Umsida.ac.id – Bekali mahasiswa yang berkeinginan studi lanjut, Pusat Informasi dan Pengembangan Karir Umsida (PinPKU) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar seminar bertemakan Lolos Beasiswa Studi Lanjut & Sukses Berkarir di BUMN secara luring di Ruang Mini Theater, Kampus 1 Umsida, Sabtu (15/10). Ini menjadi bagian dari program kerjasama antara PinPKU Umsida bersama Prodi Teknik Elektro dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM).
Ir Dedy ST MMT IPM, Manajer Kimia Pembangkit PT Pembangkitan Jawa Barat (PJB) dan Herlambang Setiadi ST MSc PhD, Dosen dan Praktisi dari Universitas Airlangga dihadirkan sebagai narasumber utama.
Pada kesempatannya, Ir Dedy ST MMT IPM menyampaikan bagaimana proses perekrutan hingga pegawai bisa mendapatkan posisi yang diinginkan. Sementara, Herlambang Setiadi ST MSc PhD, alumni S-1 Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) sekaligus lulusan S-2 di Liverpool, dan S-3 di Australia banyak membagi cerita pengalaman yang dimiliki dan tips mendapatkan beasiswa.
Kepala PinPKU Hamzah Setiawan SKom MKom menjelaskan, dihadirkannya kedua pemateri tersebut agar mahasiswa bisa mempersiapkan diri apabila ingin melanjutkan studi. “Mulai awal apakah dia nanti setelah lulus ini mau berkarir di perusahan atau di industri, ataukah studi lanjut,” tuturnya.
Hamzah Setiawan kemudian menambahkan, memiliki kemampuan berbahasa Inggris ini menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam berkarir di dunia industri karena komunikasi yang dibangun bukan hanya dengan masyarakat Indonesia saja, akan tetapi dengan para masyarakat manca negara dan sebagai peluang peningkatan karir. “Dalam peningkatan karir dalam posisi yang lebih strategis itu minimal mempersiapkan skor IELTS minimal 6,5 atau setara dengan nilai TOEFL 548,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Herlambang Setiadi ST MSc PhD juga menegaskan bahwa untuk mendapatkan beasiswa S-2 minimal harus memperoleh skor IELTS 6,5 dan TOEFL minimal 548. Sedangkan untuk S-3 minimal harus mendapatkan skor IELTS 7 atau sekitar hampir 600.
Sehingga melalui semnar ini, Hamzah Setiawan berharap agar mahasiswa juga terdorong untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, baik dengan belajar secara mandiri atau membentuk komunitas pembelajar bahasa Inggris. Tidak hanya itu, ia kembali mengingatkan mahasiswa untuk mengikuti organisasi untuk membangun karakter dan jiwa kepemimpinan, kerjasama, peningkatan soft skill dalam manajemen waktu dan komunikasi.
*Humas Umsida