Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar ajang inspiratif bagi generasi muda melalui kegiatan Seminar Gen Z – The Z Stage 2025 dan Grand Final Gen Z Pelopor 2025, yang digelar pada Sabtu (6/12/2025) di Aula KH. Mas Mansyur, Kampus 1 Umsida.
Lihat juga: Arumi Bachsin Sebut Gen Z Harus Lawan Stigma Generasi Stroberi
Kegiatan yang mengusung tema “Youth as Catalyst of Change” ini menjadi ruang bagi anak muda, untuk menggali potensi diri, mengasah jiwa kepemimpinan, serta berani mengambil peran nyata dalam perubahan sosial.
Gen Z Pelopor 2025, Ajang untuk Generasi Berani Berkarya
Salah satu acara inti The Z Stage 2025 diisi dengan Grand Final Gen Z Pelopor 2025, sebuah ajang pencarian tokoh muda inspiratif yang memiliki gagasan dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Melalui kompetisi ini, mahasiswa dan pelajar dari berbagai daerah di Jawa Timur menampilkan ide-ide inovatif dalam bidang sosial, lingkungan, dan digital kreatif.
Ketua pelaksana kegiatan, Irfan Dwi Saputra menyampaikan bahwa ajang ini bukan sekadar lomba, tetapi wadah pembentukan karakter dan penguatan nilai kepemimpinan generasi muda.
“Kami menggelar kegiatan ini karena saat ini Gen Z dianggap sebagai kaum yang pendiam dan hanya suka bermain media sosial saja. Mayoritas dari mereka tidak terbiasa untuk berbicara di depan umum,” terang Irfan.
Oleh karena itu, imbuhnya, ajang ini membuka ruang untuk para Gen Z agar bisa menyuarakan opini mereka di depan umum secara langsung.
Para finalis telah melewati proses seleksi ketat, mulai dari pengumpulan proposal inovatif, tahap presentasi, hingga sesi wawancara inspiratif.
“Dari 20 pendaftar dari seluruh peserta se-jawa Timur, kami melakukan kurasi menjadi 10 peserta yang masuk di Grand Final,” ujarnya.
Beberapa kriteria penilaian dalam memilih Gen Z pelopor Jawa Timur 2025 ini seperti kecakapan berbicara, cara menyampaikan pendapat, mimik wajah, dan juga ide yang mereka usung terkait perubahan menuju Indonesia emas 2045.
Kesempatan Anak Muda Bersuara

Pemenang Gen Z Pelopor 2025, Filbert Steven Lee menjelaskan alasannya mengikuti ajang Gen Z Pelopor.
“Saya saya ingin mengembangkan advokasi saya. Lalu, saya juga ingin menambah relasi dan mengeksplorasi, serta keluar sebagai remaja yang bisa memperkenalkan budaya dan menginspirasi sesama,” terang Filbert.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tentang proses mengikuti kompetisi ini.
“Awalnya kami membuat video advokasi. Lalu kita mengikuti pembekalan public speaking bersama Kahaf Brothers,” tutur siswa dari SMA Ciputra Kasi Surabaya itu.
Di pembekalan ini, imbuhnya, ia belajar tentang visual, verbal, dan vokal yang baik untuk para public speaker.
Dalam mengikuti kompetisi ini, Filbert lebih mengedepankan tentang advokasinya.
“Personally, aku lebih mengingat dan juga memahami betul akan apa yang terjadi di Indonesia terhadap kepemudaan dan juga apa yang terjadi lately dengan kepemudaan,” tuturnya.
Ia mencari konsep seperti apa yang terjadi di Indonesia seperti lingkungan atau pergaulan.
Dalam presentasinya, siswa kelas 11 itu memantik perhatian audiens menggunakan metode hook, tepatnya menggunakan botol plastik.
“Saya ingin generasi muda tahu dan juga memperhatikan saya dengan baik bagaimana pentingnya peran pemuda terhadap lingkungan,” ujarnya.
Setelah saya mengikuti Gen Z Pelopor Jatim ini, Filbert mengembangkan langkah advokasinya untuk menjadi public speaker.
“Acara ini sangat mendidik dan berpotensi banget bagi generasi muda Indonesia. Karena melalui event seperti ini kita menunjukkan bahwa Gen Z itu tidak hanya sebatas scroll media sosial saja,” ujar First Runner Up Mister Teen Jawa Timur 2025 itu.
Menurutnya, ajang ini penting karena disini anak muda bisa showcase bahwa generasi ini tidak seperti yang dikata orang lain.
Hadirkan Arumi Bachsin dan Praktisi Muda

Selain menentukan Gen Z pelopor Jawa Timur 2025 kami juga menggelar seminar yang diikuti sekitar 200 peserta dan berskala nasional.
Seminar ini menghadirkan tiga tokoh muda inspiratif, diantaranya Arumi Bachsin SE selaku ketua penggerak PKK Jawa Timur, seorang news anchor profesional Jawa Pos TV dan content creator yakni Nola Hariadi SIP, dan Shelma Ayu Desearsa SPsi, Founder Sheriz Official.
Salah satu pemateri, Arumi Bachsin SE, mengungkapkan rasa bangganya terhadap penyelenggaraan The Z Stage.
“Saya senang diundang. Acaranya seru, pesertanya benar-benar Gen Z. Wadah seperti ini penting untuk mengekspresikan diri, menemukan skill, dan mengasah potensi,” ujarnya.
Lihat juga: Prof Stella Christie Sebut Konsekuensi AI, Dosen Umsida: Brutal Kalau di Tangan Gen Z
Ia berharap ajang seperti ini terus diperbanyak agar para remaja memiliki ruang yang tepat untuk bertumbuh. “Semakin banyak wadahnya, semakin besar peluang mereka berkembang optimal,” terangnya.
Penulis: Romadhona S.



















