pendidikan tinggi kebutuhan tersier

Kebutuhan Tersier Bisa Jadi Primer, Termasuk Pendidikan Tinggi, Kata Dosen Umsida

Umsida.ac.id – Akhir-akhir ini, dunia pendidikan tinggi di Indonesia dihebohkan dengan berbagai aksi mahasiswa kepada pimpinan perguruan tinggi tempat mereka belajar. Mereka menuntut agar pihak rektorat dan pemerintah meninjau kembali kebijakan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan mencari solusi yang lebih pro rakyat.

Baca juga: Lebih Dekat dengan 3 Sosok Tokoh Muhammadiyah yang Berpendidikan Barat

Tak lama berselang, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Tjitjik Sri Tjahjandarie, merespons gelombang kritik UKT di perguruan tinggi yang kian mahal itu. Ia menyebutkan bahwa pendidikan tinggi merupakan pendidikan tersier atau pilihan yang tidak masuk dalam wajib belajar 12 tahun. Pendidikan wajib di Indonesia saat ini hanya 12 tahun yakni dari SD, SMP hingga SMA. “pendidikan tinggi ini adalah tertiary education,” ungkapnya (16/5/2024).

Kuliah adalah kebutuhan tersier, benarkah?
pendidikan tinggi kebutuhan tersier
Ilustrasi: Unsplash

“Pandangan bahwa kuliah merupakan kebutuhan tersier atau mewah adalah persepsi yang sepatutnya tidak diungkap oleh pengelola pendidikan tinggi selevel Kemendikbudristek,” ujar Dr Kumara Adji Kusuma, dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Menurutnya, hal tersebut sama dengan mengatakan tidak pentingnya peran pendidikan tinggi dalam pembangunan individu dan bangsa, terutama bagi kaum yang tidak mampu. Perguruan Tinggi sepatutnya harus dipandang sebagai kebutuhan primer, bukan kebutuhan mewah. Pendidikan adalah hak asasi manusia pada level masyarakat manapun.

Hak untuk mendapatkan pendidikan tinggi diakui sebagai bagian dari hak asasi manusia. Pasal 31 UUD 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan tinggi tidak boleh dianggap sebagai kemewahan yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu, tetapi sebagai hak dasar yang harus diakses oleh setiap individu yang memenuhi syarat.

Dosen yang pernah mengenyam kuliah di negeri Jiran ini juga menyinggung isu ini ke dalam ranah ekonomi. Terdapat keterkaitan antara banyaknya lulusan perguruan tinggi dengan peningkatan ekonomi rakyat. Esther Duflo, seorang ekonom penerima penghargaan Nobel Ekonomi pada tahun 2019 bersama Abhijit Banerjee dan Michael Kremer atas karyanya dalam mengentaskan kemiskinan global, memiliki pandangan yang relevan terkait pentingnya pendidikan, termasuk pendidikan tinggi, dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

Baca juga: Kolaborasi Ciptakan Pendidikan Berkualitas, Mahasiswa KKN-P Umsida dan SD Sentul 1 Bersatu

Pendidikan tinggi adalah investasi
pendidikan tinggi kebutuhan tersier
Ilustrasi: Unsplash

Duflo memandang pendidikan sebagai investasi yang sangat penting untuk pembangunan sosial dan ekonomi. Dalam banyak penelitiannya, Duflo menunjukkan bahwa pendidikan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan individu dan pengurangan kemiskinan. Pendidikan tinggi, khususnya, memberikan peluang lebih besar untuk mobilitas sosial dan peningkatan kesejahteraan ekonomi.

Hal tersebut senada dengan laporan Bank Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri, bahwa peningkatan jumlah lulusan perguruan tinggi berkontribusi pada peningkatan produktivitas tenaga kerja dan inovasi, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang konsisten sekitar 5% per tahun selama dekade terakhir, sebagian didorong oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Perbaikan kualitas SDM akan menjadi investasi yang mampu mendorong perekonomian di masa mendatang. Investasi di bidang SDM merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan dan mendapatkan kesempatan memperoleh penghasilan selama proses berinvestasi,” tutur dosen prodi Manajemen ini.

Investasi ini, sambungnya, berperan dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Investasi modal manusia melalui pendidikan di negara berkembang seperti di Indonesia sangat diperlukan walaupun investasi di bidang pendidikan yang merupakan investasi jangka panjang. Secara makro, manfaat dari investasi ini baru dapat dirasakan setelah puluhan tahun dari jangka waktu berinvestasi (Atmanti, 2005).

Pendidikan tinggi memainkan peran kunci dalam menciptakan tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan (Tilaar, 2000). Negara dengan tingkat pendidikan tinggi yang lebih baik cenderung memiliki ekonomi yang lebih kompetitif dan inovatif. 

Baca juga: 4 Mahasiswa Umsida Pengabdian Masyarakat di Malaysia

“Lulusan perguruan tinggi berkontribusi secara signifikan dalam berbagai sektor industri, riset, dan teknologi, yang semuanya penting untuk pertumbuhan ekonomi,” ungkap kepala unit Sekretariat Universitas (SU) Umsida tersebut.

Sumber: Dr Kumara Adji

Berita Terkini

Sosialisasi LLDikti 7 di Umsida
LLDikti Beri Kepercayaan Umsida Jadi Host Dalam Sosialisasi Tim PAK PTS di Jatim
July 6, 2024By
solusi sampah di Sidoarjo
100 Perwakilan Ortom Sidoarjo Bergabung dalam Bimtek Manajemen Pengelolaan Sampah
July 5, 2024By
semnas pembentukan karakter
Penutupan PKMU 2024, Mahasiswa Diharap Stabil Jasmani, Rohani, dan Ekonomi
July 5, 2024By
pelepasan PMM 4
Melepas Mahasiswa PMM Inbound Umsida Batch 4, Ini Pesan Rektor
July 4, 2024By
Inovasi E-learning
Dosen Umsida Lolos P3D, Inovasikan E-Learning yang Lebih Menarik
July 3, 2024By
Umsida soroti pergaulan remaja
Pesan Rektor Umsida dan Dukungan BKKBN untuk Anak Muda Tentang Pergaulan
July 3, 2024By
benchmarking IKIP PGRI Bojonegoro dan Umsida
IKIP PGRI Bojonegoro Belajar Tentang Sistem Pembelajaran RPL dan Akreditasi di Umsida
July 2, 2024By
keberpihakan Umsida atas konflik Palestina dan Israel (3)
Umsida Terus Lantangkan Dukungannya untuk Palestina
July 1, 2024By

Riset & Inovasi

PPK Ormawa desa Sawohan
Tim PPK Ormawa Umsida Siap Mengabdi di Desa Sawohan
July 6, 2024By
FGD pembelajaran digital
FGD P3D Teknik Elektro: Nantinya, E-Learning Tak Hanya Berbentuk PPT Saja
July 4, 2024By
riset tentang bunga Bougenville
Tim PKM Umsida Olah Bunga Bougenville Jadi Sumber Antioksidan dan Pewarna Alami
June 27, 2024By
olahan kulit pisang dan umbi ganyong
Tim PKM Umsida Olah Kulit Pisang dan Umbi Ganyong Sebagai Pengganti Tepung
June 26, 2024By
prostitusi online
Prostitusi Online, Apa Karena Budaya Barat? Ini Kata Studi
May 26, 2024By

Prestasi

PPK Ormawa Umsida
15 Mahasiswa PPK Ormawa Umsida Buat Saung Sinau di Desa Pelosok Sidoarjo
June 2, 2024By
Milad PWMU.CO
Raih Juara 3 AUM dengan Berita Terbanyak, Umsida Semakin Giat Menulis
May 19, 2024By
Berikan Presentasi Terbaiknya, Dwiky Mahasiswa Umsida Ini Raih Juara Tingkat Internasional
Berikan Presentasi Terbaiknya, Dwiky Mahasiswa Umsida Ini Raih Juara Tingkat Internasional
May 17, 2024By
Paku Bumi Open 2024
20 Mahasiswa Umsida Raih 11 Emas dan 11 Perak di Paku Bumi Open XII 2024
March 7, 2024By
atlet hapkido Umsida
Mahasiswa Umsida Toreh Prestasi Hapkido, Langsung 2 Juara sekaligus
March 6, 2024By