“Ketika menjadi guru generasi Alpha tidak cukup hanya mengandalkan verbal untuk ditiru, namun guru juga dituntut untuk memberikan contoh tindakan yang nyata. Karena guru adalah tauladan siswa,” ucap Kaprodi PGSD Umsida membuka materinya dihadapan 350 mahasiswa PGSD seluruh Indonesia pada (27/1).
Lalu apa itu generasi Alpha? Generasi Alpha merupakan generasi yang lahir di tahun 2010 ke atas dimana mereka langsung bersentuhan dengan teknologi sejak kecil. Atau yang Tri Linggowati sebut dengan glass generation.
“Anak generasi A identik dengan hal instan, sehingga anak mudah putus asa. Maka kita perlu mengajarinya cara untuk memecahkan masalah,” terangnya.
Untuk membantu generasi A menjadi generasi yang tidak mudah menyerah membutuhkan cara yang tentunya tidak mudah. Menurut Kaprodi PGSD yang juga merupakan dosen seni ini, calon guru harus mampu untuk membuat suasana belajar yang akan membuat mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Juga harus menjadi seorang pendidik yang kreatif agar menciptakan siswa yang kreatif dan penuh inovasi juga.
“Saya cukup miris jika menemukan calon pendidik yang diminta membuat suatu prakarya namun ia sendiri menjiplak karya orang lain dan hanya mengandalkan plagiasi,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Linggowati juga memaparkan mengenai tips yang dapat dilakukan calon pendidik untuk mendidik generasi alpha selain yang ia sebutkan tadi. Diantaranya mengajak anak beribadah, mengaji dan sebagainya sebagai bentuk penanaman karakter religius pada anak. Selain itu orang tua maupun pendidik perlu melibatkan anak dalam aktifitas sosial seperti bersilaturrahmi hingga berbagi sebagai bentuk penanaman karakter sosial pada anak.
Orang tua harus menerapkan pengasuhan yang berwibawa. Dimana orang tua harus menyamakan pendapat ketika berhubungan dengan anak, tidak berdebat didepan anak ataupun memilih keputusan yang berbeda bagi anak. Membantu anak meningkatkan daya juangnya agar tidak mudah menyerah juga meningkatkan komunikasi verbal.
“Intinya perilaku itu kita mulai dari diri kita sendiri. Jika sudah maka akan menular pada anak dan anak didik kita. Prinsipnya, perbaiki diri sendiri maka sekitar akan baik,” pungkasnya.
Reporter Lintang Dyah puspita. ��A�M