Umsida.ac.id – Kantor Layanan Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (KLL Lazismu Umsida) melanjutkan komitmen untuk mewujdukan Beasiswa 10.000 Sarjana Sang Surya.
Lihat juga: KLL Lazismu dan Bramasgana Umsida Beri Bantuan Moral dan Material kepada Korban Ponpes Al Khoziny
Pada tahun akademik 2025–2026, sebanyak 1.036 mahasiswa Umsida resmi menerima bantuan pendidikan dengan total nilai mencapai Rp 1.588.643.712 (satu miliar lima ratus delapan puluh delapan juta enam ratus empat puluh tiga ribu tujuh ratus dua belas rupiah).
Penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis oleh Manajer Lazismu Umsida, Dr Kumara Adji Kusuma SFilI CFIP kepada masing-masing perwakilan wisudawan di tiap sesi pada wisuda ke-46 Umsida tahun akademik 2025-2026.
“Ini merupakan bentuk kepedulian KLL Umsida terhadap keberlanjutan pendidikan mahasiswa,” terang Dr Adji.
Komitmen KLL Lazismu Umsida Sejak 2017

Sejak berdiri pada tahun 2017, Lazismu Umsida telah menyalurkan beasiswa kepada 7.947 mahasiswa dengan total nominal mencapai Rp 9.664.078.732.
Dr Adji menuturkan bahwa program ini terus berkembang dari tahun ke tahun.
“Awalnya hanya 1.000 penerima, lalu naik jadi 5.000, 7.000, dan tahun ini menuju target 10.000 mahasiswa. Ini adalah milestone penting yang mencerminkan komitmen kami terhadap keberlanjutan pendidikan di Umsida,” jelasnya.
10.000 Beasiswa KLL Lazismu untuk Mahasiswa Umsida
Program ini disalurkan langsung kepada mahasiswa yang benar-benar membutuhkan biaya pendidikan.
Hal ini sejalan dengan ketentuan pimpinan universitas bahwa tidak ada mahasiswa Umsida yang boleh putus kuliah karena keterbatasan ekonomi.
Ia mengatakan bahwa program beasiswa ini kini difokuskan bagi mahasiswa Umsida yang benar-benar mengalami kesulitan ekonomi.
“Dulu beasiswa kami salurkan ke seluruh asnaf, namun kini diprioritaskan kepada mahasiswa agar tak ada yang berhenti kuliah karena biaya,” ujarnya.
Mahasiswa dapat mengajukan permohonan melalui universitas atau langsung ke Lazismu untuk mengikuti proses seleksi.
Dihimpun dari Zakat Dosen dan Gizma

Dana beasiswa Sang Surya dihimpun dari berbagai sumber, terutama dari zakat 2,5% gaji dosen dan karyawan Umsida setiap bulan, serta program sosial seperti Gerakan Zakat dan Infaq Mahasiswa (Gizma).
Oleh karena itu, mahasiswa penerima beasiswa ini turut diajak untuk aktif di program Gizma.
“Melalui Gizma, mahasiswa terlibat dalam kegiatan sosial seperti penggalangan dana, aksi kemanusiaan, hingga pengumpulan limbah bernilai ekonomi,” terangnya.
Beberapa kegiatan Gizma ini meliputi penggalangan dana di kelas-kelas, penggalangan bencana di jalan, mengumpulkan sampah-sampah yang bisa didaur ulang atau yang masih memiliki ekonomi, dan kegiatan di Gizma lainnya.
“Alhamdulillah pendapatan KLL Lazismu sejalan dengan kebutuhan. Saat kebutuhan meningkat, Allah juga memudahkan kami melalui peningkatan penghimpunan dana,” tutur Dr Adji.
Meski begitu, Lazismu tetap menghadapi tantangan dalam menjaga kesinambungan penghimpunan dana.
Namun, kerja sama internal dengan sivitas akademika menjadi kekuatan utama lembaga ini.
Kepala Sekretarriat Umsida itu menegaskan bahwa KLL Lazismu tidak membuka kuota bagi penerima beasiswa.
“Kami menyesuaikan dengan kebutuhan. Jika seorang mahasiswa hanya mampu membayar 50% biaya kuliah, maka Lazismu akan menanggung sisanya,” tuturnya.
Selain itu, KLL Lazismu juga melakukan pemantauan prestasi akademik terhadap penerima beasiswa.
“Mahasiswa dengan IPK menurun akan kami evaluasi kembali untuk pemberian beasiswa berikutnya,” jelasnya.
Dosen Prodi Manajemen itu berharap para penerima beasiswa dapat belajar dengan giat dan turut aktif berkontribusi melalui program Gizma.
Lihat juga: Lengkapi Fasilitas, 1.061 Beasiswa, Hingga Gentarkan Dukungan Palestina Warnai Fortama 2025
“Gizma adalah gerakan dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa. Melalui gerakan inilah semangat berbagi dan kepedulian sosial tumbuh di lingkungan kampus Umsida,” pungkasnya.
Penulis: Romadhona S.


















