Umsida.ac.id – Kelompok 02 Kuliah Kerja Nyata Pencerahan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (KKN-P Umsida) tingkatkan nilai islami anak dengan mengadakan lomba adzan, sambung ayat, dan kaligrafi di Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Selasa (28/01/2025).
Tanamkan Nilai Islami Sejak Dini
Acara ini melibatkan panitia, Kasun Pohrejo, dewan juri, serta santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) se-Desa Ngancar. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Ketua Panitia Lomba, Rizky Rahmahdian, menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai keislaman kepada generasi muda melalui lomba yang edukatif dan inspiratif. “Kami berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan seni Islam serta membentuk generasi yang memiliki karakter kuat dalam menjaga nilai-nilai agama,” ujar Rizky dalam sambutannya.
Lomba adzan, sambung ayat, dan kaligrafi yang diadakan ini merupakan kegiatan yang melibatkan 8 TPQ yang ada di Desa Ngancar. Setiap peserta tampak antusias mengikuti perlombaan yang telah dipersiapkan dengan matang oleh panitia. “Selain untuk memperingati Isra Mi’raj, lomba ini bertujuan untuk mengenalkan para peserta pada seni Islami yang tidak hanya bermanfaat bagi spiritual, tetapi juga memperkaya pemahaman mereka mengenai keindahan Al-Qur’an,” tambah Rizky.
Baca juga: Kenalkan Vertical Garden, KKNP 41 Umsida Ajarkan Pendidikan dan Lingkungan di SDN 1 Martopuro
Dalam sambutannya, Kasun Pohrejo mengapresiasi pelaksanaan acara ini dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan. “Kami sangat mendukung acara seperti ini. Kegiatan ini memberi dampak positif, terutama dalam mengembangkan minat anak-anak terhadap kegiatan keagamaan dan seni. Harapannya, kegiatan ini dapat berlanjut dan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat mereka di tingkat yang lebih tinggi,” ucap Kasun Pohrejo.
Para peserta lomba menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam setiap kategori yang dilombakan. Lomba adzan, yang menjadi salah satu kategori utama, diikuti oleh para peserta dengan penuh semangat. Mereka menunjukkan kemampuan suara yang merdu dan syahdu dalam mengumandangkan adzan, yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam.
Lomba sambung ayat juga menjadi sorotan dalam acara ini. Para peserta, yang terdiri dari anak-anak TPQ, dengan penuh perhatian dan keahlian melanjutkan ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dimulai. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman dan penghafalan Al-Qur’an bagi generasi muda.
Tak ketinggalan, lomba kaligrafi yang memamerkan keindahan tulisan Arab. Peserta lomba ini menunjukkan keterampilan mereka dalam menggambar dan menulis ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan indah, memperlihatkan betapa seni Islam dapat dipadukan dengan keimanan.
Baca juga: KKN-P 34 Umsida Kembangkan UMKM Desa Melalui Seminar
Salah satu pendamping peserta lomba, yang juga ikut serta dalam mendampingi anak-anaknya mengikuti lomba sambung ayat, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini. “Acara seperti ini sangat jarang diadakan. Di desa kami, tidak ada kegiatan yang serupa. Ini pertama kalinya kami mengikuti lomba sambung ayat, biasanya hanya hafalan surat-surat pendek. Jadi kegiatan ini sangat berarti bagi kami, karena bisa menambah pembelajaran dan pengalaman,” ujar salah satu pendamping yang turut hadir di lokasi.
Kegiatan lomba ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat, termasuk orang tua peserta yang turut mendukung penuh kegiatan tersebut. “Saya merasa bangga melihat anak-anak kami mengikuti lomba seperti ini. Selain bisa mengasah kemampuan mereka, ini juga mengajarkan mereka pentingnya mencintai Al-Qur’an dan seni Islami,” kata salah seorang orang tua peserta.
Acara ini juga memperlihatkan kerjasama yang solid antara panitia, pemerintah desa, serta masyarakat setempat. Tanpa dukungan semua pihak, kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancar. Panitia dari KKN Umsida bekerja keras untuk memastikan bahwa seluruh acara berjalan dengan baik dan memenuhi harapan peserta serta masyarakat.
Meskipun acara ini berlangsung dengan lancar, ada beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi untuk kegiatan serupa di masa depan. Salah satunya adalah perlunya pengembangan lebih lanjut dalam hal persiapan dan fasilitas yang mendukung. Namun, secara keseluruhan, kegiatan ini dapat dianggap sukses karena mampu menyatukan masyarakat dan memperkenalkan seni Islam kepada generasi muda.
Kegiatan lomba ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya mempererat tali silaturahmi antar warga, tetapi juga sebagai sarana untuk menggali potensi anak-anak dalam bidang keagamaan dan seni Islam. Panitia juga berharap bisa memperluas cakupan lomba ke desa-desa lain, agar semakin banyak anak-anak yang terinspirasi untuk mencintai Al-Qur’an dan seni Islami. Keberhasilan acara ini menjadi bukti bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk mencetak generasi muda yang kuat dalam akidah dan kemampuan seni Islam.
Penulis: Rizky rahmahdian sandy
Editor: Rani Syahda