Umsida.ac.id – Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengadakan kegiatan International Virtual Course (IVSC) bertema The Dynamic of New Media and Digital Culture in Southeast Asia secara virtual melalui Zoom Meeting, Senin (18/4).
Dalam sambutannya, Prof Dr Gunawan Suryoputro MHum, Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) mengungkapkan terkait teknologi digital yang berkembang sangat cepat di masa kini dan adanya transformasi digital tersebut telah mengubah banyak institusi dan organisasi dalam melaksanakan interaksi. “Kita melihat informasi digital telah mengubah aktivitas kita secara khusus di Asia dan Asia Tenggara karena transformasi digital ini,” ucapnya.
Menurutnya, hal tersebut telah menggeser gaya hidup dan cara pandang masyarakat yang lebih memiliki minat dalam memanfaatkan teknologi digital dengan internet ketimbang dengan cara konvensional lain seperti menonton televisi atau membaca majalah. Hal tersebut juga menjadi revolusi baru dalam komunikasi digital, yang mana dipengaruhi oleh maraknya pengguna media sosial.
Ia menambahkan, pergeseran penggunaan teknologi digital juga menciptakan karakter baru bagi generasi masa kini yang disebut multitasking. Para generasi ini bisa chatting, bermain games, atau membangun interaksi sosial lewat media sosial sekaligus. “Mereka bisa dengan mudah untuk menyesuaikan diri dan belajar hal baru ketimbang generasi yang lebih tua seperti saya,” ujarnya.
Melihat adanya potensi tersebut, Dr Gunawan menegaskan bahwa universitas harus bisa memfasilitasi mahasiswa untuk bisa melengkapi kemampuan dan kompetensi yang dimiliki di dalam menggunakan teknologi, khususnya dalam hal digital teknologi yang bertujuan untuk membuat mereka lebih bertanggung jawab. “Yang kedua, universitas harus mampu mengonstruksikan dan membuat inovasi agar mahasiswa dapat memiliki kemampuan digital melalui pembangunan struktur yang berkaitan dengan teknologi digital, serta mampu mengarahkan mereka,” imbuhnya.
Oleh karenanya, lanjut Dr Gunawan, universitas harus bisa membangun kegiatan seperti international courses untuk mempercepat dan melaksanakan model pembelajaran terbaru. “Sehingga saya sangat mengapresiasi adanya program ini secara khusus untuk universitas kita maupun universitas partner seperti Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Khong Kaen Business School Khong Kaen University, and Mariono Marcos State University. Dan saya juga berterima kasih kepadan pada narasumber yang hadir. Saya harap nanti semua bisa mendapatkan banyak inspirasi dari mereka,” tandasnya. (Shinta Amalia/Etik)
*Humas Umsida