Umsida.ac.d – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr KH Saad Ibrahim MA mengucapkan duka cita yang mendalam atas berpulangnya tokoh penting persyarikatan Muhammadiyah, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Drs Nadjib Hamid M Si, dalam acara Takziyah Virtual yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui zoom meeting, pada Sabtu (10/04).
Pria yang akrab disapa Sa’ad ini, merasakan masih belum percaya dengan kenyataan pahit duka ini. “Masih sangat berat dada kita menanggung kenyataan. Dan saya yakin bahwa kita semua merasakan kehilangan,” ujarnya sembari menahan tangis. Tak lupa ia memberikan rasa terima kasih kepada Rektor Umsida karena telah berinisiatif mengadakan acara takziyah virtual.
Dalam Iftitahnya pada takziyah virtual ini, Sa’ad menjelaskan terdapat lima hal kewajiban kita sebagai orang muslim terhadap jenazah antara lain memandikan, mengkafani, menshalatkan, menguburkan, dan mendoakan. Selain itu ajaran Al- Qur’an menekankan pada seorang muslim terhadap kebaikan umat dan bangsa, agar tetap menyambungkan batin kita terus menerus, memohon ampunan, kerahmatan, dan kemuliaan kepada Allah Swt.
Sa’ad mengajak para hadirin takziyah virtual berdoa bersama agar almarhum dimasukkan ke surga, diberikan ridhonya oleh Allah Swt. Inilah yang menjadi inti pertemuan takziyah virtual. Penyaksian terhadap kebaikan almarhum Nadjib terhadap semua orang sangat baik, dan tak pernah sekalipun membeda – bedakan kalangan.
Lebih lanjut, Saad menegaskan almarhum adalah sosok orang yang baik. “Tentu ini juga bagian dari upaya kita untuk menghibur dan menenangkan hati terutama keluarga yang ditinggalkan, yaitu istri dan ketiga orang anaknya,” tuturnya. Ia meyakini inilah skenario Allah dibalik kepergian Nadjib. “Orang yang selalu beriman, pasti mendapatkan pertolongan dan perlindungan dari Allah Swt.” imbuhnya.
Qul huwallahu ahad yang artinya Dialah Allah Yang Maha Esa. Kita harus percaya tidak ada yang sulit bagi Allah Swt. Sa’ad mengungkapkan sulit sekali menggambarkan kebaikannya almarhum, begitu banyak kebaikan yang diberikan. Ia memahami bahwa perjalanan hidup itu singkat.
Diakhir kesempatannya dalam takziyah virtual mengtatakan bahwa almarhum memiliki sifat seperti KH Ahmad Dahlan. “Seluruh hidupnya tak kenal lelah digunakan untuk berjuang membela umat. Pergilah saudaraku, kami percaya Allah memberikan ridhamu,” pungkasnya.
Penulis : Anis Yusandita
editor : Asita Salsabila