Umsida.ac.id – Mahasiswa KKNP 60 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) turut serta dalam kegiatan fogging dan edukasi Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diselenggarakan oleh Puskesmas Jatirejo di dusun Kanigoro, desa Bleberan, kecamatan Jatirejo, kabupaten Mojokerto.
Lihat juga: KKNP 43 Umsida Manfaatkan Kebun Alpukat Warga Sebagai Destinasi Agrowisata
Kegiatan ini dilakukan sebagai respons atas ditemukannya tiga kasus DBD.
Lakukan Edukasi DBD dan Fogging
Selain membantu fogging, mahasiswa KKN-P 60 Umsida juga memberikan edukasi kepada warga mengenai pencegahan perkembangbiakan nyamuk, seperti membersihkan bak air secara berkala dan menghindari genangan air di sekitar rumah.
Mahasiswa KKN-P 60 Umsida terlibat aktif dalam proses fogging. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaan, memberitakan warga Kanigoro yang perlu di-fogging, serta memastikan bahwa seluruh lokasi rawan nyamuk telah tercover.
Selain itu, mahasiswa juga diinstruksikan untuk memberikan edukasi kepada warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan faktor utama penyebab DBD.
Kegiatan fogging ini dilaksanakan atas permintaan Anang Khodir selaku Kepala Dusun Kanigoro sebagai upaya pencegahan penyebaran DBD setelah ditemukannya 3 kasus itu.
“Kasus ini dipicu oleh banyaknya genangan air di sekitar pemukiman warga, baik di luar maupun di dalam rumah. Genangan air tersebut menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak,” ujarnya.
Oleh karena itu, selain fogging, edukasi kepada warga juga menjadi fokus utama untuk mencegah kasus serupa di masa mendatang.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa KKNP 60 Umsida, tim medis dari Puskesmas Jatirejo, serta perangkat desa dan warga dusun Kanigoro.
Membagi Tugas dengan Pihak Puskesmas
Mahasiswa KKNP 60 Umsida berperan sebagai pendamping dan fasilitator dalam proses fogging serta penyampaian materi edukasi.
Mahasiswa juga aktif memberikan penyuluhan kepada warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan bak mandi secara berkala, menutup tempat penampungan air, dan menghindari penumpukan barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Sementara itu, tim medis puskesmas bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan fogging dan pemantauan kesehatan warga.
Mereka memastikan bahwa cairan fogging yang digunakan aman bagi lingkungan dan efektif membasmi nyamuk penyebab DBD.
Kolaborasi antara mahasiswa, tim medis, dan warga ini dinilai sangat efektif dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari ancaman DBD.
Perangkat desa juga turut serta dalam memfasilitasi koordinasi antara mahasiswa, puskesmas, dan warga.
Mereka membantu mensosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat serta memastikan bahwa seluruh warga di dusun Kanigoro mendapatkan informasi yang jelas tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan fogging dan edukasi ini.
Kegiatan fogging dan edukasi dilaksanakan pada pagi hingga menjelang siang hari. Pemilihan waktu ini disesuaikan dengan kondisi warga yang merupakan dominan petani.
“Kami sangat terbantu dengan adanya fogging ini. Apalagi ada mahasiswa yang turut serta mengingatkan warga untuk rajin membersihkan bak air dan tidak membiarkan genangan air di sekitar rumah,” ujar Anang.
Pihak Puskesmas Jatirejo juga memberikan apresiasi atas partisipasi mahasiswa KKNP 60 Umsida yang dinilai telah membantu memperlancar kegiatan ini.
Selain membantu fogging, mahasiswa KKN-P 60 Umsida juga memberikan edukasi kepada warga mengenai langkah-langkah pencegahan DBD.
Mereka mengajarkan warga untuk membersihkan bak mandi secara berkala, menutup tempat penampungan air, dan menghindari penumpukan barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Lihat juga: Menilik Peran Aktif KKNP 43 Umsida Desa Tejowangi Tingkatkan Pendidikan Dasar
Kami berharap warga bisa lebih sadar terhadap kebersihan lingkungan agar kasus DBD tidak terulang,” ujar Muzakki, salah satu mahasiswa KKNP 60 Umsida.
Penulis: Wardani Aziz
Penyunting: Romadhona S.