Umsida.ac.id – Di desa Jatisari, kecamatan Purwodadi, kabupaten Pasuruan, terdapat beberapa UMKM yang masih perlu dikembangkan ke cara digital.
Lihat juga: Pie Durian, Solusi Kreatif KKN-P 28 Umsida Mengelola Hasil Kebun Desa Ngembal
Salah satu potensi UMKM yang ada di desa ini adalah produksi kerupuk ikan tenggiri. Untuk mengembangkan usaha yang telah berdiri sejak 2020 ini, KKNP 37 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), membantu mengembangkan potensi itu melalui pemasaran digital.
Keterbatasan Promosi Kerupuk Ikan Tenggiri
Berbekal resep tradisional dan bahan-bahan segar, kerupuk ikan tenggiri produksi Siti Komariah berhasil menarik perhatian masyarakat setempat.
Meskipun memiliki produk berkualitas, UMKM ini menghadapi berbagai tantangan dalam memasarkan produknya.
Hingga pertengahan tahun 2024, pemasaran produk kerupuk ikan tenggiri ini masih mengandalkan metode konvensional, seperti jaringan pelanggan tetap dan rekomendasi dari mulut ke mulut.
Keterbatasan akses promosi ini menyebabkan UMKM kesulitan memperluas pasarnya dan mengakibatkan penjualan yang stagnan.
“Oleh karena itu, kami buatkan akun media sosial untuk UMKM ini, seperti Instagram, Facebook, dan Tiktok Shop guna memperluas jangkauan pemasaran dan mengenalkan produk kerupuk ikan tenggiri kepada masyarakat yang lebih luas,” terang ketua KKNP 37, Derif Danial Itsmet Akmal.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk meningkatkan daya saing usaha di era digital serta menyesuaikan produk dengan permintaan konsumen.
Pendampingan Digital Marketing
“Sebelum membuatkan akun, kami juga memberikan pelatihan kepada Siti Komariah dan karyawan UMKM agar mereka dapat mengelola media sosial secara mandiri setelah program KKN berakhir,” imbuh Dani.
Pelatihan ini mencakup cara mengunggah foto produk yang menarik, menulis deskripsi informatif, serta berinteraksi dengan calon pelanggan secara efektif.
Selain itu, mahasiswa juga membantu dalam pembuatan konten promosi yang menarik, termasuk teknik fotografi sederhana namun efektif serta desain feed untuk Instagram dan Tiktok Shop. Konten yang dibuat juga mencakup video singkat tentang proses pembuatan kerupuk.
Strategi pemasaran digital yang diterapkan oleh mahasiswa KKNP 37 mencakup penggunaan fitur-fitur yang tersedia di media sosial, seperti Instagram Stories, Reels, serta fitur marketplace.
Melalui fitur-fitur ini, UMKM diharapkan dapat lebih aktif berinteraksi dengan pelanggan dan memperluas jangkauan pemasaran.
Mahasiswa juga menyarankan penggunaan iklan berbayar untuk meningkatkan eksposur produk secara lebih cepat dan efektif.
Mahasiswa KKN juga memberikan wawasan tentang pentingnya branding dan pelayanan pelanggan yang baik.
Mereka menjelaskan bahwa dalam bisnis online dan kepercayaan pelanggan sangat penting, sehingga perlu adanya komunikasi yang baik serta pelayanan yang responsif.
Dengan menerapkan sistem customer service yang cepat tanggap, UMKM dapat mempertahankan loyalitas pelanggan dan menarik lebih banyak pembeli baru.
Setelah memberi pelatihan, mahasiswa KKNP 37 Umsida memberikan pendampingan selama beberapa minggu untuk memastikan UMKM dapat mengelola media sosial dengan baik dan konsisten.
Selain itu, mereka membantu dalam penyusunan rencana pemasaran jangka panjang agar UMKM ini bisa terus bertahan dan berkembang setelah program KKN selesai.
Dalam wawancara bersama mahasiswa KKN, Siti Komariah mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang diberikan
“Selama ini saya kurang memahami cara memanfaatkan media sosial untuk bisnis, sehingga kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu dalam pengembangan usaha saya,” tuturnya.
Ia berharap dengan adanya akun media sosial ini, bisnisnya bisa mencapai pelanggan di luar daerah yang selama ini sulit dijangkau.
Lihat juga: KKNP 50 Umsida Kolaborasikan UMKM Begaganlimo dengan Kebab Santri Sidoarjo
“Saya jadi lebih paham bagaimana cara mempromosikan produk di internet. Mudah-mudahan ini bisa membantu meningkatkan penjualan kerupuk ikan tenggiri saya,” terang Komariah.
Penulis: Niko Renaldy
Penyunting: Romadhona S.