Umsida.ac.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) di tingkat internasional di bidang pendidikan melalui website dan e-modul.
Dua mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Umsida, Akhmad Hasbul Wafi dan Reneisha Savira Adna, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 5, berhasil meraih Gold Medal dalam ajang PMAP International Innovation Day.
Lihat juga: Inovasi PLUTO, Alat Pengendali Hama Padi Karya Mahasiswa Umsida Raih Juara 2 LKTTG 2025
Kompetisis online ini digelar oleh yang digelar di Universiti Sultan Zainal Abidin (UNISZA), Malaysia, pada Selasa (10/12/2025).
Kompetisi bertajuk “Educational Technology Transcending Time” ini berlangsung di Dewan Ibnu Khaldun UniSZA pada 10 Desember 2025 dan diikuti berbagai tim inovasi pendidikan.
Meski Wafi dan Reneisha mengikuti rangkaian penilaian secara virtual dari Indonesia, timnya tetap mampu menyisihkan peserta lain melalui pengembangan website pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis teknologi digital.
Jawaban atas Tantangan Akhlak di Era Digital Lewat Website

Dalam kompetisi tersebut, Akhmad Hasbul Wafi dan Reneisha Savira Adna mempresentasikan gagasan inovatif yang mengintegrasikan teknologi pendidikan dengan nilai-nilai keilmuan Islam.
Dalam tim pertama, Wafi berkontribusi mengembangkan website E-IAKHLAKGO, sebuah platform pembelajaran digital akhlak yang dirancang untuk menjawab tantangan akhlak di ruang digital, terutama penyalahgunaan media sosial.
Melalui platform ini, materi akhlak disajikan secara digital tanpa bergantung pada buku teks konvensional.
“Dari awal perkuliahan, kami sudah dibagi ke dalam kelompok dan ditugaskan membuat inovasi pembelajaran, bisa berupa website, media digital, atau bentuk inovasi lainnya yang tujuannya untuk mendukung proses belajar peserta didik,” ungkapnya.
Dalam kompetisi tersebut, Wafi dan tim sepakat mengangkat tema akhlak dengan memilih media berbasis website.
Keputusan ini diambil karena beberapa anggota tim telah memiliki pengalaman mengikuti kompetisi serupa, serta didukung latar belakang Wafi yang juga relevan.
“Di dalam website itu ada materi, modul, video pembelajaran, sampai games. Jadi pembelajaran akhlak dibuat lebih menarik dan tidak monoton,” jelas Wafi.
Ia menambahkan bahwa dalam tim, dirinya berperan dalam pembuatan video pembelajaran, pengembangan game edukatif, serta pengisian konten pada bagian profil.
Salah satu materi yang ia garap adalah tema Masjid Destinasiku, yang dikemas dalam bentuk video interaktif dan permainan edukatif.
Meski sempat menghadapi kendala komunikasi, terutama perbedaan bahasa dan kebiasaan, Wafi menilai kolaborasi lintas negara berjalan dengan baik.
“Koordinasinya enak. Teman-teman sangat menghargai satu sama lain,” ujar mahasiswa yang aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Malang itu.
E-Modul Interaktif dengan Tulisan Arab-Melayu

Reneisha Savira Adna terlibat dalam tim kedua yang mengembangkan website E-Aqidah, media pembelajaran Aqidah berbasis e-modul interaktif.
Platform ini memanfaatkan Articulate Storyline yang dikemas dalam bentuk website dengan penggunaan tulisan Arab-Melayu untuk menjaga kedekatan dengan tradisi keilmuan Islam di kawasan Nusantara.
“E-Aqidah kami rancang agar pelajar bisa mempelajari pokok-pokok keimanan secara bertahap, interaktif, dan tetap akrab dengan tradisi tulisan Arab-Melayu,” jelas Reneisha.
Articulate Storyline, imbuhnya, membantu para pelajar dapat membuat alur belajar yang dapat diulang, lengkap dengan kuis dan animasi, sehingga konsep-konsep aqidah tidak terasa abstrak bagi pelajar.
Menurutnya, kombinasi e-modul, ilustrasi, serta latihan reflektif membuat pelajar lebih mudah mengingat konsep utama aqidah sekaligus mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin pelajar bukan hanya paham definisi, tetapi juga menginternalisasi keyakinan itu dalam sikap dan keputusan yang mereka ambil,” tegas Reneisha.
Setelah kompetisi, inovasi-inovasi tersebut direncanakan untuk terus dikembangkan.
Lihat juga: 3 Mahasiswa MIK Umsida Juara 3 Nasional dengan Isu Kesehatan Mental
Tahap selanjutnya adalah uji implementasi dan pengukuran dampak penggunaan website tersebut di sekolah yang dilaksanakan langsung di Unisza ketika mereka mengikuti program student mobility secara offline.
Penulis: Romadhona S.



















