pakar Umsida tentang gluten free

Produk Gluten Free dan Risiko Tersembunyi bagi Penderita Alergi Gandum

Umsida.ac.id – Baru-baru ini, beredar kabar mengenai bakery yang mengklaim produknya bebas gluten (gluten free). 

Namun ternyata justru mengandung gluten yang dapat membahayakan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi gluten. 

Lalu, apa sebenarnya gluten itu? Mengapa bisa berbahaya? Dan bagaimana cara mengetahui apakah sebuah produk gluten free benar-benar aman dikonsumsi?

Lihat juga: Masih Banyak Ditemukan Skincare Ilegal di Pasaran, Ini Kata Dokter Umsida

Apa Itu Gluten?
gluten free
Ilustrasi: Pexels

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FK Umsida), dr Erlina Krisdianita Novitasari MBiomed akan menjelaskan lebih dalam tentang bahan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa gluten adalah kompleks protein yang secara alami terdapat dalam beberapa jenis serealia: gandum (wheat), jelai (barley), dan gandum hitam (rye).

“Gluten itu seperti lem pada makanan. Ketika tepung dari serealia dicampur dengan air, protein gluten akan membentuk jaringan elastis yang membuat roti lebih mengembang saat proses fermentasi,” kata dr Erlina.

Selain itu, terangnya, gluten juga memberikan tekstur yang kenyal dan empuk di akhir produknya nanti.

Tanpa gluten, maka roti tidak bisa mengembang dengan baik dan akan memiliki tekstur yang lebih padat dan rapuh.

Orang yang Tidak Boleh Mengkonsumsi Gluten

Untuk konsumsinya, dr Erlina menyebut sebenarnya diet gluten free bukan untuk semua orang.

“Ada intervensi medis yang spesifik untuk kelompok dengan kondisi kesehatan tertentu.  Ketika kita menghindari gluten tanpa indikasi medis, hal itu juga akan beresiko untuk menghilangkan sumber serat vitamin, bahkan mineral yang penting,” terangnya.

Memang, ada beberapa kelompok yang secara medis diwajibkan untuk menghindari gluten.

Yang pertama adalah mereka adalah penderita Penyakit Celiac (Celiac Disease), sebuah kelainan autoimun serius.

Jika mengkonsumsi gluten, malah akan memicu sistem imun untuk menyerang dan merusak lapisan usus halus.

“Kerusakan ini bisa mengganggu penyerapan nutrisi dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang,” ujar dosen yang menyelesaikan pendidikan Ilmu Kedokteran Dasar di Unair itu.

Yang kedua, kata dr Erlina, yaitu Penderita Sensitivitas Gluten Non-Celiac (Non-Celiac Gluten Sensitivity/NCGS). Ini merupakan kelompok yang mempunyai gejala mirip seperti penyakit seliak.

“Contohnya mudah kembung, sakit perut relahan, ataupun sakit kepala setelah mengkonsumsi gluten. Namun penderita NCGS tidak ditemukan adanya kerusakan usus halus, maupun di antibodi spesifik seperti yang diderita oleh seliak,” tuturnya.

Lihat Juga :  FK Umsida Jadi Rujukan Unimerz dalam Rencana Pembukaan Fakultas Kedokteran

Yang ketiga adalah penderita alergi gandum, yaitu reaksi alergi yang secara klasik dimediasi oleh antibodi IgE terhadap protein dalam gandum.

“Reaksinya akan cepat dan parah. Tapi mekanisme autoimunnya berbeda dengan dua penyakit sebelumnya tadi,” terangnya.

Apa Dampak Jika Mengkonsumsi Gluten?
gluten free
Ilustrasi: Pexels

Lebih lanjut, dr Erlina menjelaskan beberapa dampak kepada kelompok yang alergi dengan gluten namun terlanjur mengkonsumsinya seperti pada kasus yang terjadi akhir-akhir ini.

Ia menyebut bahwa sistem imun akan bereaksi secara berlebihan dan tubuh akan menganggap protein gandum tadi itu sebagai ancaman.

“Lalu tubuh akan melepaskan yang zat kimia seperti histamin. Dampaknya sama seperti alergi pada umumnya,” terang dosen kelahiran 1990 itu.

Reaksi tersebut di antaranya seperti gatal, biduran, bengkak pada bibir atau wajah, reaksi saluran cerna seperti mual, muntah kram perut, hingga diare.

“Tapi mereka juga bisa terserang di saluran pernafasan, hidung tersumbat sering bersin-bersin, asma, hingga reaksi yang  mengancam jiwa,” jelasnya.

Sesak nafas yang sudah berat disertai dengan penurunan tekanan darah yang drastis, hingga kehilangan kesadaran menjadi dampak paling buruk jika seseorang yang alergi terhadap gluten.

Cara Mengetahui Produk Gluten Free

Sebagai konsumen,kata dr Erlina, harus teliti dan memastikan produk itu benar benar gluten free dengan cara mencari klaim eksplisitnya.

“Cari label dengan tulisan bebas gluten atau gluten free biasanya. Yang kedua, kita bisa cek daftar komposisinya,” katanya.

Ia menyarankan agar konsumen tetap waspada dengan bahan-bahan seperti gandum, jelai atau barley, dan serealia lainnya.

Konsumen juga harus memperhatikan peringatan alergen yang biasa terdapat di produk.

Lihat juga: Penyakit Cacingan Ramai Dibincangkan, Dosen FK Umsida Jelaskan Penyebab dan Pencegahannya

“Adanya resiko kontaminasi silang juga bisa saja terjadi sehingga hal tersebut itu harus dipastikan atau ada standar atau regulasi yang mengatur klaim gluten free pada produk makanan di Indonesia,” jelas dr Erlina.

Sumber: dr Erlina Krisdianita Novitasari MBiomed

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By

Riset & Inovasi

alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By

Prestasi

S2 Ilmu Komunikasi Umsida, perguruan tinggi
Umsida Masuk Jajaran Perguruan Tinggi dalam THEs University Impact Rankings 2026
October 15, 2025By
teknik mesin Umsida juara 1 lomba nasional
Teknik Mesin Umsida Raih Juara 1 Lomba Prototype LNT-RBM 2025
October 10, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By