Umsida.ac.id – Komisariat Averroes Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan acara webinar Nasional dengan mengusung tema Menuntut Ilmu Berujung Pancasilais Atau Radikalis?, Selasa (29/6). Dengan menghadirkan narasumber yakni Sufiani Zulkifli S Pd (Kopri PB), dan Irfandi Amiruddin Lc (Alumni Universitas Islam Madinah).
Salah satu pemateri, Irfandi Amiruddin Lc menjelaskan tema webiar nasional tersebut. “Tema yang diambil sedikit sensitif karena kita di suruh memilih antara pancasialis atau berujung radikal, pertama kita harus tahu dulu ilmu yang kita pelajari apabila tidak berdasar pada nilai-nilai pancasila maka menyebabkan radikal,” Ujarnya.
Presepsi pancasilais sering kali mengalami perbedaan dengan prespektif islam. “Misalnya kita menjalankan sila ketuhanan yang maha esa, kita ikut pancasila atau yang lain seperti Al-Quran, karena bagi muslim dasarnya Al-Quran dan Assunnah, kemudian yang menjadi masalah adalah jika pancasila tersebut berdasar Al-Quran dan Assunah terus bagaimana dengan agama lain selain islam, maka bisa menjadi atau dipandang radikalis,” tutur Alumni Universitas Islam Madinah.
Adapun kegunaan pancasilais menurut pandangan islam. “Kegunaanya adalah untuk memudahkan bahasa Alquran dan Hadist kepada masyarakat secara umum karena manusia itu hidup ada yang sendiri ada yang bermasyarakat, tidak semua orang mampu memahami dan menyimpulkan poin-poin dari Al-Quran dan Hadist yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat maupun warga negara,” ujar Ustadz tersebut.
Ia berharap perbedaan di Indonesia bisa disatukan oleh pancasila. “Sekarang kita melihat sila pancasila menurut pengalaman saya kuliah di madinah disana tidak pernah mewajibkan seseorang untuk berubah sesuai yang disana, terus mengapa disini berbeda, untuk itu saya berharap di Indonesia bisa bersatu, saling bergandeng tangan, dan memperkuat toleransi,” tutupnya.
Ditulis : Muhammad Asrul maulana
Edit : Anis yusandita