Umsida.ac.id – Kelompok KKN-T 17 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bekerja sama dengan Bank Mandiri menggelar kegiatan sosialisasi dan pembuatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) bagi pelaku UMKM Desa Ketimang di Balai Desa Ketimang pada Ahad, (2/9/2025).
Lihat juga: Tingkatkan Optimasi Produksi Opak Samiler, Tim Abdimas Umsida beri Bantuan Mesin
Meningkatkan Digitalisasi UMKM di Desa Ketimang
Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN-T Umsida yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis teknologi digital untuk mendukung kemajuan UMKM melalui digitalisasi sistem pembayaran yang lebih modern, aman, dan efisien.
Acara tersebut berlangsung meriah dan diikuti banyak pelaku UMKM setempat, mulai dari pedagang makanan, pengrajin, hingga pelaku usaha jasa.
Turut hadir pula perwakilan Bank Mandiri, Kepala Desa Ketimang, serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-T 17 Umsida.
Suasana semakin hangat saat para peserta diajak berdiskusi langsung mengenai pengalaman mereka bertransaksi secara tunai dan tantangan yang dihadapi ketika pelanggan mulai beralih ke metode pembayaran digital.
Berdasarkan data yang dihimpun mahasiswa KKN-T Umsida, Desa Ketimang memiliki sekitar 30 UMKM aktif yang kebanyakan bergerak di bidang kuliner.
Dari jumlah tersebut, sebagian kecil UMKM sudah mulai memanfaatkan pembayaran digital melalui QRIS.
Namun demikian, mayoritas UMKM masih mengandalkan transaksi tunai dan belum memiliki fasilitas QRIS, baik karena keterbatasan pengetahuan maupun kesulitan teknis dalam proses pendaftaran.
Fakta ini menunjukkan perlunya pendampingan berkelanjutan agar seluruh UMKM dapat beradaptasi dengan perkembangan digital.
Ketua Kelompok 17 KKN-T Umsida, Danang Dwi Kurniawan, menyampaikan bahwa digitalisasi merupakan kebutuhan yang cukup penting untuk diprioritaskan.
“Melalui sosialisasi ini, kami berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi dengan maksimal sehingga usaha mereka dapat berkembang lebih cepat dan efisien,” jelas Danang.
Sosialisasi QRIS untuk Peningkatan UMKM
Dalam sosialisasi, tim KKN-T memberikan edukasi seputar manfaat penggunaan QRIS.
Tidak hanya memudahkan pencatatan transaksi, QRIS juga memperluas jangkauan pasar karena konsumen kini cenderung lebih memilih pembayaran non-tunai.
Pihak Bank Mandiri turut memberikan dukungan penuh dengan memfasilitasi pembuatan QRIS secara gratis bagi seluruh peserta.
Kepala Cabang Bank Mandiri setempat, Cinta, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan upaya pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong transformasi digital di sektor UMKM.
“Kami berkomitmen mendukung pemerintah dan perguruan tinggi dalam pemberdayaan UMKM. QRIS bukan hanya memudahkan UMKM menerima pembayaran, tetapi juga membantu mereka lebih siap menghadapi persaingan di era digital,” ujarnya.
Salah satu pelaku UMKM, Sunarsih, yang sehari-hari berjualan telur, mengaku sangat terbantu dengan program ini.
“Dengan adanya QRIS, transaksi saya jadi lebih praktis dan pelanggan juga semakin percaya untuk berbelanja. Bahkan, beberapa pelanggan baru datang karena tahu saya sudah bisa menerima pembayaran lewat QRIS,” ungkapnya dengan senyum bangga.
Kepala Desa Ketimang, Abdul Wahab SSos, juga menyampaikan apresiasinya terhadap program kerja KKN-T kelompok 17 ini.
Ia menegaskan bahwa digitalisasi adalah langkah penting untuk meningkatkan daya saing UMKM desa.
“Kami sangat mendukung program mahasiswa Umsida yang bersinergi dengan Bank Mandiri ini. Harapannya, seluruh UMKM di Desa Ketimang dapat lebih maju, tidak hanya dari sisi pendapatan, tetapi juga dari segi profesionalisme dalam mengelola usaha mereka,” ujarnya.
Dosen pembimbing lapangan KKN-T Umsida, Dr Andi Mardiana Paduppai MPd, menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti pada sosialisasi, tetapi juga akan dipantau keberlanjutannya.
“Mahasiswa akan terus mendampingi UMKM untuk memastikan QRIS benar-benar digunakan dalam kegiatan usaha sehari-hari,” katanya.
Lihat juga: Masih Terdampak Pandemi, Tim Abdimas Umsida Dampingi UMKM Ikan Sidoarjo
Ia berharap ketika program KKN selesai, para pelaku usaha sudah terbiasa dan mandiri dalam memanfaatkan layanan digital ini.
Penulis: Moch Hidayatul Rizky