Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berkolaborasi dengan Pimpinan Ranting Aisyiyah Pucang sukses menyelenggarakan program pendampingan womenpreneur bagi para ibu rumah tangga di Rusunawa Kelurahan Pucang, Sidoarjo, Sabtu (28/12/2024).
Program ini bertujuan memberdayakan perempuan, khususnya ibu rumah tangga, melalui penguatan business trust, pemanfaatan modal sosial, dan personal branding. Dengan pendekatan ini, diharapkan para peserta mampu meningkatkan kepercayaan diri serta mengembangkan usaha secara mandiri untuk mendukung kesejahteraan keluarga.
Dalam era digital saat ini, pemberdayaan perempuan menjadi isu strategis yang relevan. Melalui program ini, Umsida mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDG’s) No 5, yakni kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Kegiatan ini tidak hanya mengangkat kepercayaan diri ibu rumah tangga, tetapi juga memberikan wawasan tentang strategi bisnis modern, termasuk penggunaan media sosial untuk branding usaha.
Penguatan Kepercayaan Diri dan Kemandirian Finansial Womenpreneur
Materi pertama disampaikan oleh Sarwenda Biduri SE MSA seorang pakar kewirausahaan yang membahas pentingnya personal branding dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif.
Ia mengungkapkan, “Kejujuran adalah kunci utama dalam berbisnis yang menciptakan kepercayaan pelanggan. Dengan memanfaatkan media sosial, ibu-ibu dapat mengenalkan produk mereka kepada pasar yang lebih luas bahkan membangun branding lebih kuat.”
Baca juga: Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Menurutnya personal branding menjadi alat strategis untuk menciptakan citra diri yang konsisten dan membangun jaringan profesional. Dalam pelatihan ini, peserta diajak memahami cara efektif membangun persepsi positif publik terhadap usaha mereka. Strategi seperti menciptakan konten yang menarik di media sosial, menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan, dan menonjolkan nilai unik produk menjadi fokus utama.
Inspirasi dari Pengalaman Praktis
Pada sesi kedua, Nihlatul Qudus Sukma Nirwana SE MM seorang pengusaha sukses, berbagi pengalaman mengenai cara membangun business trust dan mengembangkan usaha berkelanjutan bagi para womenpreneur. Beliau menekankan pentingnya konsistensi dalam memberikan pelayanan terbaik dan transparansi dalam menjalankan bisnis.
Menurut Nihla, “Membangun kepercayaan tidak hanya soal menjaga kualitas produk, tetapi juga tentang menciptakan hubungan yang erat dengan pelanggan dan mitra bisnis. Pengembangan usaha yang berkelanjutan harus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.”
Melalui kisah inspiratif dan tips praktis, peserta mendapatkan panduan untuk menghadapi tantangan berwirausaha. Salah satu peserta, Fitri, pemilik usaha Jamu Sinom, mengungkapkan manfaat dari pelatihan ini. “Saya mendapatkan wawasan baru tentang membangun brand produk saya agar lebih dikenal masyarakat. Ini membuat saya lebih percaya diri mengembangkan usaha,” katanya.
Pemberdayaan Berkelanjutan untuk Masa Depan
Ketua Ranting Aisyiyah Pucang, Dina Dwi Oktavia Rini SE MSA CTA ACPA menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi langkah awal dari program pemberdayaan berkelanjutan. “Kami berharap womenpreneur di Pucang dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa mereka, memperluas jaringan bisnis, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
Program ini dirancang sebagai upaya berkelanjutan yang memberikan dukungan komprehensif bagi para perempuan pengusaha. Dengan pendekatan kolaboratif antara Umsida dan Aisyiyah, diharapkan inisiatif ini dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Dampak Positif Program bagi Masyarakat
Pendampingan womenpreneur oleh Umsida dan Pimpinan Ranting Aisyiyah Pucang mencerminkan komitmen perguruan tinggi dalam memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Dengan fokus pada pemberdayaan perempuan, program ini tidak hanya membantu ibu rumah tangga meningkatkan kemandirian finansial, tetapi juga mendukung pembangunan sosial-ekonomi di daerah Pucang.
Baca juga: UKM PIK-M Umsida Gelar Diklat Edukatif Demi Bangun Agent of Change
Umsida terus mendorong kolaborasi serupa untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing. Program seperti ini menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan dapat menjadi katalis perubahan positif, baik bagi individu maupun komunitas. Ke depan, Umsida berharap semakin banyak perempuan yang terinspirasi untuk mandiri secara ekonomi dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat hingga menjadi seorang womenpreneur sejati.
Melalui pelatihan yang menyentuh aspek kepercayaan diri, strategi bisnis modern, dan pengembangan berkelanjutan, Umsida sekali lagi membuktikan perannya sebagai institusi pendidikan yang peduli terhadap kemajuan masyarakat. Program pendampingan womenpreneur ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kesuksesan ekonomi ibu rumah tangga Rusunawa Pucang.
Editor: Rani Syahda