taman toga desa sentul 1

KKNP 35 Umsida Revitalisasi Taman Toga di Desa Sentul, Penanaman Bibit Hingga Pembuatan Biopori

Umsida.ac.id – Mahasiswa KKNP 35 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan revitalisasi  taman toga. 

Lihat juga: Green House dan Toga, Cara Kelompok 2 KKN BKKBN Umsida Kenalkan Pancasila

Dalam aktivitas  ini mencakup beberapa kegiatan penting yaitu perbaikan penulisan nama nama pada taman toga, penanaman berbagai jenis bibit toga, pemasangan nama pada setiap bibit toga serta pembuatan lubang biopori guna meningkatkan kesuburan tanah di taman yang berlokasi di desa Sentul, kecamatan Purwodadi, kabupaten Pasuruan.  

Kegiatan ini didukung oleh drg Dwi Wahyu Indrawati SH MKes SpPerio selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), ketua Bank Sampah desa Sentul, Nanik, dan Sutomo selaku pembimbing kegiatan penanaman dan revitalisasi taman toga. 

Dalam kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan tanaman toga sebagai obat herbal alami.  

Ada Beragam Taman Toga

taman toga desa sentul 1

Muhammad Brian Saputra selaku ketua KKNP 35 Umsida, menekankan bahwa taman toga memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat pedesaan. 

“Dengan adanya kegiatan revitalisasi taman toga di desa sentul dengan melakukan penanaman bibit dan pembuatan biopori untuk kesuburan tanah, kita perbaiki taman toga sudah lama terbengkalai dan menanam beberapa tanaman untuk memperkuat ketahanan pangan,” ujarnya.

Lalu, pembuatan biopori sendiri bertujuan untuk membuat pupuk organik dengan memanfaatkan bahan organik dari sisa pembuangan sampah rumah tangga. 

“Kita mengalami sedikit kendala berupa bibit yang jarang ditemukan di daerah sekitar, seperti cabe rawit, jeruk purut, jeruk limau, pandan, dan laos,” imbuh Brian.

Manfaat Biopori

taman toga desa sentul 1

Biopori merupakan lubang resapan yang berfungsi untuk meningkatkan kapasitas tanah dalam menyerap air, mengurangi risiko banjir, serta menjadi media alami untuk menghasilkan pupuk organik. 

Lihat Juga :  KKNP 39 Umsida Ciptakan Kompos Organik Ramah Lingkungan di Desa Capang

Lubang-lubang ini kemudian diisi dengan sampah organik, seperti sisa makanan dan daun kering, yang nantinya akan terurai menjadi kompos dan memperkaya nutrisi tanah.  

Pembuatan biopori berfungsi untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air. Biopori ini berperan dalam mengurangi genangan air, mencegah erosi, serta meningkatkan kesuburan tanah agar tanaman dapat tumbuh lebih optimal.  

Dengan adanya biopori di taman toga, kondisi tanah menjadi lebih subur, sehingga tanaman yang baru ditanam dapat tumbuh dengan baik. 

Selain itu, biopori juga berfungsi untuk mengurangi limbah organik yang biasanya terbuang begitu saja, menjadikannya sebagai solusi ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah rumah tangga.  

Sutomo, selaku pembimbing kegiatan ini memberikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa KKN Umsida yang telah berupaya memperbaiki taman toga yang ada di desanya. 

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi desa kami. Selain membantu penghijauan, pembuatan biopori juga mendukung pengelolaan limbah organik yang lebih baik. Dengan adanya perbaikan ini, taman toga terlihat lebih hidup dan kembali bisa dimanfaatkan oleh warga,” ungkapnya.

Selain itu, warga desa turut serta dalam kegiatan ini dengan menunjukkan minat untuk mempelajari manfaat tanaman toga serta cara merawatnya. 

Lihat juga: Hidupkan Wisata Desa, KKNP 51 Umsida Revitalisasi Bumi perkemahan

Partisipasi mereka menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak pada perbaikan fisik taman, tetapi juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.  

Penulis: Sulthan Abdullah Syafitra

Penyunting: Romadhona S.

Berita Terkini

pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By
Fikes Expertise
FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
August 19, 2025By
BPH Umsida dan BPH Umri
BPH Umsida Sambut Kunjungan BPH Umri, Bahas 3 Topik Ini
August 19, 2025By

Riset & Inovasi

alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By

Prestasi

teknik mesin Umsida juara 1 lomba nasional
Teknik Mesin Umsida Raih Juara 1 Lomba Prototype LNT-RBM 2025
October 10, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By
Pojok Statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 6, 2025By