Umsida.ac.id – Diterapkannya sejumlah aturan baru dan protocol kesehatan yang ketat ditengah pandemi Corona Virus Desease (covid-19) tentu membawa dampak signifikan bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Tak terkecuali para pelaku usaha yang harus memutar otak untuk tetap bertahan menjalankan usahanya ditengah kondisi pasar yang tidak stabil ini. termasuk diantaranya melakukan pemasaran. Pemberlakuan social distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberbagai wilayah di Indonesia tak dapat dipungkiri menyebabkan penurunan pendapatan yang signifikan. Bagaimana tidak, bila biasanya para pelaku usaha bisa memasarkan produknya dengan bebas ditempat tempat strategis, kini dengan adanya peraturan tersebut seluruh penjuru kota dan tempat tempat strategis pemasaran menjadi sepi. Hal ini pula yang dirasakan oleh pengerajin udeng demang sari, Fauzi. Sebagai pelaku usaha, ia mengaku harus memutar otak untuk tetap menjangkau konsumen di tengah masa pandemic ini. “Adanya corona ini sangat berdampak sekali pada usaha mikro ya, jadi perlu inovasi untuk tetap bisa bertahan di situasi seperti ini,” pungasnya
Oleh karena itu, Tim pengabdian Masyarakat Umsida berinisiatif membuat pendampingan digital marketing yang diunggah pada laman youtube 13 Mei lalu, sebagai solusi bagi usaha terdampak covid-19. Rahmania Sri Untari, M Pd didapuk menjadi ketua pada kegiatan ini mengungkapkan, “Pendampingan melalui youtube menjadi solusi bagi tim pengabdian Masyarakat Umsida. Mengingat keterbatasan penggunaan teknologi, waktu, dan SDM dari tim pemasar” ujarnya
Selain itu, Rahmania sapaan akrabnya mengungkapkan, kunci sukses melakukan branding diantaranya memahami kebutuhan dan keingin pelanggan serta menentukan prospeknya. Ia menjelaskan,”jadi bapak ibu harus tau, gimana sih kondisinya, kebutuhan masyarakat sekitar ini seperti apa? Sehingga bapak ibu bisa mengambil keuntungan dari situ. Nah, setelah bapak ibu tau uniknya, bapak ibu bisa masuk disitu,” tegasnya.
Ditulis Oleh : Realita Tataguna CB