Kenalkan Metode Ice Breaking Dalam Proses Pembelajaran

Umsida.ac.id – Faradila Vitaningdyah mahasiswa manajemen semester 6 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) adalah salah satu peserta program kampus mengajar. Program yang digagas oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.

Ia membagikan pengalaman saat mengajar di SDN Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (17/6). Mulai dari memilih sekolah, surat ijin mengabdi di dinas pendidikan setempat hingga metode pembelajaran berupa ice beraking.

Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 ini menceritakan proses mendapatkan persetujuan mengajar di SDN Kedungbanteng. “Kami mengalami kegelisahan saat ingin memilih sekolah dasar tujuan, dikarenakan dalam website Kampus mengajar milik kemdikbud, setelah memasukkan domisili tidak dicantumkan secara jelas detail alamat sekolah dasar. Kebanyakan dari kami mencari secara manual alamat sekolah dasar yang akan dituju,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa tidak semua Dinas Pendidikan paham akan program yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), maka dari itu penting untuk mahasiswa memahami betul visi misi program yang diikuti.

Perempuan yang akrab di sapa Fara ini membagikan tips tentang hal dasar yang perlu diketahui saat berada di lingkungan sekolah. “Pada sekolah dasar ada penggolongan kelas. Ada kelas rendah dan ada kelas tinggi. Kelas rendah terdiri dari kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Sedangkan kelas tinggi terdiri dari kelas 4, kelas 5, dan kelas 6, dalam menangani siswa tiap kelas berbeda, demikian juga dalam pemberian ice breaking, harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap kelas,” ungkapnya.

Selain mendapatkan pengalaman mengajar, ia juga berkesempatan untuk berdiskusi dengan mahasiswa peserta program kampus mengajar yang berasal dari kampus lain. Karena tidak semua mahasiswa mengajar atau mendampingi di satu kelas yang sama, maka perlu adanya pembagian kelas. Pembagian kelas terhadap mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 tidak mengalami kesulitan. “Meskipun berbeda asal perguruan tinggi tidak menjadikan kami beradu argumen secara rumit, meskipun tidak mengajar di semua kelas, banyak informasi yang saya dapatkan dari mahasiswa lain yang satu tim dengan saya,” tambah Fara disela wawancara.

Melalui diskusi tersebut, ada sesuatu yang menarik saat memberikan ice breaking kepada anak-anak kelas tinggi khususnya pada kelas 6. Pada saat pemberian ice breaking, respon siswa kelas 6 tidak sesuai dengan ekspektasi.

Namun, ketika pembelajaran berlanjut, tanpa disangka ia mendapat respon yang luar biasa. “Ternyata saat inti kegiatan yaitu membuat hand sanitizer, anak-anak kelas 6 sangat antusias. Mereka bersemangat dan mengikuti instruksi hingga akhir kegiatan. Setelah kegiatan pembuatan hand sanitizer selesai, kami menyimpulkan bahwa tidak semua metode ice breaking dapat dipergunakan untuk awal pembelajaran,” tuturnya.

Faradila juga memberikan saran kepada mahasiswa yang akan melakukan hal sama sepertinya agar berani mengeksplor cara penyampaian pembelajaran yang asik kepada anak-anak dan berani melakukan uji coba pada pertemuan pertama apakah metode yang dipilih sudah sesuai. Apabila tidak sesuai dapat menggantinya dengan metode yang lain.

ditulis : Reka Permata Sari

Edit : Anis Yusandita

Berita Terkini

penyuluhan PIK-M Umsida tentang kesehatan mental remaja
Sadar Akan Kesehatan Mental Remaja, PIK-M Umsida Datangi SMA Muhammadiyah 4 Porong
August 5, 2025By
Baitul Arqom Umsida
Baitul Arqom Dosen Umsida Tak Hanya Pelajari Muhammadiyah, Ini Makna di Dalamnya
August 4, 2025By
Baitul Arqom Dosen Umsida
Baitul Arqom Dosen Umsida, Perkuat Ideologi dan Etos Kerja Islami untuk SDM Unggul
August 2, 2025By
UMG belajar sistem informasi dan akademik Umsida 2
Tingkatkan Kualitas Sistem Informasi dan Sistem OBE, UMG Kunjungi Umsida
July 30, 2025By
fkg Umsida dukung kesehatan gigi Indonesia 3
Wujudkan Pemerataan Kesehatan Gigi di Indonesia, FKG Umsida Terima Dental Clinic Mobile
July 29, 2025By
penyuluhan TB paru
Wujudkan Indonesia Bebas TB Paru, FK Umsida Lakukan Penyuluhan di Pondok Pesantren
July 29, 2025By
selebrasi kelulusan FST Umsida
Menilik Serunya Selebrasi FST Umsida Lepas Wisudawan 2025
July 28, 2025By
Prof Haedar jelaskan sistem kalender
Prof Haedar Ungkap Urgensi Sistem Kalender Hijriyah Global Tunggal dalam Orasi Ilmiah Wisuda ke-45 Umsida
July 27, 2025By

Riset & Inovasi

alat pasteurisasi susu
Alat Pasteurisasi Susu, Inovasi Dosen dan Mahasiswa Umsida Bantu Mudahkan Peternak
July 31, 2025By
riset dan inovasi DRPM Umsida
Umsida Kembangkan Riset dan Inovasi Melalui Seminar, Pameran, dan Diseminasi dengan 3 Kampus
July 16, 2025By
pengganti agregat kasar Teknik Sipil Umsida 2
Ragam Inovasi Pengganti Agregat Kasar dari Teknik Sipil Umsida, Siap Diterapkan ke Lapangan
July 13, 2025By
civil day 2025
Civil Day 2025, Ajang Mahasiswa Teknik SIpil Tunjukkan Inovasinya
July 9, 2025By
pentingnya keamanan pangan 1
Ajak Melek Literasi Keamanan Pangan, Warek 1 Umsida Andil di Pendampingan PSAT
June 30, 2025By

Prestasi

prestasi atlet psikologi Umsida
Capaian Prestasi Bertambah, Mahasiswa Psikologi Umsida Juara 1 IPSI Malang Championship
August 1, 2025By
FAI Umsida borong juara Malang Championship
3 Mahasiswa FAI Umsida Sabet Juara di Ajang Malang Championship 5
July 30, 2025By
wisudawan berprestasi Umsida 2
Kisah Wisudawan Umsida, dari Korban Peluru Nyasar Hingga Prestasi, Double Degree, dan Karir Menjanjikan
July 28, 2025By
atlet taekwondo Umsida dapat emas di Porprov Jatim 2025 1
Target Porprov Akhirnya Diraih Anin Setelah Kegagalan di Tahun 2022
July 25, 2025By
mahasiswa AP Umsida raih perak di Porprov Jatim 2025
Raih Medali Perak Porprov Jatim 2025, Jovan Tampil Unggul dan Makin Terpacu ke PON
July 22, 2025By