Umsida.ac.id – Mampu menyelesaikan studi tepat waktu merupakan keinginan setiap mahasiswa. Euforia bahagia akan semakin bertambah bila lulus singkat tanpa perlu mengerjakan tugas akhir yakni skripsi.
Kepada tim Umsida.ac.id, Minggu (29/5), Safinatuz Zuhriyah, mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membagikan kisah perjuangannya menjadi calon wisudawan yang lulus tanpa skripsi.
“Saya sangat bersyukur setiap langkah yang saya jalani selama ini dan bisa menjadi lulusan terbaik se-Prodi Manajemen dengan menempuh 3,5 tahun dan mengambil artikel sebagai pengganti skripsi. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing dan para dosen Prodi Manajemen yang sudah membimbing saya,” tuturnya.
Mahasiswa yang akrab disapa Fina ini mengatakan, tekad untuk lulus tanpa skripsi sudah ia bangun sejak semester 5 perkuliahan. Sosialisasi dan arahan dari dosen terkait pengganti skripsi dengan membuat artikel yang diterbitkan di jurnal sinta 2 maupun 3, mendorong semangatnya untuk mengikuti saran dari dosennya tersebut.
“Alasan dosen saya menyarankan tersebut karena saya membantu penulisan jurnal Prodi Manajemen. Akhirnya saya beranikan diri untuk mengambil artikel dan rencana harus terbit di jurnal sinta 2 agar ujiannya hanya sekali. Saya sendiri bahkan tidak menyangka bisa melewatkan semuanya. Walaupun berat tapi saya yakin bisa melewati semua,” ucapnya.
Mahasiswa yang pernah lolos Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) batch 2 oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) ini juga menuturkan, manajemen waktu menjadi kunci dalam perjuangannya. Sebab selama mengerjakan artikel pengganti skripsi semester 6, ia juga sedang melaksanakan magang di Bank BTN KC Gresik selama 6 bulan dan praktik monsoon secara offline. Sehingga ia harus magang ketika pagi, dan mengikuti kelas praktik monsoon di malam hari yang berlangsung selama 2 bulan.
Lebih lanjut, Fina mengungkap, proses menulis artikel ia lakukan bahkan di sela-sela waktu magang. Ia juga mengaku telah banyak berkorban waktu. “Dosen pembimbing saya menyarankan untuk bisa lulus 3,5 tahun, yang membuat saya harus bolak-balik Gresik ke Sidoarjo untuk bimbingan. Banyak pengorbanan, waktu saya untuk bermain pun saya pakai untuk mengerjakan artikel,” jelasnya.
Namun berkat kerja keras dan usahanya, artikel Fina berhasil lolos dalam Journal of Accounting and Investment milik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (JAI UMY) dan menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,74. “Saya nggak pernah merasa pintar, makanya saya ingin selalu mencari kesempatan untuk terus belajar dimanapun tempatnya. Yang paling penting jangan pernah bergantung sama seseorang,” tegasnya.
Tidak hanya itu, selama kuliah, Fina juga dikenal sebagai mahasiswa yang aktif. Ia pernah tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa (Hima) Prodi Manajemen selama 2 periode, aktif sebagai asisten laboratorium Prodi Manajemen, dan menjadi mahasiswa yang ikut dalam Pertukaran Pelajar Permata Sakti pada tahun 2020.
“Saya berharap untuk mahasiswa Umsida juga dapat mengikuti jejak saya dan dapat mengharumkan nama Umsida. Lalu jangan pernah berhenti sampai kamu bangga sama diri kamu sendiri dan tingkatkan value sebagai wanita independent. Semangat dan selamat berproses,” ucapnya memberi pesan. (Shinta Amalia/Etik)
*Humas Umsida