Mesin Karya Umsida Ini, Sukses Raih Juara Terinovatif 2 Inotek Award 2022

Mesin Karya Alumni Umsida Ini, Sukses Raih Juara Terinovatif 2 Inotek Award 2022

Umsida.ac.idUntuk menciptakan gairah berkompetisi dan menciptakan suatu karya inovasi pemerintah provinsi Jawa Timur mengagendakan kegiatan tahunan yakni Inotek award. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur berkolaborasi untuk menyelenggarakan kegiatan ini dengan menambah cabang inovasi sekolah dan dunia pendidikan.

kelompok mesin pengupas kulit bawang umsida

Dengan persiapan yang singkat Dr Prantasi Harmi Tjahjanti SSi MT sebagai ketua dengan 2 anggota yakni Mulyadi ST MT dan Achmad Basori ST memutuskan untuk mengikuti kompetisi ini. Sebelumnya Dr Prantasi atau yang akrab disapa bu Tasi mengajukan 3 mesin karya mahasiswa dan alumni mahasiswa teknik mesin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yakni kursi roda manual yang dirancang menjadi korsi roda otomatis, handsanitizer otomatis, dan mesin cerdas pengupas kulit bawang otomatis.

mesing pengupas bawang otomatis

Namun mesin pengupas bawanglah yang akhirnya lolos dari seleksi daerah karena 1 kabupaten hanya boleh mengajukan 1 karya. Mesin cerdas pengupas kulit bawang ini maju hingga seleksi akhir mewakili Kabupaten Sidoarjo dan mengharumkan nama Umsida.

Bu Tasi melihat adanya potensi dari karya mahasiswa Umsida yang saat itu menjadi hasil karya skripsi atau tugas akhir mahasiswa yang akrab disapa mas Basori untuk mengikuti kompetisi.

“Sebenarnya ini karya mahasiswa Umsida, waktu itu ini karya yang digunakan untuk skripsinya, mas Bashori namanya dengan dosen pembimbingnya pak mulyadi. Saya tertarik dengan karyanya waktu itu sehingga saya menjanjikan untuk dilombakan,” ungkapnya.

Kompetisi ini tentu memiliki beberapa tahapan seleksi, tahap 1 adalah memaparkan proposal di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo (Bappeda Sidoarjo), tahap 2 mempresentasikan mesin secara fungsi, kegunaan dan tingkat efisiensi secara ekonomi di Balitbang surabaya dan terakhir tahap 3 menampilkan karya secara fisik  dan bisa bekerja sesuai pemaparan presentasi.

Siapa sangka alat pengupas bawang otomatis ini ternyata berhasil melawati beberapa tahapan yang ada di kompetisi tersebut. Namun, Mas Basori yang saat ini bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta mengungkapkan ternyata persiapan mengikuti lomba ini sangat singkat bahkan ia tidak menduga karyanya akan dikompetisikan, sehingga alat canggih yang akan diikutkan lomba ini telah terjual karena kebutuhan ekonomi.

“Untuk persiapan bisa dibilang tidak ada perencanaan yang matang sebelumnya, karena setelah selesai sidang skripsi, mesin pengupas bawang tersebut saya jual secara online dan di beli oleh pengusaha di Jombang. Memang diawal sebelum di ikutkan lomba bu Tasi pernah berpesan untuk menjaga dan merawat mesin tersebut karena akan di lombakan, tetapi karena saya membutuhkan uang untuk menutup kebutuhan keuangan didalam administrasi pekuliahan maka mesin tersebut saya jual, Alhasil ketika ada pengumuman bahwa mesin tersebut mampu menembus tahap ke 3 dan harus menampilkan secara fisik maka maka mesin itu kita sewa selama 1 hari dari pemiliknya,” paparnya.

Lihat Juga :  Ikuti Bandung Lautan Api International Championship, Tapak Suci Umsida Sabet 4 Kejuaraan

Hal ini dikonfirmasi oleh bu Tasi bahwa saat lolos ke tahap 3 mereka kebingungan untuk menunjukkan fisik mesin ini yang ternyata sudah terjual.

“Saat seleksi tahap 3 kita sempat kebingungan karna para juri akan datang ke kampus dan melihat fisik mesin tersebut. Bagaimana tidak bingung, ternyata mesin tersebut sudah dibeli olepengusaha asal Jombang. Namun alhamdulillah setelah kami datang ke jombang pengusaha tersebut berkenan untuk mesinnya kami pinjam selama satu hari,” Jelasnya sambil tertawa mengingat proses perlombaan ini.

penganugrahan

Pada akhirnya selasa (22/11) bu Tasi sebagai ketua mendapat undangan dari Balitbang Provinsi Jawa Timur untuk menghadiri penganugrahan Inotek Award Tahun 2022 dan berhasil meraih Juara Terinofatif 2 dalam kategori inovasi teknologi di bidang ekonomi.

Perasaan bahagia diungkapkan oleh bu Tasi dan mas Basori

“Perasaan senang karena hasil penelitian saya sejak mulai pada akhir tahun 2019 – akhir 2021 mampu mewakili sidoarjo dan khususnya bagi Universitas Muhammadiyah di Sidoarjo,” ungkapan kebahagiaan mas Basori.

“Tentu saja saya bangga dengan prestasi ini, bukan hanya membawa nama Umsida namun mesin cerdas pengupas kulit bawang ini telah berhasi mewakili kabupaten sidoarjo dalam ajang luar biasa ini, saya juga memberi apresiasi kepada mas Basori, selain berprestasi saya akui kecanggihan kinerja alat ini, sangat bermanfaat bagi pengusaha bawang, tanpa di beri air saat masuk mesin tapi hasil kupasannya bagus dan rapi, tentunya jika tanpa air akan semakin bagus mengurangi resiko kebusukan bawang,” ujar bu Tasi dengan bahagia.

Motivasi juga disampaikan dalam wawancara bersama kami

“Motivasi saya kepada teman- teman termasuk pembaca adalah agar selalu bekerja keras, berpikir secara kreatif dan mempunyai visi dan misi dalam hidupnya,” jelas mas Basori.

“Motivasi yang ingin saya sampaikan kepada para dosen adalah agar karya mahasiswa dapat dimanfaatkan sedemikian rupa, bisa diperdagangkan, dikompetisikan dan masih banyak lagi. Agar tidak menjadi sia sia hasil karya mahasiswa setelah melewati sidang skripsinya. Karena bagi saya, kesejahteraan alumni mahasiswa menjadi beban bagi saya apabila saya tidak berhasil membantu mereka mencari masa depannya. Alhamdulillah kali ini saya sedikit membantu salah satu maha siswa ini (mas Basori) setelah kompetisi ini ia akan memproduksi lebih banyak dan sudah mendapat banyak pesanan dari para pengusaha,” harapnya kepada seluruh dosen.

Penulis : Rani Syahda Hanifa

*Humas Umsida

Berita Terkini

pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By
Fikes Expertise
FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
August 19, 2025By
BPH Umsida dan BPH Umri
BPH Umsida Sambut Kunjungan BPH Umri, Bahas 3 Topik Ini
August 19, 2025By

Riset & Inovasi

alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By

Prestasi

hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By
Pojok Statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 6, 2025By
apresiasi publikasi ilmiah 1
Penghargaan Publikasi Ilmiah Jadi Bukti Komitmen Umsida Majukan Riset Akademik
September 19, 2025By