian mereka menolak eksistensi nabi selanjutnya yang berasal dari luar Bani Israil.

Pada pendiriannya, jika kita cermati bagaimana pembentukan negara Israel, adalah karena mereka diberikan privilege, keistimewaan oleh negara-negara adikuasa Amerika Serikat dan Eropa.

Tokoh Yahudi di era modern
Bani Israil
Ilustrasi: Unsplash

Di era modern, kita mengenal banyak tokoh Yahudi seperti fisikawan dan ilmuwan terkenal sepanjang masa Albert Einstein, psikolog dan pendiri psikoanalisis Sigmund Freud. Ada sutradara dan produser film Steven Spielberg. Pendiri Facebook, salah satu platform media sosial terbesar di dunia Mark Zuckerberg.

Mantan Presiden Israel dan penerima Nobel Perdamaian tahun 1994 Shimon Peres. Mantan hakim paling berpengaruh dalam sejarah AS Ruth Bader Ginsburg, investor, filantropis, dan aktivis politik George Soros. Musisi, penyanyi-penulis lagu, dan penerima Nobel Sastra tahun 2016 yakni  Bob Dylan. Presiden Israel yang memiliki pengaruh dalam politik Israel dan masalah keamanan di Timur Tengah Benjamin Netanyahu. 

Baca juga: Tasawuf Muhammadiyah: Sufi Berkemajuan

Belum lagi tokoh keuangan yang menguasai ranah keuangan dunia, terutama perbankan dan bank sentral seluruh dunia, Keluarga Rothschild. Keluarga ini telah memainkan peran penting dalam sejarah keuangan Eropa dan internasional, termasuk dalam pembiayaan negara, investasi, dan pengembangan sektor-sektor ekonomi penting. Kendali keuangan dunia ada pada keluarga ini.

Pada pendiriannya, jika kita cermati bagaimana pembentukan negara Israel, adalah karena mereka diberikan privilege, keistimewaan oleh negara-negara adikuasa Amerika Serikat dan Eropa yang memberikan dukungan penuh kepada negara yang bengis ini, bahkan anggaran untuk persenjataan yang meng-genosida Palestina. 

Penulis: Dr Kumara Adji

Sumber: PWMU.CO

Berita Terkini

pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By
Fikes Expertise
FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
August 19, 2025By
BPH Umsida dan BPH Umri
BPH Umsida Sambut Kunjungan BPH Umri, Bahas 3 Topik Ini
August 19, 2025By

Riset & Inovasi

alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By

Prestasi

hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By
Pojok Statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 6, 2025By
apresiasi publikasi ilmiah 1
Penghargaan Publikasi Ilmiah Jadi Bukti Komitmen Umsida Majukan Riset Akademik
September 19, 2025By