[:id]umsida.ac.id – Dalam memanfaatkan lahan sempit, kelompok 49 mahasiswa KKN-T UMSIDA 2019 Desa Jemirahan Kecamatan Jabon membuat tanaman hidroponik. Hal tersebut dipilih karena tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah sehingga sayuran yang ditanam lebih segar dan sehat. Penggunaan lahan lebih efisien serta harga jual selalu tetap dan tidak berubah meski sayuran biasa mengalami harga naik turun.
Ketua kelompok 49, Cridho tristian menuturkan, bahan yang dibutuhkan adalah pipa atau kanal C dan pompa. Ia menggunakan konsep dasar menanam, akar tanamannya tumbuh pada bagian lapisan nutrisi yang tidak dalam dan menjaga sirkulasinya agar tanaman tetap mendapat nutrisi, oksigen, dan air secara baik dan tercukupi.
“Lubangi pipa sesuai dengan panjangnya. Pastikan jarak satu lubang dan lubang yang lain sama. Susun pipa atau kanal C yang dipersiapkan untuk menjadi tempat menanam tanaman. Siapkan penampung pada ujung pipa yang lebih rendah. Pasang pompa untuk mengalirkan air nutrisi agar alirannya maksimal,” jelas mahasiswa informatika tersebut.
Dari program hydroponik ini, kelompok KKN-T 49 telah menghasilkan produk unggulan yaitu Jemifarm ( Jemirahan Hidroponic Farming). Sebanyak 50 sayur siap dijual oleh masyarakat Desa Jemirahan. Hal terebut tentu akan membantu ekonomi masyarakat setempat khusunya para Ibu rumah tangga.
Salah satu tokoh masyarakat, Bapak Imron Rosyadi memberi tanggapan positif atas adanya produk tersebut.
“sayurnya segar dan lebih sehat. Mau dipanen kapan pun, malam hari pun tetap bias,“ ujar Imron
Mahasiswa KKN-T 49 berharap, produk unggulan Jemifarm bisa menjadi UKM di desa jemirahan dan menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat. (rizky)
[:en]umsida.ac.id – In utilizing narrow land, a group of 49 students of UMSIDA 2019 KKN-T Jemirahan Village, Jabon District, made hydroponic plants. This was chosen because the plants produce without using soil so that the vegetables planted are fresher and healthier. The use of land is more efficient and the selling price is always fixed and does not change even though ordinary vegetables experience prices up and down.
Head of group 49, Cridho Tristian said, the material needed was pipe or canal C and pump. He uses the basic concept of planting, plant roots grow in parts of the nutrient layer that is not deep and maintain circulation so that plants still get nutrients, oxygen, and water properly and adequately.
“Cut a pipe in accordance with its length. Make sure the distance of one hole and the other hole are the same. Arrange the pipe or canal C which is prepared to be a place to plant crops. Prepare a container at the lower end of the pipe. Install a pump to drain nutritional water so that the flow is maximum, “explained the informatics student.
Main Products of Jemirahan Village
From this hydroponic program, the KKN-T 49 group succeeded in producing a superior product namely Jemifarm (Jemirahan Hidroponic Farming). As many as 50 vegetables are ready for sale by the people of Jemirahan Village. This will certainly help the economy of the local community especially the housewives.
One community leader, Mr. Imron Rosyadi gave a positive response to the existence of the product.
“The vegetables are fresher and healthier. Want to be harvested at any time, the night is still biased, “said Imron
Student of KKN-T 49 hoped that Jemifarm’s superior product could become UKM in Jemirahan village and become a new job field for the community. (rizky)[:]