Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /var/www/html/wp-content/plugins/og/includes/iworks/class-iworks-opengraph.php on line 331

Excursion Study, Public Administration Students Learn the Concept of “Bela Beli Kulon Progo”

[:id]UMSIDA.AC.ID – Sebanyak 112 mahasiswa Administrasi Publik dan 6 dosen Prodi. Ilmu Administrasi Publik Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial melaksanakam Studi Ekskursi ke Pemerintah Kabupaten kulon Progo dan Desa Tirtorahayu  pada Jum’at (02/08/19). Kaprodi Administrasi Publik, Lailul Mursyidah M.AP menuturkan, kunjungan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang praktek pelayanan publik yang di selenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan peran organisasi perangkat daerah terhadap inovasi pelayanan masyarakat.

Dalam kegiatan ini, rombongan mahasiswa dijamu oleh Wakil Bupati kulon Progo beserta jajarannya. Wakil Bupati kulon Progo, Drs H Sutedjo menjelaskan Kabupaten Kulon Progo merupakan daerah tertinggal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Kulon Progo terbagi dalam 12 Kecamatan, 87 Desa, 1 Kelurahan dan 933 Pendukuhan dengan luas wilayah 58.627 Ha dan Jumlah Penduduk 444.947 jiwa. Angka kemiskinan yang sangat tinggi dan APD sebesar 1,4 T tiap tahunnya menjadi masalah utama pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Kulon progo.

Kaprodi Administrasi Publik, Lailul Mursyidah M.AP dengan Wakil Bupati kulon Progo, Drs H Sutedjo (eva/UMSIDA.AC.ID)

Sutedjo menuturkan, upaya pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam meningkatkan kemandirian Ekonomi masyarakat dengan menerapkan konsep “Bela Beli Kulon Progo”, dimana berbagai inovasi produk lokal seperti Batik Geblek Renteng, Airku,dll di Kabupaten Kulon Progo menjadi prioritas dalam kehidupan perekonomian kabupaten ini.

“Tujuan konsep Bela Beli Kulon Progo Untuk membuat perekonomian Kulon Progo mandiri sekaligus memberdayakan UMKM dan Koperasi, sebagai wujud keberpihakan terhadap perekonomian rakyat.Serta kewajiban memakai Batik Geblek Renteng, seminggu dua kali bagi pelajar, ASN dan aparat desa, juga diterapkan. Kata Drs H Sutedjo,” tutur Sutedjo.

Pada kunjungan ke 2 dilaksanakan di Desa Tirtorahayu, Kepala Dinas PMD Dalduk KB Sudarmanto SIP, MSI menerangkan  peranan pemerintah desa dalam melaksankan Good Governance.
“Peranan pemerintah desa dalam melaksankan Good Governance pelaksanaan dari tugas, fungsi, kewenangan, hak, dan kewajiban yang dimiliki pemerintah desa dalam hal perencanaan,pelaksanaan pembangunan di desa, khususnya yang berkaitan dengan tata kelola kepemerintahan desa,” ujar Kepala Dinas PMD Dalduk KB

Foto bersama Mahasiswa dengan Jajaran Aparatur Pemerintah Daerah Kulon Progo (eva/UMSIDA.AC.ID)

Sudarmanto menambahkan, dalam rangka membangun good governance,dalam era reformasi sekarang ini mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) menjadi sesuatu hal yang tidak dapat ditawar lagi keberadaanya dan mutlak terpenuhi.
“Dalam mewujudkan good government pendidikan Tinggi bukan lah satu satunya yang paling utama tetapi masih ada lima tantangan sikap generasi mileneal yang harus tetap kita laksanakan yaitu integritas dan berkarakter, kerja keras, religius, kreatif dan inovatif, gotong royong dan cinta tanah air,” imbuhnya.

Kepala Desa Tirtorahayu, Prapta Legawa mengatakan Desa Tirtorahayu adalah salah satu desa makmur di Kabupaten Kulon Progo.
“Dengan pemanfaatan dana desa secara maksimal berdasarkan prinsip – prinsip pemerintahan yang baik,” kata Prapta.

Dari kegiatan ini, mahasiswi Administrasi publik Verikah mempunyai harapan,
“Dengan diadakan kegiatan ini, mahasiswa bisa mengetahui inovasi-inovasi dari pemerintah Kabupaten Kulon progo dengan PAD dan tingkat kemiskinan yang jauh di bandingkan dengan kabupaten Sidoarjo yang bisa membuat Inovasi dengan keterbatasan yang dimiliki,” pungkasnya. (rizky/eva)[:en]UMSIDA.AC.ID – A total of 112 Public Administration students and 6 Study Program lecturers. The Public Administration Faculty of Business Law and Social Sciences conducted Excursion Studies to the Kulon Progo Regency Government and Tirtorahayu Village on Friday (02/08/19). Head of Public Administration, Lailul Mursyidah M.AP said, this visit aims to get an overview of the practice of public services held by the Kulon Progo Regency government and the role of regional apparatus organizations in community service innovation.

In this activity, students were hosted by Deputy Regent of Progo Kulon and their staff. Deputy Regent Kulon Progo, Drs H Sutedjo explained that Kulon Progo Regency is a disadvantaged area in the Special Province of Yogyakarta. Kulon Progo Regency is divided into 12 subdistricts, 87 villages, 1 kelurahan and 933 dukuh with an area of ​​58,627 ha and a population of 444,947 inhabitants. Very high poverty rates and PPE of 1.4 T per year are the main problems of economic growth in the community of Kulon Progo Regency.

Sutedjo said, the efforts of the Kulon Progo Regency government in increasing the economic independence of the community by applying the concept of “Bela Beli Kulon Progo”, where various local product innovations such as Batik Geblek Renteng, Airku, etc. in Kulon Progo Regency became a priority in the economic life of this regency.

“The purpose of the Bela Beli Kulon Progo concept is to make the Kulon Progo economy independent and at the same time empowering MSMEs and cooperatives, as a form of partiality towards the people’s economy. Sutedjo, “said Sutedjo.

On the second visit held in the village of Tirtorahayu, Head of the Department of PMD Dalduk KB Sudarmanto SIP, MSI explained the role of the village government in implementing good governance.
“The role of the village government in implementing Good Governance is the implementation of the duties, functions, authorities, rights and obligations of the village government in planning, implementing development in the village, specifically relating to village governance,” said Head of the PMD Dalduk KB Office

Sudarmanto added, in order to build good governance, in the current era of reform the realization of good governance is something that its existence cannot be negotiable and is absolutely fulfilled.

“In realizing good government Higher education is not the single most important one but there are still five challenges to the attitude of the milleneal generation that we must continue to implement, namely integrity and character, hard work, religious, creative and innovative, mutual cooperation and love for the homeland,” he added .

Head of Tirtorahayu Village, Prapta Legawa said that Tirtorahayu Village is one of the prosperous villages in Kulon Progo Regency.
“With the maximum utilization of village funds based on the principles of good governance,” Prapta said.

From this activity, public administration students Verikah had hope,
“With this event, students can find out innovations from the government of Kulon Progo Regency with PAD and poverty levels that are far compared to Sidoarjo regencies that can create innovations with limitations they have,” he concluded. (Rizky / Eva)[:]

Berita Terkini

5 Poin Kolaborasi Hebat, Umsida dan Ombudsman RI Teken MoU untuk Masyarakat Lebih Maju
5 Poin Kolaborasi Hebat, Umsida dan Ombudsman RI Teken MoU untuk Masyarakat Lebih Maju
December 14, 2024By
Belajar dari Umsida, Umpri Gali Inspirasi Pendirian FKG dan Tata Kelola Kampus
Belajar dari Umsida, Umpri Gali Inspirasi Pendirian FKG dan Tata Kelola Kampus
December 13, 2024By
Membanggakan 7 Dosen FAI Umsida Lolos Tim Pengusul Penelitian Risetmu Batch VIII
Membanggakan 7 Dosen FAI Umsida Lolos Tim Pengusul Penelitian RisetMu Batch VIII
December 12, 2024By
kerja sama Fikes Umsida dan Stikes Santa Elisabeth Keuskuoan Maumere
Sambut Hangat Fikes Umsida Terima Kerja Sama STIKes Santa Elisabeth Maumere, Kembangkan Ilmu Kesehatan
December 12, 2024By
FPIP Umsida Selenggarakan Lomba Tari Tradisional Bersama Mahasiswa Internasional
FPIP Umsida Buat Jembatan Budaya, Selenggarakan Lomba Tari Tradisional
December 6, 2024By
Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah, Ini 4 Alasan Angkat Tema Kemakmuran
December 4, 2024By
Hari Disabilitas Internasional, FAI Umsida Cetak Generasi Berjiwa Sosial Tinggi
Hari Disabilitas Internasional, FAI Umsida Cetak Generasi Berjiwa Sosial Tinggi
December 3, 2024By
karakter islami mahasiswa 1_11zon
Pentingnya Pendidikan Karakter Islami Bagi Mahasiswa
December 3, 2024By

Riset & Inovasi

Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By
Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal
Inovasi Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal Otomatis 3 Dosen Umsida
September 8, 2024By
legalitas BUMDesa
Tim Abdimas Umsida Akan Urus 5 Legalitas BUMDesa di 2 Kabupaten Usai Bantu 2 Desa Ini
August 29, 2024By

Prestasi

riset dan abdimas Umsida meningkat 1
Riset dan Abdimas Umsida Meningkat, 65 Proposal Penelitian Lolos Program Risetmu 2024
December 11, 2024By
MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
Semangat Tanpa Batas, Tim MFQ FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
December 8, 2024By
Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
December 1, 2024By
Dua Srikandi FAI Umsida Ini Berhasil Raih Juara di Kejurda Tapak Suci Jember
November 25, 2024By
flash card kodifikasi
Laboran MIK Umsida Buat 107 Flash Card untuk Permudah Mahasiswa Pelajari Kodifikasi
November 19, 2024By