tugas pemimpin

Pemimpin Dalam Islam Itu Berat, Kata Ketum PP Muhammadiyah

Umsida.ac.id – Mengangkat tema menunaikan amanah kepemimpinan ketua umum pimpinan pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi menjelaskan sistem kepemimpinan yang ada di Muhammadiyah.

Baca juga: Budaya Korup Ternyata Sudah Menggerogoti Masyarakat

Iya terus berpesan agar tidak berebut jabatan karena amanah seorang pemimpin itu berat apalagi jika nanti tidak mampu. Tugas seorang pemimpin juga tidaklah ringan, Prof Haedar menjelaskannya lebih rinci.

Tugas berat pemimpin

kepemimpinan dan tugas pemimpin

Yang pertama adalah menegakkan nilai-nilai agama dan mengurus urusan dunia. Soal agama juga harus komprehensif.Agama menjadi pencerah, agama menjadi pencerdas, agama menjadi pemaju kehidupan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. Jadi bukan soal urusan-urusan agama yang bersifat parsial.

Kemudian yang kedua mengurus urusan dunia. Umat Islam harus berada di depan untuk mengurus dunia. Tanggung jawab itu adalah tanggung jawab lahir batin dunia akhirat. Tapi jika nilai Islam terus hidup, maka umat akan tetap menjalankan peran-peran kerisalahan yang tidak boleh berhenti untuk mencerahkan, mencerdaskan, dan  memajukan kehidupan umat.

Selanjutnya, ia menjelaskan level kepemimpinan berikutnya yakni kepemimpinan bangsa. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang begitu rupa, yang diberkahi Tuhan dengan kekayaanya.

Baca juga: Isi Kajian Ahad, Rektor Umsida Jelaskan Kejujuran vs Kemunafikan

“Jadi amanahnya sangat besar. Kalau saya lihat pertama pada amanat yang bersifat prima, yang bersifat nilai. Indonesia ini secara arif oleh para pendiri bangsa termasuk dari Muhammadiyah, Ki bagus Hadikusumo, telah menyepakati Pancasila sebagai dasar negara. Bahkan Bung Karno juga disebut sebagai Philosophische Grondslag. Artinya, Bangunan Indonesia itu diletakkan di atas dasar itu,” ujar guru besar Ilmu Sosiologi itu.

Pancasila sebagai dasar negara

tugas pemimpin

Pancasila sebagai nilai dasar itu, sambungnya, mesti menjadi beban, tanggung jawab, dan kewajiban bagi para penyelenggara negara, pemimpin negara, baik di eksekutif, legislatif, yudikatif, dan lembaga di seluruh komponen bangsa untuk diwujudkan dalam kehidupan. Setidak-tidaknya, hal itu menjadi acuan berperilaku dan mengambil kebijakan.

“Prakteknya bagaimana? Tidak mudah. Bung Karno yang disebut penggali Pancasila, dengan kehebatan dan perjuangannya, dengan ketulusan yang membangun bangsa dan negara, ketika memimpin Indonesia berujung dengan tragedi. Beliau bersama tokoh yang membangun negara harus mengakhiri kekuasaannya seperti itu,” jelasnya.

Baca juga:  Usai Bahas Kriteria Pemimpin, Rektor Umsida Ungkap Konsep 5K

Lalu ia mempertanyakan pemimpin yang ada pada saat ini. “Apakah mereka mengimplementasikan Pancasila?” Ternyata juga nggak linier. Prof Haedar menilik kembali penerapan sila ke-4 Pancasila setelah reformasi. Menurutnya, banyak yang hilang dari sila tersebut. Seperti tidak adanya konsep musyawarah dan kebijaksanaan, serta konsep perwakilan yang juga sudah samar.

Apakah para pemimpin Indonesia itu betul-betul menghayati sejarah perjuangan bangsa kita? Pemahaman sejarah memang perlu pengetahuan, tetapi penghayatan sejarah itu memerlukan rasa dan hati. 

Berita Terkini

Pelatihan Hidroponik
Buat Pelatihan Hidroponik kepada 126 Siswa, Agroteknologi Umsida Dorong Kesadaran Generasi Muda
November 21, 2024By
Tapak Suci Umsida Raih 3 Emas dan Perolehan Pesilat Terbaik
Kado Manis Awal Periode, Tapak Suci Umsida Raih 3 Emas dan Peroleh Pesilat Terbaik
November 20, 2024By
Dosen Umsida Ini Kembali Rain Prestasi
Membanggakan, Dosen Umsida Berprestasi Ini Kembali Terima Penghargaan
November 17, 2024By
Dosen Umsida Ini Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024, 3 Kategori Sekaligus
Dosen Umsida Ini Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award, 3 Kategori Sekaligus
November 16, 2024By
Mahasiswi Umsida dengan Puluhan Prestasi di Akademik dan Olahraga
Menginspirasi! Perjalanan Wardha Hani Aulia, Mahasiswi Umsida dengan Puluhan Prestasi
November 14, 2024By
Ini Strategi Dosen Umsida Bersama Mahasiswanya, Atasi Penurunan Minat Belajar PAI
Ini Strategi Dosen Umsida Bersama Mahasiswanya, Atasi Penurunan Minat Belajar PAI
November 12, 2024By
Duta FPIP Umsida 2025: Mencari Wajah Baru yang Menginspirasi!
Duta FPIP Umsida 2025: Mencari Wajah Baru yang Menginspirasi!
November 11, 2024By
Mahasiswa Umsida
Inilah Peraih Juara 2 News Anchor Dalam Ajang KPI 2024 Tingkat Internasional
November 10, 2024By

Riset & Inovasi

Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
Interactive Books, Mampu Dorong Komunikasi dan Kolaborasi Siswa
September 16, 2024By
ekonomi sirkular
Dosen Umsida Beri Pelatihan Penerapan Manajemen Usaha Berbasis Ekonomi Sirkular pada Proses Produksi Pangan Halal
September 14, 2024By
Pembelajaran Melalui E-Modul (4)
Umsida Dorong Inovasi Pembelajaran Melalui E-Modul Literasi Berbasis Etnopedagogi
September 11, 2024By
Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal
Inovasi Mesin Perajang dan Pengaduk Sambal Otomatis 3 Dosen Umsida
September 8, 2024By
legalitas BUMDesa
Tim Abdimas Umsida Akan Urus 5 Legalitas BUMDesa di 2 Kabupaten Usai Bantu 2 Desa Ini
August 29, 2024By

Prestasi

flash card kodifikasi
Laboran MIK Umsida Buat 107 Flash Card untuk Permudah Mahasiswa Pelajari Kodifikasi
November 19, 2024By
Cerita Dosen Umsida Jadi Panelis Debat Calon Walikota Mojokerto
November 18, 2024By
Mannequin Acupressure point
Buat Mannequin Acupressure Point with LED Indicator, Laboran Kebidanan Umsida Lolos Kilab 2024
November 14, 2024By
Mahasiswa Umsida Raih Juara 1 Dalam Ajang Internasional The 5 Borneo Global Summer Camp
Mahasiswa Umsida Raih Juara 1 Dalam Ajang Internasional The 5 Borneo Global Summer Camp
November 7, 2024By
Mahasiswa Umsida Raih Juara Internasional
Kompetisi Pertama Langsung Raih Juara 1 Tingkat Internasional
November 6, 2024By