Hentikan Bahaya Sampah Popok Sekali Pakai, Begini Caranya

Riset Dosen Umsida Temukan Alternatif Solusi Guna Minimalisir Sampah Popok

Umsida.ac.id – Tim dosen Program Studi Ilmu Komunikasi (Prodi Ikom) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) temukan solusi agar masyarakat bisa mengurangi pencemaran lingkungan, akibat sampah popok sekali pakai (Pospak).

Solusi tersebut ditemukan berdasar dari hasil risetnya yang berjudul “Pengembangan Desa Tlasih Sadar Sampah Pospak Melalui Analisis Perilaku dan Strategi Integrated Marketing Communication”.

Riset keilmuan ini diketuai oleh Dr Totok Wahyu Abadi MSi dosen Ikom Umsida, yang dijalankan sejak Desember 2021 hingga Desember 2022 mendatang, setelah tim risetnya berhasil lolos program hibah riset skema keilmuan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2021.

Selaku Ketua Tim, Dr Totok Wahyu Abadi MSi dosen Ikom Umsida, menjelaskan, urgensi lain dalam riset ini bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahayanya sampah pospak, dengan menggunakan strategi Integrated Marketing Communication (IMC).

“Setelah melakukan asesmen perilaku pada masyarakat Desa Telasih, kami kemudian menyusun strategi IMC untuk membangun bahaya sampah pospak di masyarakat khususnya Desa Tlasih, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo,” terang Totok, Jum’at (16/09).

Riset ini, lanjut Totok, juga merupakan dukungan kepada desa Tlasih sebagai desa sadar sampah popok. “Kami juga membuatkan model kegiatan untuk pengembangannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Nur Maghfirah Aesthetika, M Med Kom selaku ketua program studi Ikom mengungkapkan, program tersebut memiliki proses yang sangat panjang sebelum akhirnya tim riset dosen Ikom Umsida menemukan alternatif solusi menarik, yakni mengganti pospak dengan popok reusable.

“Saat ini, popok reusable yang menjadi produk dari hasil riset kami sudah memiliki nama dan merk sendiri yakni Popok Cuci Pakai (POCA),” tuturnya

Berawal dari bentuk kegiatan program (BKP) Center of Excelent (CoE) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Prodi Ikom Umsida pertama tahun 2020, Nur Maghfirah menceritakan, BKP CoE MBKM Proyek Kemanusiaan mengajak Non-Governmental Organization (NGO) yang bernama Common Seas.

“Karena Common Seas mempunyai misi mengurangi pencemaran sampah plastik di laut Indonesia, kami berusaha mengajak kolaborasi dengan mengkerucutkannya menjadi pengurangan sampah popok sekali pakai,” kata dia.

Pertama, kegiatan edukasi dengan penayangan film dokumenter hasil karya mahasiswa Ikom Umsida, tentang bahaya akibat sampah popok di desa Tlasih tahun 2019. Lalu ditemukan masalah bahwa kebanyakan masyarakat, khususnya ibu-ibu di desa Tlasih percaya mitos apabila pembuangan popok yang sudah dipakai itu dibakar, maka dapat membuat iritasi pada kulit bayi, sehingga sampah pospak dibuang di sungai dan laut.

Lihat Juga :  Prodi Ikom Umsida Terakreditasi Unggul, Tambah Capaian Perguruan Tinggi

Di tahun selanjutnya, setelah tim dosen Ikom Umsida lolos hibah internal program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) tahun 2020, mereka membuat pelatihan pembuatan popok kepada ibu-ibu desa Tlasih.

Tak hanya sampai disitu, setelah lagi-lagi lolos dalam program hibah, yang kali ini diselenggarakan oleh LPDP, barulah tim dosen Ikom Umsida melakukan tindak lanjut dengan menganalisis perilaku apakah sudah terjadi perubahan dalam masyarakat. Selain itu, mereka juga membuat lagi produk-produk popok reusable yang lebih professional untuk kewirausahaan masyarakat desa Tlasih, serta membuatkan merk yang di Haki-kan.

Solusi Kurangi Sampah Popok
Pelatihan Produksi Popok Reusable

Popok Cuci Pakai (POCA)

Dijelaskan oleh Poppy Febriana M Med Kom selaku anggota dari tim riset, Poca ialah alternatif solusi yang dapat mengurangi penggunaan pospak, sehingga sampah akibat pospak dapat berkurang.

“Kami membuat workshop pembuatan popok selama tiga hari, yang bekerja sama dengan Tepi Kain Surabaya. Luaran dari workshop tersebut ditargetkan supaya ibu-ibu desa Telasih bisa memproduksi sendiri produk popok reusable,” jelasnya.

Selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan, sambung Poppy, pelatihan yang diajarkan langsung oleh desainer dan penjahit professional dari Tepi Kain Surabaya, diharapkan dapat membuat ibu-ibu desa Telasih berwirausaha dengan produk popok reusable yang dimiliki.

“Apalagi Poca ini ternyata banyak diminati masyarakat, terbukti dengan mulai bermunculan orang-orang yang tertarik dan ingin membeli,” lanjutnya.

Wakil Dekan Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Umsida tersebut juga mengatakan apabila ada perbedaan penerimaan tentang popok ini di masyarakat. Terdapat kemungkinan jika sisi pendidikan dan pengetahuan memiliki pengaruh terhadap perspektif masyarakat, namun hal tersebut masih dalam proses riset lanjutan.

“Jadi waktu membagikan Poca ada beberapa yang menolak karena merasa ribet dan lain-lain. Di sisi lain mereka yang punya pengetahuan lebih tinggi, merasa ini aman dan tidak merusak lingkungan,” ungkapnya.

Kedepan Poca akan dikembangkan ke daerah-daerah yang lain, karena menurut Poppy, merubah perilaku di masyarakat memang butuh proses yang panjang.

(Alfaro Mohammad Recoba)

*Humas Umsida

Berita Terkini

Pelatihan Hidroponik
Buat Pelatihan Hidroponik kepada 126 Siswa, Agroteknologi Umsida Dorong Kesadaran Generasi Muda
November 21, 2024By
Tapak Suci Umsida Raih 3 Emas dan Perolehan Pesilat Terbaik
Kado Manis Awal Periode, Tapak Suci Umsida Raih 3 Emas dan Peroleh Pesilat Terbaik
November 20, 2024By
Dosen Umsida Ini Kembali Rain Prestasi
Membanggakan, Dosen Umsida Berprestasi Ini Kembali Terima Penghargaan
November 17, 2024By
Dosen Umsida Ini Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024, 3 Kategori Sekaligus
Dosen Umsida Ini Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award, 3 Kategori Sekaligus
November 16, 2024By
Mahasiswi Umsida dengan Puluhan Prestasi di Akademik dan Olahraga
Menginspirasi! Perjalanan Wardha Hani Aulia, Mahasiswi Umsida dengan Puluhan Prestasi
November 14, 2024By
Ini Strategi Dosen Umsida Bersama Mahasiswanya, Atasi Penurunan Minat Belajar PAI
Ini Strategi Dosen Umsida Bersama Mahasiswanya, Atasi Penurunan Minat Belajar PAI
November 12, 2024By
Duta FPIP Umsida 2025: Mencari Wajah Baru yang Menginspirasi!
Duta FPIP Umsida 2025: Mencari Wajah Baru yang Menginspirasi!
November 11, 2024By
Mahasiswa Umsida
Inilah Peraih Juara 2 News Anchor Dalam Ajang KPI 2024 Tingkat Internasional
November 10, 2024By

Riset & Inovasi

Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By
Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal
Inovasi Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal Otomatis 3 Dosen Umsida
September 8, 2024By
legalitas BUMDesa
Tim Abdimas Umsida Akan Urus 5 Legalitas BUMDesa di 2 Kabupaten Usai Bantu 2 Desa Ini
August 29, 2024By

Prestasi

flash card kodifikasi
Laboran MIK Umsida Buat 107 Flash Card untuk Permudah Mahasiswa Pelajari Kodifikasi
November 19, 2024By
Cerita Dosen Umsida Jadi Panelis Debat Calon Walikota Mojokerto
November 18, 2024By
Mannequin Acupressure point
Buat Mannequin Acupressure Point with LED Indicator, Laboran Kebidanan Umsida Lolos Kilab 2024
November 14, 2024By
Mahasiswa Umsida Raih Juara 1 Dalam Ajang Internasional The 5 Borneo Global Summer Camp
Mahasiswa Umsida Raih Juara 1 Dalam Ajang Internasional The 5 Borneo Global Summer Camp
November 7, 2024By
Mahasiswa Umsida Raih Juara Internasional
Kompetisi Pertama Langsung Raih Juara 1 Tingkat Internasional
November 6, 2024By