Ketua BPH Umsida Sampaikan Pentingnya Ilmu Untuk Mempermudah Kehidupan Manusia

Umsida.ac.id – Berada di tengah percepatan perkembangan zaman, multidisiplin ilmu menjadi landasan penting untuk menjawab kompleksnya persoalan yang ada di masyarakat. Inilah yang melatarbelakangi sub topik Urgensi Mengembangkan Tradisi Keilmuan Berdasarkan Nilai-Nilai Islam secara khusus disuguhkan dalam kegiatan Kajian Ramadhan 1443 H Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Rabu (13/4).

“Perbedaan kita memahami nilai-nilai islam itu terkait juga dengan latar belakang kita dan latar pendidikan kita,” ujar Prof Dr Ahmad Jainuri MA Ph D, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengawali sesi penyampaian materi.

Ia menyebut, Al-Quran sama sekali tidak menjelaskan secara detail bagaimana mengatasi persoalan yang manusia hadapi. Sehingga manusia perlu belajar menyelesaikan suatu hal tidak hanya berdasarkan monodisiplin ilmu. “Ajaran yang terkait seperti sosial politik dan ekonomi itu bisa berubah. Namun semua tergantung bagaimana kita merumuskannya,” ucapnya.

Pria Lulusan University of Canada itu mencontohkan, pada zaman yunani kuno, ajaran yang dibawa sangat rentan terjadi perbudakan. Hal tersebut ditimbulkan karena adanya Gap antara umat dengan dewanya, pemimpin dengan rakyatnya. Sementara itu hadirnya islam justru memberikan penerangan bagi umat manusia. Hal ini selaras dengan firman Allah, Dan kami lebih dekat dibandingkan urat nadi. Yang mana artinya tidak ada jarak antara hamba dengan tuhannya. “Nilai penting islam sejatinya dalam rangka memerdekan umat,” tuturnya.

Prof Jainuri melanjutkan, apabila terjadi distorsi, maka di sinilah ilmu berperan sangat penting. Ia mengaitkan hal itu dengan keutamaan umat yang hidup di kemudian hari diukur dari yang memiliki komitmen. “Kata Ibnu Taimiyah, mereka adalah yang berkomitmen untuk melaksanakan perintah Allah dan komitmen menjauhi larangan Allah,” jelasnya. Akan tetapi, Al-Quran tidak berbicara detail dalam konteks tersebut. “Inilah saudara diminta untuk mengkaji, bukan lagi bertanya kepada nabi, sebab ya hadirnya saudara sekalian di Umsida ini juga sebagai pusat transmisi ilmu pengetahuan,” sambungnya.

Sementara itu, pengembangan tradisi keilmuan islam, lanjut Prof Jainuri, tidak cukup hanya belajar mengajar, akan tetapi forum kajian juga menjadi elemen penting dalam meningkatkan khazanah keilmuan. Tradisi keilmuan juga bisa dikembangkan dari rihlah yang artinya perjalanan mencari ilmu. “Misalnya hasil penelitian para dosen disampaikan ke UM Surabaya, UM Yogyakarta. Bukan hanya penyebarannya, tetapi juga masukan untuk ilmu-ilmu itu. Oleh karena itu, kebijakan dalam rangka pendanaan sangat penting untuk menghasilkan teori baru, minimal paling tidak kita bisa memperbarui kurikulum dari mata kuliah yang kita ajarkan,” tuturnya.

Ia kembali mencontohkan, urgensi mengembangkan tradisi keilmuan bisa dibangun dari hal-hal kecil, misalnya pengadaan workshop atau seminar yang tidak harus dihadiri ratusan orang, melainkan cukup puluhan orang. “Rihlah dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Kalau bisa dilakukan, ini upaya -upaya untuk mengembangkan tradisi islam dalam konteks keilmuan. Karena sesungguhnya ilmu itu mempermudah kehidupan kita, meningkatkan hidup kita,” terangnya.

Dalam konteks keilmuan, menurut Prof Jainuri, semua ilmu adalah transfer dari islam. Ilmu sendiri bersifat universal, tidak bisa dilokalisasi. Misalnya seperti ilmu hukum dan ilmu agama, semua ada dalam satu payung; ilmu islam. “Karena itu penting untuk merekayasa ilmu yang kita pelajari  agar bermanfaat untuk kehidupan umat manusia, minimal manfaat dari hasil-hasil riset itu bisa memperbarui keilmuan untuk mahasiswa,” tandasnya. (Shinta Amalia/Etik)

*Humas Umsida

Berita Terkini

prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By
Fikes Expertise
FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
August 19, 2025By

Riset & Inovasi

alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By

Prestasi

teknik mesin Umsida juara 1 lomba nasional
Teknik Mesin Umsida Raih Juara 1 Lomba Prototype LNT-RBM 2025
October 10, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By
Pojok Statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 6, 2025By