Umsida.ac.id – Dalam pelepasan mahasiswa KKN-T 2025, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tak hanya menghadirkan pihak internal saja untuk mengantarkan mereka.
Lihat juga: Buka Posko Cek Kesehatan Gratis, KKN T 6 Edukasi Kesehatan Warga Pangkemiri
Di momen ini juga hadir beberapa pihak dari eksternal seperti Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo, dan beberapa UMKM yang menjadi binaan Umsida melalui program KKN dan Abdimas.
Sinergitas Umsida dengan Persyarikatan dan UMKM Lokal
Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida, Dr Sigit Hermawan MSi mengatakan bahwa KKN ini mengusung konsep berdampak untuk kemajuan desa, ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kabupaten Sidoarjo.
Selain itu, tambahnya, KKN-T yang dimulai dari 2022 ini mengalami kenaikan capaian dari tahun ke tahun.
Hal tersebut ia sampaikan ketika memaparkan grafik laporan KKN-T di tahun-tahun sebelumnya
“Selain mendampingi persyarikatan dan amal usaha, kami juga mendampingi UMKM, pendidikan, kesehatan, dan organisasi,” ujarnya.
Salah satu capaian yang paling disorot adalah sektor UMKM. Umsida telah membina beberapa usaha kecil seperti UMKM telur asin di Kalipecabean, UMKM Daun Kelor di Sawocangkring, dan UMKM Ikan Bandeng di Sedati.
Selain pembinaan UMKM, KKN-T ini juga diintegrasikan untuk menginovasikan Teknologi Tepat Guna (TTG).
Hasil binaan UMKM dan TTG tersebut, imbuh Dr Sigit, akan dijadikan sebagai buah tangan dan souvenir untuk para tamu sebagai sarana branding dan pengenalan UMKM lokal Sidoarjo.
“Saya berharap adanya sinergitas antara DRPM Umsida, PDA, PDM dapat terselenggara dengan baik,” tuturnya.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan terkait manajemen aset Muhammadiyah dalam Sistem Manajemen Aset Muhammadiyah (SIMAM), yang akan dioperasikan oleh para mahasiswa KKN dengan dikawal oleh DPL.
Dr Sigit berpesan kepada mahasiswa yang akan berkecimpung dalam kegiatan KKN di tempat masing-masing.
”Tolong dijaga kesehatan, adab, jangan sampai lupa shalat berjamaah” tuturnya dengan hangat.
Selanjutnya, pihak eksternal yang terlibat dalam kegiatan KKN-T 2025, juga turut memberikan beberapa poin penting untuk para mahasiswa.
Pesan PDM dan PDA Sidoarjo untuk Mahasiswa KKN-T
Yang pertama yakni dari Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo, Muflikah Apt. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa sinergi antara Umsida dan PDA harus terus dilanjutkan dan terus berkembang lebih bagus lagi.
Selain itu, di Aisyiyah terdapat Program hibah yang sudah berjalan puluhan tahun, namun harus tetap direfleksikan diri untuk perbaikan dan meningkatkan dalam beberapa hal.
“Desa Penatarsewu merupakan salah satu desa yang memperoleh dana hibah, desa yang masih termasuk sasaran tempat KKN karena programnya bagus dan dapat menjadi desa dengan konsep Qoryah Toyyibah (desa yang baik dan diberkahi),” terangnya.
Dalam konsep Qoryah toyyibah, tambahnya, semua aspek berjalan dengan bagus dan seimbang. Spiritual, ekonomi, kehidupan di masyarakat juga damai serta memakmurkan masjid sekitar.
Selain itu, Muflikah juga menggagas UMKM yang tak hanya memerlukan pelatihan saja, tapi juga pemasaran, sehingga dapat menjadi sumber ekonomi yang mendapat pangsa pasar yang sesuai.
“Oleh karena itu, sinergi antara para pelaku UMKM dan mahasiswa Umsida yang membina kami perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Lantas, ia berpesan agar para mahasiswa tetap menjaga nama baik almamater dengan memberikan yang terbaik di desa KKN mengingat mahasiswa yang akan terjun ke desa di bawah naungan Muhammadiyah.
Pihak eksternal yang terkait dengan KKN-T 2025 selanjutnya diwakili oleh Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo, Burhanuddin SThI MPd.
Dalam pembukaanya, pihak PDM Sidoarjo berterima kasih atas program-program Umsida yang disinergikan dengan PDM, PCM, maupun PRM.
Ia berpesan dari suatu hadits tentang adab yaitu “al-adabu fauqal ‘ilmi”, yaitu adab lebih tinggi daripada ilmu.
“Teman-teman mahasiswa pasti dipandang oleh masyarakat sebagai orang yang berilmu dan berlandaskan Muhammadiyah. Jadi jangan sampai memutus silaturahmi kepada pihak Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah setempat,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa masyarakat pasti memandang mahasiswa di bawah naungan Muhammadiyah.
Lihat juga: Kenalkan E-Commerce, KKN T 23 Umsida Ajak 20 Pelaku UMKM Melek Digital
Maka ia menekankan agar para mahasiswa tetap mencerminkan nilai nilai Muhammadiyah. Antara ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah yang disesuaikan dengan tarjih Muhammadiyah.
Penulis: Rani Syahda