Umsida.ac.id – Bagus Arif Rizki Refandi terpilih untuk mengemban amanah sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (BEM Umsida) periode 2025-2026.
Mahasiswa yang biasa disapa Bagus itu merupakan mahasiswa yang aktif mengikuti berbagai organisasi di kampus sejak awal kuliah.
Lihat juga: BEM FAI Gelar Simposium Bersama Anggota DPRD Sidoarjo, Ini Bahasannya
Dalam periode ini, ia akan memimpin 37 anggota BEM yang berasal dari tujuh fakultas yang ada di Umsida.
Selama menjabat di BEM Umsida, ia memiliki visi dan misi yang berfokus pada realisasi akreditasi unggul Umsida dan juga Kampus Berdampak.
“Karena kita kita sudah unggul, jadi kita harus merepresentasikan unggul tersebut melalui SDM-nya dari segi akademis, sosial, dan juga kemasyarakatan,” ungkapnya.
Maka dari itu, imbuhnya, visi misi besar BEM U tahun ini adalah menjadi wadah mahasiswa yang harus sesuai dengan relevansi kebutuhan mereka, baik akademik maupun kontribusi sosial masyarakat.
BEM Umsida Integrasikan Akademik ke Masyarakat

Dalam menjalankan visi tersebut, Bagus bersama timnya telah menyiapkan sejumlah program unggulan yang berfokus pada pengembangan karya ilmiah mahasiswa.
“Makanya nanti aktivitas dan program unggulan kita adalah InsyaAllah kita akan mengadakan festival seminar karya tulis ilmiah yang mungkin kita akan terfokuskan nanti di internal dulu di semua fakultas dan prodi,” tutur mahasiswa Prodi Agroteknologi itu.
Setelah itu, imbuhnya, hasilnya akan dihimpun untuk menampilkan bahwa Umsida memiliki banyak produk-produk melalui karya ilmiah yang bersifat berkelanjutan.
Untuk program terdekat, Bagus mengatakan bahwa dalam kurun waktu minggu pertama, BEM Umsida akan bersilaturahmi dengan para pimpinan organisasi di Umsida untuk mensinkronisasi program dan timeline terkait pengkaderan dasar.
“Kami ingin teman-teman diaspora ini tidak saling menghambat satu sama lain agar tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak mengikuti pengkaderan awal,” katanya.
Pengkaderan tersebut, kata Bagus, berbeda-beda di tiap organisasi. Namun tujuannya sama, untuk mempererat kekompakan antar anggota.
Kepemimpinan Kolaboratif dan Semangat Idealisme di BEM Umsida

Terkait cara memimpin, Bagus menuturkan bahwa gaya kepemimpinannya di BEM Umsida 2025–2026 akan tetap melanjutkan semangat kolaboratif yang telah dibangun oleh periode sebelumnya.
“Kami ingin mengaktualisasi dan revitalisasi organisasi di BEM Umsida agar semua harapan dan kebutuhan mahasiswa bisa sesuai dengan yang diharapkan,” terangnya.
Ia mengajak para mahasiswa agar menjadi generasi muda yang aktif dan memaksimalkan momen penting yang mungkin saja tidak mereka dapatkan di luar ranah perguruan tinggi.
Lebih lanjut, ia mengutip kalimat yang dilontarkan Tan Malaka bahwa idealisme merupakan kemewahan terakhir bagi seorang pemuda.
Oleh karena itu, selagi masih di ranah mahasiswa yang seharusnya menjadi kaum idealis dengan nuraninya, mereka bisa menyuarakan kebenaran dan keadilan sebagai mahasiswa.
“Marilah kita berbondong-bondong sebagai kaum akademisi dan organisatoris, bersama-sama sama-sama kita belajar mengaktualisasikan terkait bagaimana keilmuan secara akademis maupun non-akademis untuk bekal di masyarakat,” terangnya.
Selanjutnya, Banna Nidham Ulhaq, Ketua BEM Umsida 2024-2025, menyampaikan beberapa hal yang bisa dikembangkan dari periode ketika ia memimpin.
“Banyak sekali hal yang bisa diambil dan diperbaiki dari periode saya. Yang pertama terkait komunikasi yang harus terus dijaga, baik internal maupun eksternal,” tutur Banna, sapaannya.
Menurutnya, banyak informasi yang menjadi multi tafsir yang bisa memunculkan opini-opini liar jika komunikasi tersebut yang tidak dijaga.
Selanjutnya, ia mengungkapkan komitmen para pengurus yang harus dipahami kembali tentang niat awal ketika ingin menjabat sebagai pengurus organisasi.
“Ketika di awal mereka memiliki ghirah yang luar biasa. Namun di tengah menjabat, ketika menemui berbagai dinamika, semangat itu turun. Jadi profesionalisme sangat dibutuhkan di sini,” kata Banna.
Terkait kekritisan mahasiswa, ia mengungkapkan bahwa jika mahasiswa menginginkan sesuatu, atau merek memberikan opini, maka itu menjadi tanggung jawab bersama untuk merealisasikannya.
Lihat juga: Pelantikan BEM dan DPM Umsida, Siap Memimpin dengan Semangat Ta’awun
“Namun tentu kita harus musyawarah terlebih dahulu. Terlebih pada pemimpin yang tentu harus tahu bagaimana cara menyikapi sesuatu,” saran Banna.
Penulis: Romadhona S.



















