Umsida.ac.id – Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah Pecinta Alam Sidoarjo (Himmpas) menjadi wadah bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang memiliki semangat menjaga alam dan kepedulian sosial.
Lihat juga: Ubah Ide Jadi Usaha Bersama 100 Peserta, UKM Kewirausahaan Gelar Workshop Creativepreneurship
Organisasi ini tidak hanya fokus pada kegiatan petualangan di alam bebas, tetapi juga pembentukan karakter dan jiwa kemanusiaan mahasiswa melalui berbagai kegiatan pelatihan dan pengabdian.
Selama dua hari (6-7/12/2025), sebanyak 11 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), yang merupakan calon anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), mengikuti kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Nawasena Abisheva XXVII.
Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan Gunung Gajah Mungkur melalui jalur Tlogomas, yang dikenal memiliki jalur pendakian alami serta tantangan medan yang variatif.
Melalui kegiatan ini, para peserta diajak untuk mengenal lebih dekat dengan alam sekaligus mengasah kemampuan bertahan hidup dalam situasi outdoor.
“Diklatsar bukan hanya tentang mendaki atau bertahan di alam, tetapi tentang belajar mengendalikan diri serta menghargai alam dan lingkungan,” ujar Muhammad Zakiy Prabowo, Ketua Umum Mapala Himmpas.
Himmpas Umsida Latih Kemandirian dan Loyalitas Melalui Alam

Namun sebelum para mahasiswa melaksanakan Diklat di hutan, mereka sudah mengikuti berbagai rangkaian pelatihan di kampus.
Mereka terlebih dahulu dibekali materi dasar mengenai kegiatan kepecintaalaman, teknik survival, hingga pelatihan dasar penyelamatan.
“Setelah materi kami melatih mereka untuk mengimplementasikannya di lingkungan kampus 3 terlebih dahulu. Beberapa latihan tersebut seperti repling, navigasi darat, membuat bivak, SAR (Search and Rescue), dan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat),” terang Zakiy
Rangkaian kegiatan dimulai dengan long march dari ketinggian 0 mdpl menuju 1100 mdpl.
Di tengah perjalanan, para calon anggota diberikan misi khusus: mengambil bendera Himmpas dan membawanya kembali ke Sekretariat Himmpas (PATAKA).
Misi ini menjadi simbol perjuangan, tanggung jawab, serta loyalitas terhadap organisasi.
Menurut Zakiy, Diklatsar bukan hanya ajang fisik, melainkan pembelajaran mendalam tentang makna kebersamaan.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah melatih ketahanan fisik dan mental, sekaligus menumbuhkan solidaritas, kerja sama, dan rasa persaudaraan antar calon anggota,” tuturnya.
Pembentukan Karakter dan Kompetensi Anggota Baru Himmpas

Selama pelaksanaan kegiatan, para calon anggota Himmpas terlebih dahulu menggunakan aplikasi navigasi darat untuk menelusuri area pencarian dan menemukan lokasi korban berdasarkan titik koordinat yang telah ditentukan.
Setelah berhasil mencapai titik tersebut, mereka melanjutkan dengan simulasi Search and Rescue (SAR) serta Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) sebagai bentuk latihan penanganan awal terhadap korban yang mengalami kondisi darurat di alam bebas.
“Dengan turun langsung ke alam, peserta mendapatkan pengalaman nyata yang tidak bisa digantikan dengan teori,” ujar Asrofi Rizal, salah satu anggota Himmpas yang turut mendampingi kegiatan.
Selain latihan penyelamatan, peserta juga belajar membuat bivak, yaitu tempat berlindung sederhana dari bahan alam, sebagai latihan bertahan hidup menghadapi berbagai kondisi cuaca.
Kegiatan ini melatih kemampuan adaptasi dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi situasi darurat di lapangan.
Tidak hanya itu, untuk menguji kemampuan bertahan hidup, para peserta juga mempraktikkan pembuatan bivak sebagai perlindungan menghadapi berbagai kondisi cuaca saat berada di alam.
“Calon anggota Himmpas juga dibekali pemahaman mengenai kode etik pecinta alam Indonesia sebagai komitmen menjaga kelestarian lingkungan,” jelasnya.
Hal ini penting sebagai bentuk komitmen untuk menjaga kelestarian alam dan menjalankan kegiatan kepecintaalaman dengan etika yang benar.
Lihat juga: Warek 3 Umsida: UKM Jadi Tonggak Agent of Change
Melalui kegiatan Diklatsar ini, ia berharap seluruh calon anggota dapat menjadi generasi pecinta alam yang berjiwa tangguh, peduli lingkungan, bertanggung jawab, serta siap mengabdi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Penulis: Cya



















