Umsida.ac.id – Tingkatkan Usaha Mikro Kelas Menengah, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) memberikan pelatihan pengolahan ubi menjadi makanan konsumsi. Mahasiswa yang tergabung dalam Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) 77 ini mengolah ubi menjadi produk camilan yang menarik, yakni bola – bola ubi bersama Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Desa Watesnegoro, Ngoro, Mojokerto, Senin (21/02).
Berawal dari problem pada masa pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang terkena imbas terutama pada karyawan pabrik yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Akhirnya masyarakat banyak yang beralih profesi menjadi petani ubi. Melihat hal tersebut, tim KKN-P 77 desa Watesnegoro menciptakan ide dengan mengolah hasil petani menjadi produk yang lebih modern dan memiliki banyak peminat.
Dewi Masruroh salah satu anggota KKN-P 77 Umsida menjelaskan proses pembuatan bola ubi. “Bahan yang dibutuhkan sangat mudah, seperti 500 gr ubi jalar, 3 sdm tepung terigu, 3 sdm gula pasir, 2 sdm tepung maizena, coklat secukupnya, dan Tepung panir. Langkah membuat bola ubi antara lain mengupas ubi jalar terlebih dahulu, membersihkan ubi jalar hingga getahnya hilang,” paparnya.
Ia melanjutkan langkah selanjutnya adalah mengukus ubi jalar hingga lunak, memindahkan ke baskom lalu ditumbuk sampai halus, menambahkan tepung terigu, maizena, gula pasir, diaduk hingga semua bahan tercampur rata dan kalis. Kemudian, tim KKN-P 77 Umsida mementuk ubi jalar dengan bulat-bulat ukuranya sesuai selera.
Setelah bola ubi membentuk bulat, tim KKN-P 77 Umsida mengisi dengan coklat dan mencampurkan terigu dengan air ke piring untuk merekatkan tepung panir. Lalu menyelupkan bola ubi ke dalam tepung cair kemudian balurkan ke tepung panir. Terakhir menggoreng bola ubi hingga berubah warna menjadi sedikit kecoklatan.
Tim KKN-P 77 Umsida mengajak ibu PKK Desa Watesnegoro melakukan pelatihan pembuatan bola – bola ubi di balaidesa watesnegoro. Selama kegiatan demo pelatihan bola ubi berlangsung antusias yang di berikan oleh ibu PKK sangat tinggi. Dengan pelatihan membuat bola ubi, warga menyadari bahwa olahan ubi tersebut memiliki peluang yang sangat besar dengan modal yang kecil. Warga desa Watesnegoro berkeinginan untuk mencoba membuat sendiri bola ubi dirumah masing-masing.
Penulis : Silvia Andriani dan Dewi Masruroh
Editor : Anis Yusandita