Fisioterapi Lebih Akurat, Solusi Cerdas untuk Mahasiswa dan Praktisi

Fisioterapi Lebih Akurat, Solusi Cerdas untuk Mahasiswa dan Praktisi

Umsida.ac.id– Pendidikan di program studi fisioterapi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) semakin mengukuhkan diri sebagai yang terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satu inovasi terbaru adalah terbitnya buku Pemeriksaan dan Pengukuran Fisioterapi Muskuloskeletal, yang digarap oleh dua dosen unggulan, Widi Arti SFis MKes dan Herista Novia Widanti Ftr MFis.

Buku Ajar Fisioterapi

Buku ini hadir dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa memahami pemeriksaan dan pengukuran pada kasus muskuloskeletal, khususnya dalam konteks fisioterapi. Buku ini juga dapat menjadi referensi penting bagi masyarakat, terutama di dunia kesehatan.

Menurut Widi Arti, salah satu penulis buku ini, “Kami fokuskan di pemeriksaan dan pengukuran pada kasus muskuloskeletal, baik yang bersifat bedah maupun non-bedah. Kami ingin mahasiswa lebih memahami bagaimana cara melakukan pemeriksaan dan pengukuran fungsi tubuh pasien.”

Buku ini merupakan kelanjutan dari karya sebelumnya yang lebih umum, dan kali ini, buku tersebut lebih terperinci mengupas tentang pemeriksaan dan pengukuran dalam konteks muskuloskeletal, sehingga sangat relevan bagi mahasiswa fisioterapi yang ingin mendalami topik ini lebih dalam.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis, Dosen Umsida Jelaskan Nutrisi Makanan dan Peran Teknologi Pangan

Fisioterapi Lebih Akurat, Solusi Cerdas untuk Mahasiswa dan Praktisi

Buku ajar ini hadir dengan pemahaman mendalam tentang cara mengukur berbagai aspek tubuh, termasuk pengukuran range of motion (ROM) atau gerakan sendi. Widi menambahkan, “Dalam buku ini, mahasiswa harus mampu mengukur gerak sendi pasien, seperti di bahu, siku, tangan, dan kaki. Sebagai contoh, manusia normal seharusnya dapat melakukan gerakan tertentu pada setiap sendinya dengan kisaran derajat yang sudah ditentukan.” Dengan begitu, buku ini memberikan pedoman praktis bagi mahasiswa untuk memahami gangguan atau masalah yang terjadi pada sendi seseorang.

Bagi mahasiswa, terutama yang menempuh pendidikan di program studi fisioterapi, penguasaan keterampilan pemeriksaan dan pengukuran sangatlah krusial. “Dalam fisioterapi, setiap pasien yang akan menjalani terapi biasanya akan menjalani pretest dan posttest, yaitu tes sebelum dan setelah terapi dilakukan. Dari sini, mahasiswa dapat memahami bagaimana kondisi pasien sebelum dan sesudah mendapatkan perawatan,” jelas Widi dalam podcast Buku Ajar Dosen (Budosen). Hal ini memberi mahasiswa kesempatan untuk mengevaluasi perubahan kondisi pasien dengan lebih objektif dan terukur.

Tidak hanya berfokus pada teori buku fisioterapi ini, juga memberikan panduan praktis yang digunakan mahasiswa saat melakukan praktek langsung. Selain pemeriksaan gerakan sendi, mahasiswa juga harus paham bagaimana melakukan pemeriksaan vital sign pasien, seperti tekanan darah, pernafasan, suhu tubuh, dan berat badan.

“Sebelum melaksanakan terapi, mahasiswa harus memahami masalah yang dihadapi pasien. Misalnya, ketika melakukan pemeriksaan tekanan darah, jika hasilnya jauh dari normal, seperti 200 pada pasien stroke, mahasiswa harus tahu bahwa hal tersebut bisa berbahaya jika dilakukan terapi dengan intensitas tinggi,” tambah Widi.

Pentingnya pemeriksaan awal ini tidak hanya untuk menentukan kelayakan terapi, tetapi juga untuk meminimalkan risiko yang mungkin muncul selama proses perawatan. Widi menekankan, “Mahasiswa fisioterapi harus bijak dalam mengambil keputusan, misalnya jika pasien menunjukkan gangguan pernafasan selama terapi, maka harus segera dihentikan dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut.” Buku ini pun mengajarkan mahasiswa untuk membaca kondisi pasien secara menyeluruh dan memahami bagaimana keterkaitan antara kondisi medis pasien dan jenis terapi yang diberikan.

Baca juga: Mahasiswa Unisza di Umsida: Menyatukan Perspektif, Membangun Masa Depan

Selain itu, mahasiswa juga dilatih untuk mengukur indeks massa tubuh (IMT) pasien guna mengetahui apakah pasien tersebut berada dalam kategori berat badan normal, kurus, atau obesitas. Dengan informasi ini, mahasiswa dapat merancang terapi yang lebih tepat dan aman sesuai dengan kondisi fisik pasien.

Fisioterapi Lebih Akurat, Solusi Cerdas untuk Mahasiswa dan Praktisi

Bukan hanya penting bagi mahasiswa tetapi keilmuan fisioterapi  juga bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama mereka yang membutuhkan perawatan. Sebagai contoh, mahasiswa fisioterapi di Umsida juga mempelajari berbagai terapi untuk pasien dengan gangguan neurologis atau muskuloskeletal, seperti pasien pasca-stroke, atau anak-anak dengan kondisi tertentu, seperti Down syndrome. Tak hanya itu, mereka juga mempelajari fisioterapi sport yang biasa diterapkan pada atlet yang mengalami cedera.

Harapan Penulis pada Pembaca di Masa Depan

Dengan adanya buku ini, Widi berharap mahasiswa fisioterapi di Umsida dapat lebih siap menghadapi tantangan di lapangan. “Kami bekali mahasiswa dengan banyak keterampilan, tidak hanya kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan untuk bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil selama pemeriksaan dan terapi.” Buku ini menjadi bukti nyata komitmen Umsida dalam mencetak tenaga ahli fisioterapi yang tidak hanya terampil, tetapi juga peka terhadap kondisi pasien.

Buku Pemeriksaan dan Pengukuran Fisioterapi Muskuloskeletal yang diterbitkan oleh Umsidapress ini kini dapat menjadi referensi utama bagi mahasiswa fisioterapi, dosen, maupun masyarakat yang tertarik pada dunia fisioterapi. Sebagai panduan dalam memahami pemeriksaan dan pengukuran kondisi pasien, buku ini tentu akan memberikan dampak positif, baik dalam dunia pendidikan maupun praktik fisioterapi di lapangan.

Penulis: Rani Syahda

Berita Terkini

Baitul Arqom Dosen Umsida
Baitul Arqom Dosen Umsida, Perkuat Ideologi dan Etos Kerja Islami untuk SDM Unggul
August 2, 2025By
UMG belajar sistem informasi dan akademik Umsida 2
Tingkatkan Kualitas Sistem Informasi dan Sistem OBE, UMG Kunjungi Umsida
July 30, 2025By
fkg Umsida dukung kesehatan gigi Indonesia 3
Wujudkan Pemerataan Kesehatan Gigi di Indonesia, FKG Umsida Terima Dental Clinic Mobile
July 29, 2025By
penyuluhan TB paru
Wujudkan Indonesia Bebas TB Paru, FK Umsida Lakukan Penyuluhan di Pondok Pesantren
July 29, 2025By
selebrasi kelulusan FST Umsida
Menilik Serunya Selebrasi FST Umsida Lepas Wisudawan 2025
July 28, 2025By
Prof Haedar jelaskan sistem kalender
Prof Haedar Ungkap Urgensi Sistem Kalender Hijriyah Global Tunggal dalam Orasi Ilmiah Wisuda ke-45 Umsida
July 27, 2025By
Prof Jain soroti pembaruan Islam
Penasihat PWM Jatim Soroti Pembaruan Islam Saat Menyampaikan Orasi Wisuda ke-45 Umsida
July 27, 2025By
Prof Syafiq Umat Islam satu sistem waktu
Ketua PP Muhammadiyah di Wisuda ke-45 Umsida: Umat Islam Harus Bersatu dalam Pendidikan dan Peradaban
July 26, 2025By

Riset & Inovasi

alat pasteurisasi susu
Alat Pasteurisasi Susu, Inovasi Dosen dan Mahasiswa Umsida Bantu Mudahkan Peternak
July 31, 2025By
riset dan inovasi DRPM Umsida
Umsida Kembangkan Riset dan Inovasi Melalui Seminar, Pameran, dan Diseminasi dengan 3 Kampus
July 16, 2025By
pengganti agregat kasar Teknik Sipil Umsida 2
Ragam Inovasi Pengganti Agregat Kasar dari Teknik Sipil Umsida, Siap Diterapkan ke Lapangan
July 13, 2025By
civil day 2025
Civil Day 2025, Ajang Mahasiswa Teknik SIpil Tunjukkan Inovasinya
July 9, 2025By
pentingnya keamanan pangan 1
Ajak Melek Literasi Keamanan Pangan, Warek 1 Umsida Andil di Pendampingan PSAT
June 30, 2025By

Prestasi

prestasi atlet psikologi Umsida
Capaian Prestasi Bertambah, Mahasiswa Psikologi Umsida Juara 1 IPSI Malang Championship
August 1, 2025By
FAI Umsida borong juara Malang Championship
3 Mahasiswa FAI Umsida Sabet Juara di Ajang Malang Championship 5
July 30, 2025By
wisudawan berprestasi Umsida 2
Kisah Wisudawan Umsida, dari Korban Peluru Nyasar Hingga Prestasi, Double Degree, dan Karir Menjanjikan
July 28, 2025By
atlet taekwondo Umsida dapat emas di Porprov Jatim 2025 1
Target Porprov Akhirnya Diraih Anin Setelah Kegagalan di Tahun 2022
July 25, 2025By
mahasiswa AP Umsida raih perak di Porprov Jatim 2025
Raih Medali Perak Porprov Jatim 2025, Jovan Tampil Unggul dan Makin Terpacu ke PON
July 22, 2025By