Umsida.ac.id -Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) maksimalkan hasil belajar siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di lingkungan Muhammadiyah Aisyiyah, menggunakan metode Flipped Classroom didukung dengan media Canva.
Sosialisasi Flipped Classroom dan Pelatihan Canva
Mereka adalah Dr Ida Rindaningsih MPd, Dr Luluk Iffatur Rocmah MPd, Ika Ratna Indra Astutik SKom MT dan dibantu oleh para mahasiswa Umsida. Tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) yang dipimpin oleh Dr Ida Rindaningsih ini memulai implementasinya dengan mengadakan sosialisasi model dan media pembelajaran Flipped Classroom dan pelatihan perancangan poster pembelajaran melalui Canva bermitra dengan Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kabupaten Sidoarjo di Aula Nyai Siti Walidah SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Rabu (21/08/2024).
Melalui program hibah Abdimas Kemenristekdikti 2024, Dr Ida membagikan pembelajaran flipped classroom kepada 112 guru IGABA Kabupaten Sidoarjo.
“Harapan saya pembelajaran disekolah saat ini sebaiknya berfokus pada siswa bukan hanya kepada guru, seperti apa caranya? sangat banyak sekali. Ibu-ibu bisa memanfaatkan live instagram ataupun membuat video di youtube. Selanjutnya anak-anak akan memperhatikan video atau materi lainnya yang diberikan guru, saat mereka di rumah. Sehingga saat disekolah pembelajaran akan terfokus pada siswa, guru akan menanyakan sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi yang diberikan oleh guru,” jelasnya.
Tentu cara flipped classroom ini akan merubah paradigma lama yang sebelumnya pembelajaran berfokus pada guru, guru yang mengajarkan isi, guru menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap, guru menentukan hasil yang dicapai. Menjadi Paradigma baru pembelajaran berfokus pada siswa, siswa belajar secara aktif, guru memfasilitasi siswa belajar secara aktif, Selanjutnya guru akan mengasesi kemajuan belajar.
Baca juga: KKN-T 13 Umsida Gelar Nobar Peringati HUT RI ke 79
Dr Ida merasa kegiatan pembelajaran digital perlu digalakkan terutama di dalam IGABA, seringkali pembelajaran untuk siswa PAUD masih menggunakan alat peraga yang akan banyak mengeluarkan biaya maupun effort yang tinggi dalam membuatnya. Sedangkan melalui media digital akan lebih efisien dan efektif bagi generasi saat ini yang sudah fasih dengan digitalisasi.
Selain itu kegiatan yang telah terselenggara ini juga bertepatan dengan kegiatan IGABA tentang memberikan akomodasi yang layak bagi peserta didik disabilitas “maka konten poster pada perancangan canva menyeleraskan program disabilitas. Sehingga 1 sekolah akan membuat 1 poster edukasi menggunakan canva,” tambahnya.
Pelatihan aplikasi canva ini dipaparkan oleh Dr Luluk Iffatur Rocmah MPd. Menurutnya poster adalah media visual yang dirancang khusus untuk memudahkan pemahaman anak terhadap konsep-konsep dasar pembelajaran.
“Mengapa Canva? karena ini adalah aplikasi yang mudah diakses dan dipahami oleh ibu-ibu guru yang sangat sibuk. Tak hanya itu fiturnya juga sangat lengkap dan tidak berbayar. Semua orang bisa mendownload melalui apps store di HP,” ujarnya.
Baca juga: Umsida Berinovasi: Beri Pengalaman Wisata Literasi untuk Siswa Difabel
Dr Luluk juga menjelaskan banyak hal mengenai cara mengakses canva, hingga berikutnya memberikan tugas pada peserta untuk mencoba membuat poster edukatif.
Dengan metode flipped classroom menggunakan media poster yang dapat dibuat dalam aplikasi Canva ini, mereka yakin akan meningkatkan nalar siswa dan melatih mereka untuk berani mendeskripsikan yang mereka pahami. Tak hanya itu flipped classroom ini juga akan mempermudah para guru untuk mencari tau seberapa jauh siswa memahami pembelajaranya.
Tak berhenti sampai disini, tim abdimas ini selanjutnya masih memiliki 3 program lagi yakni pelatihan aplikasi pembelajaran kelas balik, jurnalistik dan web sekolah.
Penulis: Rani Syahda
*Humas Umsida