deteksi perkembangan anak

Cara Meningkatkan Sinergi Orang Tua dan Guru dalam Program Deteksi Perkembangan Anak

Umsida.ac.id – Perkembangan anak dipengaruhi oleh dukungan, stimulasi, dan pola asuh yang kondusif. Orang tua, sebagai lingkungan terdekat, memainkan peran penting dalam pengasuhan anak. Namun, kurangnya pemahaman orang tua tentang kebutuhan perkembangan anak dapat menyebabkan pola asuh yang tidak tepat.

Pendidikan pra-sekolah dianggap sebagai lingkungan yang kondusif untuk menstimulasi perkembangan anak. Tapi kesadaran akan pentingnya pendidikan ini masih kurang di masyarakat. Beberapa hambatan termasuk kurangnya kerja sama antara orang tua dan guru, serta kesulitan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.

Lihat juga: 3 Faktor Ini Mempengaruhi Karakter Islami Anak, Menurut Riset Dosen Umsida

Dr Vera Firdaus SPsi MM, dosen program studi manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo telah melakukan pengabdian masyarakat tentang problematika ini dengan judul “Meningkatkan Sinergi Orang Tua dan Guru dalam Program Deteksi Perkembangan Anak”. Abdimas bekerja sama dengan 3 sekolah taman kanak-kanak (TK) di kabupaten Jember, yakni TK Al Hujjah Jember, TK Pertiwi di Mayang Jember, dan TK Al Azhar Jember.

deteksi perkembangan anak

Bertujuan untuk mendeteksi perkembangan anak

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk transfer pengetahuan, memastikan baik orang tua maupun guru memiliki pemahaman tentang tumbuh kembang anak berdasarkan data dan pengetahuan tentang tahapan perkembangan sesuai usia. Program ini berusaha mengubah perilaku dan sikap orang tua, mengurangi masalah tumbuh kembang anak, dan merangsang potensi anak. Dalam jangka pendek, kegiatan ini sinergis dalam memahami tumbuh kembang anak.

Metode pelaksanaannya menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan ini terdiri dari studi pendahuluan, konseling, parenting, dan deteksi perkembangan anak. Abdimas ini menggunakan analisis data deskriptif menilai keberhasilan program berdasarkan perubahan perilaku dan sikap orang tua. Cara mengetahui tingkat keberhasilan abdimas ini didapatkan melalui tiga hal, yakni meningkatnya pemahaman orang tua tentang fase tumbuh kembang anak.

Lihat juga: Peran Pemuda dalam Menjaga Keberagaman Harus di-Ejawantahkan Sebagai Generasi Emas 2045

Hasil observasi dan konseling pada beberapa sekolah-sekolah TK di Jember memperlihatkan bahwa pola asuh yang tidak tepat menimbulkan permasalahan pada anak. Beberapa diantaranya, anak tidak bisa mandiri, tidak bisa mengendalikan emosi, rawan tantrum, hambatan interaksi dengan teman sebaya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan stres bagi orang tua dalam pengasuhan kepada anak.

Dengan latar belakang permasalahan tersebut maka diperlukan program yang mampu menjembatani komunikasi antara orang tua dan guru agar tercipta sinergi yang harmonis. Caranya dilaksanakan melalui tahapan-tahapan kegiatan yan terdiri dari program deteksi perkembangan anak, konseling dan parenting.

deteksi perkembangan anak

1. Studi pendahuluan

Tahapan kegiatan dimulai dengan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi permasalahan dan menetapkan tujuan. Hasil diskusi dengan kepala sekolah, guru, dan staf di tiga sekolah di Kabupaten Jember menyebutkan berbagai permasalahan anak, seperti kurangnya kemandirian, perbedaan pola asuh, kesulitan beradaptasi, dan kurangnya komunikasi orang tua dengan guru.

Program diawali dengan deteksi perkembangan anak melalui tes psikologi dan observasi guru di kelas. Kegiatan konseling dilakukan secara tertutup/individual saat psikotes individual pada anak, dan konseling terbuka saat parenting.

2. Deteksi perkembangan anak

Deteksi tumbuh kembang anak dilakukan melalui psikotes individual dan observasi guru. Ringkasan hasil deteksi perkembangan anak disampaikan dalam bentuk laporan kepada orang tua sebagai informasi rahasia.

Lihat Juga :  Laksanakan Permendikbudristek RI No 30 tahun 2021, Umsida Buat Satgas PPKS

Komponen tes psikologi mencakup aspek motorik, verbal, kognitif, dan sosial. Kemandirian menjadi fokus perhatian karena menjadi permasalahan utama pada anak usia dini, mempengaruhi konsentrasi, dan kemampuan sosialisasi. Program ini memberikan gambaran hasil psikotes tentang aspek kemandirian anak untuk memberikan pemahaman lebih lanjut kepada orang tua dan guru.

3. Konseling

Kegiatan konseling bertujuan untuk mendalami masalah yang dihadapi anak dan persepsi orang tua. Konseling dilakukan secara tertutup (individual) saat sesi psikotes atau sesuai perjanjian waktu yang disepakati. Konseling juga dilakukan pada sesi parenting, khususnya dalam sesi tanya jawab. Partisipan konseling melibatkan orang tua atau wali murid, termasuk orang tua pengganti seperti nenek, kakek, atau tante.

Tujuan konseling bagi orang tua antara lain:

  • Membantu orang tua menghadapi masalah yang terkait dengan anak.
  • Memberikan pemahaman tentang masalah anak dan memberikan bantuan atau saran yang diperlukan.
  • Membantu membangun hubungan yang baik antara orang tua murid dan pihak sekolah, khususnya dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan anak.
  • Memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai program pendidikan.
  • Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terbentuk hubungan yang lebih baik antara orang tua dan sekolah, serta memberikan dukungan yang efektif untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak.
4. Parenting

Kegiatan Parenting dilaksanakan di tiga sekolah Taman Kanak-kanak di awal semester pembelajaran. Materi parenting disesuaikan dengan permasalahan di setiap sekolah dan tema parenting mencakup topik seperti Masa Peka Belajar, Membangun Emosi Positif Anak, Bantu Aku Mandiri, Ayahku Tersayang, Ibuku Tercinta, Kaulah Teladanku, Child Abuse, Tumbuh Kembang Anak, Setiap Anak Istimewa, dan Komunikasi yang Mencerdaskan.

Tujuan kegiatan parenting mencakup antara lain:

  • Menyamakan persepsi tentang pola asuh anak antara pihak sekolah dan orang tua.
  • Menjelaskan tentang psikologi perkembangan anak.
  • Memberikan tips atau saran mengenai permasalahan tumbuh kembang anak.
  • Menyediakan konsultasi terbuka bagi wali murid.Memberikan gambaran tentang pola pembelajaran di sekolah.
  • Melalui kegiatan parenting ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang seragam antara pihak sekolah dan orang tua terkait pola asuh anak.

Selain itu, memberikan wawasan mengenai psikologi perkembangan anak dan memberikan solusi atau tips untuk mengatasi masalah tumbuh kembang anak. Konsultasi terbuka juga menjadi platform untuk berkomunikasi secara efektif antara sekolah dan orang tua.

5. Evaluasi Program

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini diakhiri dengan Evaluasi . Dari hasil polling yang diberikan kepada orang tua tentang perlunya parenting dalam kegiatan sekolah. Sebanyak 96 persen setuju parenting diadakan kembali, dan sebanyak 4 persen menyatakan tidak perlu ada parenting.

Dalam upaya mengoptimalkan tumbuh kembang anak usia dini yang sedang
mengikuti pendidikan pra sekolah di Taman Kanak-kanak, diperlukan kegiatan yang dapat membantu mensinergikan pihak sekolah (guru) dengan orang tua.

Lihat juga: Dosen Fisioterapi Umsida Jadi Volunteer World Cup U-17 2023

Dengan program pengabdian ini masyarakat khususnya orang tua akan mampu memahami perkembangan anak, memberikan pola asuh, dan bimbingan yang tepat sesuai kebutuhan anak. Melalui kegiatan pengabdian ini mampu mengharmonisasikan dan menyamakan persepsi orang tua dan guru terhadap pendidikan bagi perkembangan anak.

Penelitian oleh: Dr Vera Firdaus SPsi MM
Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

LKMM TL BEM Umsida 2025 3
LKMM TL BEM Umsida 2025, Bekal Mahasiswa Sebagai Pemimpin dan Mengabdi kepada Masyarakat
June 4, 2025By
Company Visit UKM KWU Umsida
Gelar Company Visit ke Industri Madu, UKM KWU Umsida Gali Banyak Ilmu Wirausaha
June 3, 2025By
sertifikat halal Perumda Delta Tirta
Perumda Delta Tirta Sidoarjo Kini Miliki Sertifikat Halal, Didampingi Oleh Halal Center Umsida
May 24, 2025By
kedokteran gigi andil di Kongres PDGI ke 28
Dosen dan Mahasiswa Kedokteran Gigi Umsida Meriahkan Kongres PDGI ke-28
May 23, 2025By
podcast kebijakan publik Umsida dan LHKP PWM Jatim
Podcast Literasi Kebijakan Publik, Sarana Strategis Umsida dan LHKP PWM Jatim Edukasi Masyarakat
May 22, 2025By
HIMPAUDI Jatim dan Umsida _11zon
HIMPAUDI Jatim Jalin Kerja Sama dengan Umsida, Tingkatkan Kualifikasi Guru PAUD
May 22, 2025By
penyerahan SK jabatan struktural fakultas dan prodi
Serahkan SK Jabatan Tingkat Fakultas dan Prodi Periode 2025-2027, Ini Pesan Rektor Umsida
May 21, 2025By
kerja sama Umsida dan DPD GRANAT Jatim2
Kerja Sama dengan DPD GRANAT Jatim, Cara Umsida Selamatkan Generasi Muda dari Narkoba
May 16, 2025By

Riset & Inovasi

Good Posture Jadi Fokus Fikes Umsida dalam Edukasi Pelajar SMA
Good Posture Jadi Fokus Fikes Umsida dalam Edukasi Pelajar SMA
June 3, 2025By
UMKM ikan Rangkah Kidul3
Dosen Umsida Dampingi UMKM Ikan Desa Rangkah Kidul yang Masih Terdampak Covid 19
June 1, 2025By
pendampingan bumdes Desa Jatiarjo3
Tingkatkan Ekonomi Desa Jatiarjo, Tim Abdimas Umsida Implementasikan SDGs 8
May 31, 2025By
inovasi biochar manfaatkan lumpur lapindo
Wujudkan SDGs 15 dan Manfaatkan Lumpur Lapindo, Dosen Umsida Buat Biochar Tongkol Jagung
May 30, 2025By
abdimas pengolahan sampah_11zon
Ajarkan Pengolahan Sampah Kepada Masyarakat, Dosen Umsida Wujudkan SDGs-13
May 28, 2025By

Prestasi

juara 3 Pilmapres 2025 2
Jadi Juara 3 Pilmapres PTMA, Mahasiswa Umsida Siap Lanjut ke Tingkat LLDIKTI
March 27, 2025By
Al-Qur’an Menuntunku, Anang Ma’rup Menang MHQ Asia Tenggara dan Raih Tiket ke Baitullah
Al-Qur’an Menuntunku, Anang Ma’rup Menang MHQ Asia Tenggara dan Raih Tiket ke Baitullah
March 25, 2025By
Umsida Bersinar! Cinthya Lorenza Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
Umsida Bersinar! Cinthya Putri Lorenza Juara 2 Taekwondo Bela Negara Cup
March 20, 2025By
ASEAN Competition di Sabet Mahasiswa Umsida
Prestasi Gemilang! Aprilia Ayu Harumkan Umsida ke Panggung Internasional AEF 2025
March 10, 2025By
Scholarship Mastery! Alumni Umsida Sukses Gaet Dua Beasiswa dan Lanjut S3
Scholarship Mastery! Alumni Umsida Sukses Gaet Dua Beasiswa dan Lanjut S3
March 6, 2025By