Gus Miftah hina penjual es teh

Dari Kasus Gus Miftah, Dosen Umsida Ungkap Pentingnya Jaga Lisan dan Adab Berdakwah

Umsida.ac.id – Akhir-akhir ini viral seorang pendakwah yang cukup tenar di Indonesia, yakni Gus Miftah yang mengatakan seorang penjual es teh dengan sebutan kata kasar.

Lihat juga: 4 Strategi Dakwah Islam Berkemajuan

Hal tersebut terjadi saat acara sholawatan di lapangan drh Soepardi, Sawitan, Mungkid, kabupaten Magelang. Saat itu cuaca sedang hujan, ada seorang penjual es teh yang belum banyak laku. Lantas Gus Miftah mengatakan kepada penjual tersebut agar tetap menjual esnya yang diakhiri dengan kata “goblok”.

Menanggapi momen Gus Miftah dan penjual es teh itu, dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Supriyadi MPdI menjelaskan tentang pentingnya menjaga lisan bagi siapapun.

Dari Gus Miftah dan Perintah Menjaga Lisan

Gus Miftah hina penjual es teh

“Ungkapan kata-kata yang diucapkan seorang muslim pada orang lain, sesungguhnya adalah cermin keimanan seseorang, tanda kebaikan iman seseorang,” ujar dosen lulusan S3 Agama Islam itu.

Ia menjelaskan tentang sebuah hadits yang berbunyi, “Min husni islamil mari tarkuhu maalaa ya’niihi”. Artinya yaitu di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat (ucapan dan perbuatan) baginya.

Menurut Dr Supriyadi, kata-kata atau lisan bukanlah hal remeh karena berkaitan dengan keimanan yang merupakan hal utama dalam agama. Hal tersebut telah tertera dalam hadits Rasulullah yang berbunyi “man kaana yu’minu billaahi wal yaumil akhir“. Artinya, “Baragasiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata baik atau diam”.

“Kalau kita tak mampu untuk berkata benar dan baik, maka pilihan utamanya adalah diam. Namun, bukan berarti diam menjadi pilihan utama, melainkan alternatif terakhir ketika kita tidak mampu berkata yang baik,” pesan bapak satu anak itu.

Namun,, imbuhnya, anjuran dari hadits ini adalah untuk senantiasa istiqomah dalam berkata yang baik kepada siapapun. Karena Rasulullah menjadi contoh terbaik dalam berakhlakul karimah, terutama dalam berkata-kata.

Gus Miftah dan Gaya Dakwahnya
Gus Miftah hina penjual es teh
Dok Instagram: @gusmiftah

Dr Supriyadi mengatakan bahwa jika memang hal yang dilontarkan Gus Miftah tersebut dianggap guyonan, maka Al Quran memiliki banyak referensi kata-kata yang bisa dijadikan sebagai referensi tutur kata yang baik. 

Misalnya qaulan layyina, yaitu ucapan yang lemah lembut, qaulan karima, ucapan yang memuliakan, qaulan syadidan yaitu ucapan yang benar, dan qaulan ma’rufan artinya ucapan yang baik. 

Dalam konteks bercanda, Al Quran mengajarkan tentang qaulan maisura, yang artinya perkataan yang membahagiakan.

“Dari perspektif ini, dalam kondisi di keramaian, pastinya orang yang diolok itu tidak bahagia, justru sebaliknya. Malah bisa jadi orang tersebut semakin menjauh dari Islam dan menjauh dari imannya. Dakwah itu mengajak ke dalam kebaikan, bukan malah menjauhkannya dari kebaikan,” tutur doktor lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

Jika dilihat dari surat an-nahl ayat 125 yang menyerukan kepada manusia untuk berada di jalan Allah. Lantas Dr Supriyadi berpendapat bahwa seorang, apalagi pendakwah, semestinya bisa membawa orang lain ke jalan-Nya.

Ia menjelaskan, “Gaya dakwahnya pun bisa disesuaikan dengan karakter seseorang dan juga audiens. Namun tetap harus ada prinsip-prinsip dasar nilai akhlakul karimah yang tetap harus dijunjung tinggi dalam berdakwah. Karena keutamaan dakwah itu adalah uswah, yaitu keteladanan,”.

Dakwah dalam Muhammadiyah
Gus Miftah hina penjual es teh
Ilustrasi: Unsplash

Dalam perspektif spirit Muhammadiyah, menurutnya, dakwah adalah mendahulukan yang Ma’ruf, dan mencegah dari yang Munkar.

“Ma’ruf inilah yang akan memberikan bukti nyata, artinya bukan hanya perkataan saja, tapi juga amalan. Dalam mencegah kemungkaran pun Muhammadiyah tidak menggunakan kekerasan,” katanya.

Menurutnya, Muhammadiyah selalu anggun dalam berdakwah, yakni tidak menjustifikasi suatu kebenaran, tidak mengolok-olok perbedaan pendapat, juga tidak menjatuhkan orang. Namun Muhammadiyah merangkul, mengajak, mencerdaskan, dan membahagiakan. 

Selain itu, Dr Supriyadi juga menanggapi kondisi di lapangan saat itu yang menunjukkan para peserta acara yang turut berbahagia dan tertawa atas momen tersebut. 

Ia mengatakan, “Jika ada orang yang berbuat arogan dan didukung dengan orang di lingkungannya, termasuk pendakwah, itu menunjukkan bahwa ia telah gagal dalam membina umat guna mewujudkan rahmatan lil alamin karena kemungkarannya yang menyebar ke orang lain,”.

Dr Supriyadi menyebut dari kejadian Gus Miftah ini akan menjadi PR bersama. Ternyata, masih banyak umat yang masih memerlukan pembinaan yang lebih intens..

Lihat juga: Tasawuf Muhammadiyah: Sufi Berkemajuan

Terlebih yang dibungkus dalam bentuk kebaikan seperti pengajian, akan menjadi dakwah yang harus diseriusi.

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

AUM Harus Berdaya Saing: Rektor Umsida Serukan Transformasi SDM
AUM Harus Berdaya Saing: Rektor Umsida Serukan Transformasi SDM
December 26, 2024By
KKN-P 2025 Umsida
975 Mahasiswa KKN-P Umsida Siapkan Diri untuk Mengabdi
December 24, 2024By
Si Lokananta 2024, peringatan hari ibu
Momen Haru Ratusan Anak Peringati Hari Ibu dalam Event Si Lokananta
December 23, 2024By
Comm Night Run
Perdana Digelar, Comm Night Run Diikuti Lebih dari 300 Peserta dari Berbagai Daerah
December 23, 2024By
rektor Umsida saat penguatan visi misi PPI AMF
Pesan Rektor Umsida untuk PPI AMF dalam Mewujudkan Pesantren Berkemajuan
December 21, 2024By
commsport 2024
Commsport 2024, 30 Tim Futsal Sekolah se-Jatim Meriahkan Event Tahunan Ikom Umsida
December 21, 2024By
kunjugan ITKES Musidrap ke Umsida_11zon
ITKES Musidrap Kunjungi Umsida, Ingin Belajar Lebih Tentang FKG
December 17, 2024By
pelantikan kepala sekolah SMAM 2 Sumberpucung
Pesan Rektor Umsida di Pelantikan Kepala Sekolah dan Perubahan Nomenklatur SMAM 2 Sumberpucung
December 17, 2024By

Riset & Inovasi

Demi Ketahanan Pangan, Ini Inovasi Bertani Kreatif ala Dosen Umsida
Demi Ketahanan Pangan Berkelanjutan, Ini Inovasi Bertani Kreatif ala Dosen Umsida
January 5, 2025By
Empowering Womenpreneur: Umsida Dorong Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Rusunawa Pucang
Empowering Womenpreneur: Umsida Dorong Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Rusunawa Pucang
January 4, 2025By
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By

Prestasi

Unstoppable! Tapak Suci Umsida Torehkan Sejarah di UPSCC 2024
Unstoppable! Tapak Suci Umsida Torehkan Sejarah di UPSCC 2024
January 3, 2025By
Gelar Doktor dengan Fokus Halal Lifestyle
Lulus Cum Laude, Dosen Umsida Raih Gelar Doktor dengan Fokus Halal Lifestyle
December 30, 2024By
FAI Umsida Tampil Cemerlang, Borong Medali di Kejuaraan Pencak Silat Nasional
FAI Umsida Tampil Cemerlang, Borong Medali di Kejuaraan Pencak Silat Nasional
December 28, 2024By
Juara Nasional! Mahasiswa FPIP Umsida Raih Juara 1 Temilnas IPK HIMPSI 2024
Juara Nasional! Mahasiswa FPIP Umsida Raih Juara 1 Temilnas IPK HIMPSI 2024
December 27, 2024By
warek 1 Umsida jadi guru besar, dalami manajemen rantai pasok
Dalami Ilmu Manajemen Rantai Pasok, Dosen Ini Jadi Guru Besar Perempuan Kedua di Umsida
December 24, 2024By