Umsida.ac.id– Indikator kualitas keimanan kepada Allah SWT yang seringkali dilupakan adalah memuliakan tetangga. Hal ini dijelaskan oleh Rahmad Salahuddin MPdI dalam tausyiyahnya di channel youtube Direktorat AIK Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Muliakanlah Tetanggamu
“Salah satu cabang keimanan yang ditulis oleh syekh Imam Nawawi dalam kitab qomiut thughyan. Untuk menerapkan keimanan kepada Allah SWT yaitu berbuat kebaikan kepada tetangganya, dalam hadis Rasulullah yang dikutip oleh Imam Nawawi berbunyi barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangganya,” Jelasnya.
Sehingga hal tersebut dapat digolongkan sebagai indikator kualitas keimanan manusia kepada Allah. Sebagai mahluk Allah manusia juga harus meyakini bahwa setiap perbuatan akan di balas oleh Allah, perbuatan baik maupun perbuatan buruk.
Imam Nawawi juga memberikan penekanan bahwa berbuat baik kepada tetangga merupakan perwujudan Islam secara kaffah. Syekh Imam Nawawi juga menyampaikan “perbaiki hubunganmu dengan mereka niscaya engkau menjadi muslim yang sejati “. Ada tiga cara untuk mewujudkan sikap yang baik kepada tetangga.
Baca juga: Walau Heterogen, Semua Orang Perlu Tahu Pentingnya Belajar dan Bersyukur
Pertama, menjaga ucapan agar terhindar dari kebohongan dan menyakiti orang lain. “Ucapan yang keluar dari mulut kita harus baik dan benar,” Ujarnya.
Yang kedua, menyempurnakan amanah. “Jika kita mendapatkan tanggung jawab dari seseorang dari tetangga atau orang lain kita harus amanah. (Misalnya) ada tetangga yang menitipkan rumahnya ketika mudik, maka kita harus amanah menjaganya karena mereka pasti percaya bahwa kita akan menjaga rumahnya dengan baik,” Jelasnya.
Yang ketiga adalah tidak menyakiti. Mewujudkan diri sebagai insan yang baik sebaiknya mampu memastikan mereka tidak tersakiti akibat perilaku kita. “Mereka yang tinggal di sekitar kita harus terselamatkan dari kedengkian mulut kita, hasutan, kejahilan tangan, bahkan kebencian dalam hati kita. Kita sebaiknya mampu meyakinkan dan melindungi mereka dari perilaku buruk kita,” Terangnya.
Baca juga: Dalam Al-Qur’an, Israel Memang Memiliki Keistimewaan
Jika mampu mengimplementasikan sikap ini, maka akan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik di mata keluarga maupun masyarakat. Insya Allah, saat kita mampu menjaga hati manusia lain dan melakukan kebaikan kepada mereka, Niscaya Allah juga akan membalas kebaikan kita.
Berbuat baik dan tidak menyakiti kepada sesama mahluk Allah, tidak akan membawa kerugian justru akan membuat hidup lebih nyaman dan tentram.
Penulis: Rani Syahda