Umsida.ac.id– Saat ini, stunting merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh negara Indonesia. Dari 21,6% masalah stunting, targetnya akan segera diturunkan hingga 14%.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ikut andil dalam target negara ini. Melalui program pengabdian, Kelompok 42 KKN P Umsida turut serta dalam kegiatan posyandu balita yang bertempat di rumah kepala Dusun Pacet Selatan, Rabu (21/02/2024).
Upaya Mahasiswa Umsida Turunkan Angka Stunting
Kegiatan ini diisi dengan Sub Pekan Imunisasi Nasional (SubPIN) POLIO yang merupakan kegiatan pemberian Vaksin POLIO kepada anak usia 0- 59 bulan sekaligus pemberian vitamin A. Posyandu ini diikuti oleh 60 balita dan seluruh petugas posyandu.
Mahasiswa KKN-P Umsida kelompok 42 bidang program kerja kesehatan ikut serta membantu melancarkan proses kegiatan posyandu ini serta melakukan sosialisasi pencegahan stunting dan pemantauan gizi di mulai masa kehamilan hingga anak usia dini kepada masyarakat Desa Pacet.
Tujuan dari sosialisasi mengenai pencegahan stunting ini adalah untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang stunting, penyebab, dan cara pencegahannya, serta dapat mengajak masyarakat untuk memulai hidup sehat.
Dalam beberapa hari yang lalu kelompok 42 bidang program kerja kesehatan telah melakukan observasi serta wawancara kepada perangkat desa pacet yang mana di Desa Pacet ini ada beberapa anak usia dini terkena stunting yang mempengaruhi kurangnya di tinggi badan.
Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan gizi yang diperoleh balita sejak awal masa kehidupan, pola makan yang tidak seimbang, perawatan yang tidak memadai setelah melahirkan, gizi anak yang kurang, infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan gizi buruk. Namun hal itu juga bisa di atasi dengan mengatur pola makan yang bernutrisi contohnya seperti Protein, zat besi, kalsium, vitamin A, vitamin D, asam folat.
Oleh karena itu mahasiswa KKN-P Umsida kelompok 42 telah melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) serta memperkenalkan salah satu produk makanan untuk mencegah stunting dari bahan alami yaitu dari olahan daun kelor yang di buat menjadi puding, daun kelor ini mempunyai berbagai manfaat, salah satunya sangat bagus untuk pencegahan stunting pada ibu hamil dan anak usia dini, hal ini masyarakat juga dapat mencoba membuatnya dari rumah.
Daun kelor dikenal kaya akan nutrisi, termasuk protein, kalsium, zat besi, dan vitamin A. Dengan mengolah daun kelor menjadi puding, dapat menciptakan makanan yang lezat serta menarik bagi anak-anak, sekaligus memastikan asupan gizi yang cukup. Selain itu, puding daun kelor juga dapat menjadi cara yang kreatif untuk memperkenalkan makanan sehat kepada anak-anak dan ibu hamil, sehingga membantu membangun kebiasaan makan yang baik sejak dini.
Bahan pembuatan puding daun kelor :
Daun kelor segar (secukupnya)
Susu cair (500 ml)
Gula pasir (100 gram)
Agar-agar bubuk (10 gram)
Air (500 ml)
Vanili (opsional, untuk aroma)
Langkah-langkah pembuatan puding daun kelor sebagai berikut :
1. Persiapan Daun Kelor:
• Ambil daun kelor segar dan bersihkan dengan baik.
• Pisahkan daun dari batangnya, kemudian cuci hingga bersih. Pastikan tidak ada kotoran atau serangga yang menempel.
2. Pembuatan Larutan Daun Kelor:
• Rebus daun kelor dengan air secukupnya dalam panci hingga mendidih.
• Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan daun kelor direbus dalam air selama kurang lebih 10-15 menit. Ini akan membantu melepaskan sari daun kelor ke dalam air.
• Setelah itu, saring air rebusan daun kelor menggunakan saringan atau kain bersih untuk mendapatkan larutan sari daun kelor. Buang sisa daun yang sudah direbus.
3. Pembuatan Larutan Puding:
• Campur susu cair, gula pasir, dan agar-agar bubuk ke dalam panci.
• Panaskan campuran di atas api sedang sambil terus diaduk hingga agar-agar dan gula larut sempurna. Pastikan tidak terlalu mendidih.
• Setelah larutan puding mulai mendidih, tambahkan larutan sari daun kelor yang sudah disiapkan sebelumnya ke dalam campuran susu, gula, dan agar-agar. Aduk rata hingga semua bahan tercampur dengan baik.
• Tambahkan vanili untuk memberikan aroma tambahan jika diinginkan.
4. Penyajian:
• Tuang larutan puding ke dalam cetakan atau wadah yang telah disiapkan.
• Biarkan puding mengeras dengan cara didinginkan di dalam lemari es atau kulkas selama beberapa jam.
• Setelah puding mengeras, puding daun kelor siap disajikan.
Setelah melaksanakan kegiatan sosialisasi ini, Ibu Kepala Dusun Pacet Selatan menyampaikan harapannya kepada mahasiswa Umsida.
“Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang turut membantu menjalankan kegiatan posyandu di Dusun Pacet Selatan dan terima kasih telah dibuatkan puding daun kelor yang bertujuan untuk penanggulangan stunting, harapan kami kepada teman-teman mahasiswa agar kalian nanti pada saat sudah berkeluarga bisa mengerti tentang pemantauan dan pemberian asupan yang benar kepada anak-anak kalian nanti” ujar Ibu Sumaidi.
Penulis:
Sandi Putra Lesmana
Azarine Sade
Editor:
Rani Syahda