Umsida.ac.id– Menciptakan lingkungan yang profesional menurut Islam dijabarkan dengan kiasan menarik oleh dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dzulfikar Akbar Romadlon MUd di channel youtube Direktorat AIK Umsida.
Allah telah memberikan kita guidelines, “Sebagai manusia untuk menjalankan profesi kita yang paling utama yaitu profesi sebagai manusia apa itu yaitu dengan mengikuti Baginda Nabi Muhammad SAW beliau adalah suri tauladan kita semua,” Ungkapnya.
Baca juga: Anti Boncos, Ini 8 Tips Mengatur Keuangan Menjelang Lebaran
Amanah itu perlu diberikan dan wajib diberikan kepada seseorang yang mampu untuk memikulnya. “Tidak boleh kita memberikan amanah berurusan dengan besi kepada tukang kayu,” Ujarnya.
Profesionalitas Kerja Sesuai Surah An-Nisa ayat 58
Hal ini sebagaimana yang tertera pada surah An-nisa ayat 58. innallâha ya’murukum an tu’addul-amânâti ilâ ahlihâ wa idzâ ḫakamtum bainan-nâsi an taḫkumû bil-‘adl, innallâha ni‘immâ ya‘idhukum bih, innallâha kâna samî‘am bashîrâ
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk memberikan amanah itu kepada ahlinya atau kepada seseorang yang menjadi pakar atasnya. Kalau engkau menghukumi di antara manusia dalam suatu perkara maka hukumlah perkara tersebut dengan adil,” Jelasnya menjelaskan makna surah An-nisa 58.
Begitu juga dengan urusan-urusan yang besar sebuah negara. Misalnya ketika kita memberikan urusan pertanian sebuah negara kepada yang bukan pakar pertanian seperti pakar olahraga.
Contoh lainnya seorang pemimpin negara memberikan urusan atau mengangkat seorang menteri di bidang olahraga tetapi yang diangkat adalah seorang yang tidak paham terkait masalah olahraga tentunya hal tersebut tidak berkesesuaian dan tidak berkesinambungan.
“Oleh karenanya sebuah amanah itu harus diberikan kepada orang yang memang pakar. Kalau kita memberikan tugas kepada orang yang bukan pakarnya maka akan terjadi kehancuran,” Ungkapnya.
Selain itu jika dicermati kembali dalam ayat Alquran ini sesungguhnya memiliki penuh makna yang mendalam.
“Di situ ada kalimat Al adl yang memiliki lawan kata kezaliman maka Al adl itu dimaknai oleh para ulama yaitu meletakkan sesuatu pada posisi yang pas sedangkan kezaliman adalah meletakkan sesuatu yang tidak pada posisinya,” Terangnya.
Baca juga: Pastikan Zakat Fitrah Kita Sah, Ini Caranya
Maka dari itu jika seseorang yang bukan ahlinya dalam profesi itu ada di pemerintahan,” bisa jadi dia justru mengeruk harta sebanyak-banyaknya atau mengesahkan sebuah undang-undang karena adanya uang yang masuk di dalamnya atau berupa suap. Kemudian undang-undang yang berlaku adalah undang-undang yang rusak sehingga terjadi sebuah kerusakan yang amat dahsyat di dalam pemerintahan karena orang yang memerintah atau orang yang menjalankan amanah tersebut adalah bukan orang yang berlaku adil,” Imbuhnya.
Dari An-nisa ayat 58 ini bisa disimpulkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk memberikan amanah dan tanggung jawab kepada orang yang memang ahlinya.
Kedua, orang yang menjalankan amanah tersebut harus menjalankan tanggung jawab itu dengan sepenuh hati, dengan keadilan dan dia tidak berlaku zalim itu adalah perintah Alquran.
Penulis: Rani Syahda