Umsida.ac.id – Iqbal Wi’an Putra merupakan salah satu wisudawan berprestasi dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Ia berhasil diwisuda pada Sabtu (26/7/2025).
Lihat juga: Ustadz Adi Hidayat Beri Beasiswa Mahasiswa Umsida ke Libya
Wisudawan yang biasa disapa Iqbal itu merupakan putra asli Kalimantan Timur. Ia menjadi wisudawan berprestasi setelah mengenyam pendidikan S1 di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA).
Dari Korban Peluru Nyasar Hingga Hafiz Alquran

Kehangatan keluarga yang ia rasakan sejak kecil berubah drastis pada tahun 2006. Saat itu usianya baru empat tahun.
Iqbal menjadi korban peluru nyasar dalam sebuah operasi penangkapan di wilayah Bontang Selatan, Kalimantan Timur.
Ketika ia sedang tidur, kepalanya tertembus peluru nyasar saat polisi tengah mengadakan operasi penangkapan.
Akibat kejadian tersebut, Iqbal menderita kelumpuhan (tuna daksa sepatuh) di tubuh bagian kiri.
Namun kondisi tersebut tidak membuat Iqbal menyerah begitu saja. Ia tetap gigih belajar seperti anak-anak lain hingga akhirnya diterima di Umsida.
Selama menjadi mahasiswa, Iqbal menunjukkan kegigihan luar biasa. Ia tidak hanya menempuh kuliah, tetapi juga aktif di berbagai kegiatan, produktif, serta mengukir prestasi dalam berbagai ajang kompetisi.
Iqbal tumbuh dalam keluarga sederhana yang religius. Hasil didikan tersebut berhasil membuat Iqbal menjadi seorang Hafiz Al Quran.
Semasa kuliah, ia aktif mengikuti berbagai perlombaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), lomba karya tulis ilmiah, dan kompetisi hafalan.
Beberapa prestasi yang diraihnya antara lain juara hafalan 100 hadits dengan sanad, juara 3 Musabaqah Fahmil Quran Mahasiswa, dan juara harapan 3 Seleksi Dakwah Quran dan Hadis Nasional.
Penerima Beasiswa Dakwah Islamiyah ke Libya dan Diterima Sebagai PNS

Berkat prestasinya tersebut, Iqbal mendapat kesempatan yang luar biasa. Pada Oktober tahun lalu, Iqbal mendapat kejutan luar biasa dalam momen tabligh akbar Revitalisasi Gerakan ke Masjid An-Nur yang diisi oleh Dr (HC) Adi Hidayat Lc MA.
Tak main-main, berkat kuis sambung ayat yang diberikan oleh sang Ustad dan berhasil jawabnya dengan baik.
Dari situ, Iqbal mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan studinya di jenjang S2 di Tripoli, Libya tepatnya Fakultas Dakwah Islamiyah.
Iqbal yang merupakan Hafiz 30 juz Al-Qur’an juga aktif sebagai remaja Masjid An-Nur sekaligus menjalankan tugas sebagai marbot dan imam di sana.
Atas dedikasi dan perjuangannya, ia menerima santunan sebesar 24 juta rupiah dari Ustadz Adi Hidayat sebagai bentuk penghargaan dan pengganti biaya hidup selama tinggal di masjid tersebut.
Perjalanan akademik Iqbal tidak berhenti sampai di situ. Ia diterima di UIN Sunan Ampel Surabaya pada jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir pada tahun 2020.
Setahun kemudian, ia melanjutkan kuliah di Umsida di Prodi Pendidikan Bahasa Arab. Kini, ia juga sedang menempuh studi magister di UIN Sunan Ampel pada jurusan Studi Islam.
Ditambah dengan beasiswa dari Ustadz Adi Hidayat, Iqbal menjalani pendidikan double degree dari jenjang sarjana hingga magister.
Tahun 2025 menjadi momentum membanggakan bagi Iqbal. Ia lulus dari Umsida dengan predikat cumlaude dan segudang prestasi.
Di momen wisudanya, Iqbal terpilih menjadi perwakilan mahasiswa yang menyampaikan pesan dan kesan di hadapan wisudawan dan tamu undangan.
Pesan Penuh Haru di Podium Wisuda Umsida
Dalam paparan pesan dan kesannya, ia mengisahkan bahwa kecacatan permanen pada tubuh bagian kiri menyulitkan mobilitas selama kuliah.
“Bagaimana mungkin seorang mahasiswa tuna daksa seperti saya dapat mengikuti perkuliahan layaknya mahasiswa pada umumnya,” pikirnya saat itu.
Namun ketika bergabung di Umsida, semua kekhawatiran itu terpatahkan.
Iqbal mengenang bagaimana Rektor Umsida dan Kaprodi PBA memberikan kemudahan dengan menempatkannya di Masjid An-Nur sebagai marbot dan imam, yang sangat membantu proses perkuliahannya.
“Menjadi seorang yang penuh keterbatasan bukan berarti menyerah. Justru harus menjadi motivasi untuk berkarya lebih tinggi,” ucapnya sembari mengutip surat Al-Baqarah ayat 286.
Iqbal merasa bersyukur karena mendapatkan dukungan penuh dari Umsida. Ia menyebutkan bahwa dari Umsida-lah ia mendapat beasiswa tahfidz, menjadi juara MTQ, dan menjadi bagian dari dakwah Islam.
Ia juga mengungkapkan kebanggaannya karena diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada formasi penghulu Kantor Wilayah Kalimantan Timur
“Dari apa yang saya alami, saya harap kawan-kawan jangan pernah bersedih pada keadaan. Jangan mudah rapuh jangan putus harapan. Yakinlah pada janji Allah,” katanya.
Lantas, ia berterima kasih kepada Umsida lantaran menjadi tempat inklusif bagi mahasiswa disabilitas dan memberikan fasilitas serta dukungan.
Lihat juga: Semangat Tanpa Batas, Tim MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
“Teman-teman, perjalanan kita masih panjang. Mari kita bawa nama besar almamater kita ini dengan penuh tanggung jawab. Bapak dan ibu dosen, kami mohon ridhonya,” tutup Iqbal.
Penulis: Romadhona S.