umsida.ac.id – Era new normal telah merubah tatanan kebiasaan yang ada di masyarakat. Termasuk kebiasaan masyarakat untuk melakukan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini membuat Elga Oktavia salah satu anggota kelompok 3 KKN-T UMSIDA (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) membuat wastafel touchless, minggu
(6/10). Bertempat di Desa Sawohan RW 3 Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, kegiatan ini bertujuan agar masyarakat bisa cuci tangan tanpa menyentuh wastafel.
Elga menjelaskan latar belakang pembuatan alat tersebut. “Kurangnya kesadaran warga akan hidup sehat, karena di masa pandemi sekarang setidaknya harus disediakan tempat cuci tangan didepan rumah,” ujarnya. Penggunaan wastafel otomatis ini dianggap memudahkan masyarakat ketika melakukan cuci tangan. “Sebab warga tidak perlu menyentuh wastafel ketika akan cuci tangan, jadi lebih meminimalisir penyebaran bakteri dan virus,” imbuhnya saat dihubungi jurnalis web umsida via whatsapp.
Proses pembuatannya sangat sederhana, dimulai dengan menyediakan media yaitu bak air, pompa dan selang. Bak air yang dimodifikasi dengan mesin pompa air. Kemudian, bak air tersebut digunakan sebagai wadah yang berfungsi untuk menenggelamkan mesin pompa air yang sudah diberi sensor otomatis, lalu diiris secukupnya pada bagian tutup bak agar bisa dengan mudah mengisi bak air dengan selang sehingga tidak perlu membuka tutup bak air.
Dengan kemudahan pembuatan alat tersebut, Ia berharap masyarakat bisa menerapkan PHBS di lingkungannya. “Dengan alat ini kita bisa tetap melakukan gaya hidup bersih dan sehat, sesuai dengan tatanan new normal tanpa menyentuh bagian kran air. Itulah yang menjadi keunggulan dari produk inovasi ini,” pungkasnya.
Ditulis oleh: Fiki Pamelasari
Edit : Etik Siswati Ningrum