Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Abdimas Umsida) menggandeng Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Kalitengah, Tanggulangin, Sidoarjo, dalam kegiatan Abdimas yang dipimpin oleh Dr Syamsudduha Syahrorini ST MT terkait pengolahan sampah.
Lihat juga: KKN-P 53 Umsida dan Bank Sampah: Kolaborasi Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan Bersih
“Pengabdian ini berfokus pada pelatihan pengolahan sampah organik dan anorganik, serta penerapan sistem bank sampah sebagai langkah penerapan SDGs ke-13” terangnya.
Oleh karena itu, pelaksanaan abdimas ini berkolaborasi dengan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PRA Kalitengah.
Sebelum memulai pelatihan, dosen yang biasa disapa Dr Rini itu melakukan berbagai riset dan survey bersama dua anggotanya yaitu Shazana Dwi Ayuni SST MT Drs Ec Akhmad Mulyadi MSA.
Selanjutnya, pelatihan dilaksanakan di Masjid Darussalam RT 05 RW 01 Kalitengah Tanggulangin pada Selasa, (20/05/2025).
Adan dihadiri oleh 24 peserta, termasuk guru TK ABA 5 Kalitengah, pengurus harian PRA Kalitengah, LLHPB PRA Kalitengah, dan anggota ‘Aisyiyah PRA Kalitengah.
“Kami memberikan edukasi kepada masyarakat setempat tentang pentingnya memilah sampah, mengolah sampah organik menjadi eco enzyme, serta sampah anorganik menjadi eco bric,” kata dosen program studi Teknik Elektro itu.
Sosialisasi Pengolahan Sampah dan Manfaat Bank Sampah
Shazana Dwi Ayuni SST MT membuka pelatihan ini dengan menjelaskan pengalaman pengolahan sampah rumah tangga di wilayahnya.
Ia menceritakan bagaimana pembentukan bank sampah di lingkungan rumahnya berhasil memberikan manfaat ekonomi melalui hasil sampah yang dijual, bahkan memungkinkan warga RT setempat untuk berwisata gratis.
“Sampah rumah tangga jika tidak dipilah dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Namun jika diproses dengan benar, dapat memberikan keuntungan,” jelasnya.
Selanjutnya, Drs Ec Akhmad Mulyadi MSA, selaku pemateri dalam sesi pelatihan bank sampah, menyampaikan pentingnya bank sampah dalam pengelolaan lingkungan yang aman dan sehat.
Ia menjelaskan sistem manajemen bank sampah yang meliputi penyetoran dan pengumpulan sampah, penjualan sampah terpilah, serta pencatatan dan administrasi keuangan.
Mulyadi menegaskan bahwa setiap bank sampah harus memiliki struktur organisasi yang jelas, seperti ketua, sekretaris, bendahara, dan PIC kelompok kerja.
“Dengan manajemen yang baik, bank sampah bisa berperan dalam meningkatkan kesadaran sosial, ekonomi, dan lingkungan,” terangnya.
Pelatihan Eco Enzyme dan Eco Bric untuk Keberlanjutan Lingkungan
Sesi berikutnya difokuskan pada pelatihan pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme.
Dr Rini selaku ketua tim menjelaskan bahwa eco enzyme dapat mengurangi sampah organik dapur rumah tangga dengan menggunakan bahan alami seperti kulit buah dan sayuran.
“Proses fermentasi menggunakan rumus 1:3:10. 1 bagian molase, 3 bagian sampah organik, dan 10 bagian air,” ucap pakar lingkungan itu.
Bahan tersebut, imbuhnya, akan menghasilkan cairan yang memiliki banyak manfaat, seperti menjernihkan air, memperbaiki kualitas tanah, mengurangi radiasi elektromagnetik, untuk kebutuhan rumah tangga, merawat luka, membersihkan pestisida dan residu pupuk pada sayur dan buah.
Selain itu, Dr Rini juga mengajarkan cara pembuatan eco bric dari sampah plastik.
Menurutnya, eco bric yang dihasilkan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan sampah plastik biasa (anorganik).
Dengan menggunakan teknologi sederhana ini, masyarakat bisa menghasilkan produk yang bermanfaat sekaligus meningkatkan pendapatan mereka.
“Eco bric ini juga dapat membantu mengurangi polusi plastik yang mengancam lingkungan kita,” ujarnya.
Melalui pengabdian ini, para peserta antusias mengikuti setiap sesi, terutama ketika menyaksikan demonstrasi langsung pembuatan eco enzyme dan eco bric.
Banyak pertanyaan dilontarkan oleh peserta mengenai cara mengolah sampah rumah tangga dan manfaat dari pengolahan sampah tersebut.
Dengan mengolah sampah secara mandiri, ia harap masyarakat Kalitengah dapat lebih sejahtera, bisa menjaga lingkungan, dan mengurangi dampak perubahan iklim sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 13.
Keberlanjutan Program Pengolahan Sampah
Di akhir kegiatan, Rima Siswita SSos selaku Ketua LLHPB PRA Kalitengah, menyampaikan rasa terima kasih kepada Tim Abdimas Umsida atas pelaksanaan kegiatan yang sangat bermanfaat.
Ia berharap kegiatan ini dapat diteruskan dan diimplementasikan secara lebih luas di wilayah tersebut.
Lihat juga: Dosen Umsida Berdayakan Masyarakat Sidoarjo Melalui 4 Program Bank Sampah
“Ini adalah pengalaman pertama kami dalam pengelolaan sampah yang terintegrasi, dan kami sangat mengapresiasi bantuan dari Umsida. Kami berharap bisa mengolah sampah secara mandiri dan lebih sadar akan pentingnya keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Penulis: Romadhona S.