Umsida.ca.id – Dua fakultas di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), yaitu Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) dan Fakultas Agama Islam (FAI) menjamu tamu dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP PGRI) Bojonegoro di ruang rapat FAI pada Senin, (01/07/2024).
Acara ini dihadiri oleh wakil rektor 2 Umsida, dekan FAI dan FPIP, jajaran dosen FAI dan FPIP, yang menyambut wakil rektor 2 IKIP PGRI Bojonegoro, dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, dan dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pertemuan dua kampus tersebut membahas tentang sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dan akreditasi institusi yang keduanya sudah dimiliki Umsida. Wakil rektor 2 IKIP Bojonegoro, Ali Mujahidin, SPd MM mengatakan bahwa dengan kunjungan ini, IKIP PGRI bisa lebih paham mengenai sistem pembelajaran RPL yang pada semester ganjil nanti akan diterapkan di IKIP PGRI.
IKIP PGRI Bojonegoro akan buka RPL
“Jadi dengan kunjungan ini, kami ingin mengetahui bagaimana mekanisme RPL di Umsida, terutama di FPIP dan FAI. Yang kedua, di Umsida ini sudah terdapat beberapa program studi yang sudah terakreditasi Unggul. Sehingga dari kunjungan ini kami ingin mempelajari bagaimana cara mencapai hal tersebut,” ujar Ali.
Ia berpendapat bahwa hampir semua universitas Muhammadiyah yang ada di Indonesia memiliki perkembangan yang cukup pesat dan kualitas yang baik. Selain itu, universitas-universitas tersebut sangat ringan tangan dan menerima dengan baik ketika terdapat permintaan kerja sama sehingga ia memilih Umsida sebagai universitas rujukan untuk belajar.
“Semoga dengan adanya kerja sama ini kita bisa menjadi kampus yang lebih baik lagi dan bisa bersinergi. Karena pada hakikatnya kita semua bukan bersaing, tapi bagaimana kita bisa berkolaborasi dan bersinergi,” tuturnya.
Baca juga: Umpo Bahas 2 Hal Ini di Kegiatan Benchmarking SPI ke Umsida
Maksud dari kunjungan tersebut disambut baik oleh Umsida. Dr Hana Catur Wahyuni MT dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini Umsida masih terus berproses untuk membuat sistem pembelajaran yang sesuai.
Ia mengatakan bahwa awalnya Umsida juga belajar dari kampus-kampus lain hingga akhirnya memenuhi target, yaitu memiliki prodi yang unggul. Bahkan Umsida juga mampu meraih akreditasi institusi unggul pada Maret lalu.
“Terkait sistem pembelajaran RPL, Umsida sudah menerapkannya selama dua tahun ini dengan segala perniknya. Kami menikmati proses pembelajaran RPL ini karena dari sisi mahasiswa, mekanismenya sedikit berbeda dengan mahasiswa reguler,” tutur Dr Hana.
Namun pada intinya, sambung dosen prodi Teknik Industri itu, Umsida juga akan belajar dari IKIP PGRI Bojonegoro terkait kekurangan Umsida yang nantinya akan menjadi evaluasi bersama.
Ia berharap kedepannya kedua universitas ini bisa berkolaborasi di berbagai macam bidang, baik dari inisiasi universitas maupun dari Dikti. Dan poin penting dari suatu kerja sama menurut Dr Hana adalah terjaganya silaturahmi dan implementasi dari kerja sama tersebut.
Dekan FAI Umsida, Dr Imam Fauzi Lc, mengatakan bahwa penerapan sistem RPL sudah sangat lama ada di FAI. Sistem tersebut telah berlaku pada mahasiswa pesantren Muhammadiyah yang kemudian melanjutkan studinya di FAI. Pengalaman yang cukup panjang tersebut memudahkan FAI ketika sistem ini resmi diterapkan di Umsida.
Sedangkan di FPIP Umsida, sistem RPL juga sudah dilaksanakan di beberapa prodi yang sesuai dengan minat masyarakat.
Baca juga: Bahas FKG, UK Petra Lakukan Studi Banding ke Umsida
“Jadi nanti konversi mata kuliahnya menyesuaikan daftar portofolio dan pengalaman kerja yang dimiliki pelamar,” ujar Dr Septi Budi Sartika MPd, dekan FPIP Umsida.
Terkait akreditasi, Dr Septi mengatakan bahwa hal penting yang harus menjadi perhatian adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di prodi tersebut.
Penulis: Romadhona S.