Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dengan desa Wedoroklurak, kecamatan Candi, kabupaten Sidoarjo sukses melaksanakan pemeriksaan kepada warga lanjut usia (lansia) dalam program pengabdian masyarakat (Abdimas) dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. Abdimas ini diketuai oleh Dr Syamsudduha Syahrorini ST MT yang melangsungkan pelatihan pada Jumat (29/09/2023).
Berkat dukungan dana dari hibah BIMA 2023 yang diberikan oleh Kemendikbud, program ini menjadi kenyataan. Adapun beberapa rekan Dr Syahrorini lainnya yang tergabung dalam Abdimas ini. Seperti Prof Ir Andriani Eko Prihatiningrum MS, Yanik Purwanti SST MKeb, dan Denny Irawan ST MT, serta dua mahasiswa Teknik Elektro yang juga turut terlibat, yaitu Andika Wahyu Nugroho dan Fajriyan Moch Bintang. Kolaborasi antar pihak ini dapat memberikan nilai tambah dalam pelaksanaan program Abdimas.
Lihat juga: Dosen Umsida Gandeng UMKM, Bantu Kelola Manajemen Usaha
Tujuan pemeriksaan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada posyandu lansia dengan metode Non-Invasive, yakni pemeriksaan kesehatan tanpa pengambilan darah untuk gula darah, kolesterol, dan asam urat. Selain itu, ada pula pemeriksaan tekanan darah, suhu, detak jantung, dan kadar oksigen dalam darah. Hal ini merupakan terobosan pemeriksaan yang membuat lansia tidak takut diperiksa.
Kegiatan ini dihadiri oleh 80 lansia, 6 orang kader posyandu lansia 6, seorang bidan dan ketua Puskesmas. Dr Syahrorini, ketua Abdimas ini berbicara tentang tujuan dan manfaat dari program ini.
“Dengan program ini, kami berharap bisa memberikan pemeriksaan secara kontinyu yang lebih mudah dan cepat dengan semua data yang terukur tersimpan di google sheet. Sehingga setiap bulan, data hasil pemeriksaan tersimpan rapi di excel,” ujarnya.
Jadi semoga, lanjut Dr Syahrorini, adanya inovasi alat ukur ini memberikan kemudahan untuk kader posyandu lansia dalam memeriksa kesehatan lansia setiap bulannya dengan data yang tercatat di google sheet. Lalu selanjutnya bisa memanfaatkan tanaman di vertikultur dan polybag tanaman obat berguna untuk keaktifan lansia serta bisa memanfaatkan untuk obat herbal.
Partisipasi berbagai pihak yang terlibat dalam program pengabdian ini sangat penting dalam kesuksesannya. Hj Lami Hartina selaku Kepala Desa dan Tri Endah selaku ketua Posyandu Lansia, menyampaikan apresiasi terhadap Abdimas ini.
Lihat juga: Perlindungan Perempuan Korban Pelecehan Seksual Belum Maksimal, Menurut Riset Dosen Umsida
Isi pelatihan
“Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat di desa Wedoroklurak ini tak hanya meningkatkan pemeriksaan posyandu lansia dengan metode invasive saja, tetapi juga memberikan tanaman vertikultur dan polybag tanaman herbal untuk memberikan rasa bahagia bagi lansia dengan merawat tanaman yang bisa juga digunakan sebagai obat herbal.” ungkapnya.
Dalam Abdimas ini, juga terdapat materi pelatihan oleh salah satu anggota Abdimas, Yanik Purwanti SST MKeb yang memberi materi tentang pengenalan konsep pemberdayaan lansia dan penyakit metabolik pada lansia. Materi ini sangat menarik karena memberikan pengetahuan tentang penyakit yang sering terjadi pada lansia dengan diberikan beberapa obat herbal.
Melalui pemeriksaan ini, Dr Syahrorini dan tim telah sukses menjalankan program pengabdian masyarakat yang memberikan manfaat besar untuk posyandu lansia Desa Wedoroklurak dalam pemeriksaan Kesehatan secara kontinyu dengan menggunakan alat ukur metode Non-Invasive. Diharapkan dampak positif dari program ini akan terus terasa dalam setiap bulan pemeriksaan lansia.
Lihat juga: Wisata Pasar Pring Sewu, Inovasi Kelompok Mahasiswa Umsida
Sumber: Dr Syamsudduha Syahrorini ST MT
Penyunting: Romadhona S