fakta astronomi tentang Lailatul Qadar (Pexels)

Peristiwa Lailatul Qadar Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah, Ini 2 Faktanya

Umsida.ac.id – Dalam kajian astronomi terkait dengan pembuktian ilmiah hadits Rasulullah tentang Lailatul Qadar sebagaimana riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

‏”‏لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ، لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ، وَلَا يُرْمَى فِيهَا بِنَجْمٍ.”

(HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir)

“Lailatul Qadar adalah malam yang tenang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, tidak ada bintang yang dilempar pada malam itu hingga pagi harinya.”

Lihat juga: Bulan Ramadan, Bulan Jihad dan Pengorbanan dalam Sejarah Islam

 Penjelasan Ilmiah Tentang Lailatul Qadar

  • Penjelasan NASA

fakta astronomi tentang Lailatul Qadar (Pexels)

Pertama, Dr Abdul Basit Muhammad, seorang Ilmuwan dari Mesir mengungkapkan penjelasan NASA mengenai satu malam di mana sebanyak 10 ribu lebih bintang dan lebih dari 20 ribu meteor yang biasanya menabrak Bumi tiba-tiba berhenti. 

Beliau menjelaskan sesuai dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah “baljah” (بَلْجَة); tingkat suhunya sedang, tidak ada bintang atau meteor jatuh ke (atmosfer) bumi, dan pagi harinya matahari keluar dengan tanpa radiasi cahaya.

Hal ini membuktikan secara ilmiah bahwa setiap hari (hari-hari biasa) ada 10 bintang dan 20 ribu meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, kecuali malam Lailatul di mana tidak ada radiasi cahaya sekalipun.

  • Penelitian – Penelitian 
fakta astronomi tentang Lailatul Qadar (Pexels)
Ilustrasi: Pexels

Kedua, malam Qadar mampu menciptakan sensasi kesejukan dan ketenangan kepada banyak orang karena pengaruh perubahan kondisi atmosfer yang dapat mempengaruhi suasana dan kenyamanan lingkungan. 

  • Penelitian Ahrens 

Dari hasil penelitian Ahrens (2012) dalam Meteorology Today: An Introduction to Weather, Climate, and the Environment, perubahan tekanan udara dan kadar kelembaban dapat menciptakan kondisi yang lebih nyaman pada malam tertentu (Lailatul Qadar). 

Suhu yang lebih stabil, kelembaban yang seimbang, dan angin yang tenang dapat memberikan sensasi kesejukan yang dirasakan oleh banyak orang. 

Fenomena lain yang dikaitkan dengan Lailatul Qadar adalah langit yang tampak lebih cerah dan bersih dibandingkan malam lainnya. 

Secara ilmiah, hal ini dapat dijelaskan oleh faktor-faktor astronomi seperti posisi bulan, polusi cahaya, serta kondisi atmosfer pada waktu-waktu tertentu. 

  • Penelitian Phillips

Studi oleh Phillips (2017) dalam The Atmosphere and Weather: Scientific Insights menunjukkan bahwa pada beberapa malam (disinyalir sebagai Lailatul Qadar) dalam setahun, langit bisa tampak lebih cerah akibat pengaruh angin stratosfer dan pembersihan partikel di atmosfer. 

Faktor ini memungkinkan langit terlihat lebih bersih dan lebih terang dari biasanya.

  • Penelitian Bohren dan Huffman

Penelitian oleh Bohren & Huffman (1998) dalam Absorption and Scattering of Light by Small Particles menjelaskan bahwa hamburan Rayleigh dan Mie yang terjadi akibat partikel atmosfer dapat membuat cahaya matahari tampak lebih redup dan tidak menyilaukan pada kondisi tertentu. 

Jika pada malam sebelumnya atmosfer mengalami gangguan yang mengurangi partikel aerosol dan polutan, maka efek hamburan cahaya di pagi hari bisa berkurang, menyebabkan matahari tampak lebih lembut dan tidak terik.

Lihat juga: Kapan Datangnya Lailatul Qadar? 3 Hadits Ini Beri Penjelasan

“Inilah pembuktian ilmiah terjadinya malam Lailatul Qadar, meskipun menurut Ibnu Hajar Al Asqalani bahwa tanda-tanda Lailatul Qadar yang dijelaskan oleh beberapa dalil tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu.” (Fathul Bari, 4: 260).

Penulis: Rahmad Salahuddin TP SAg MPdI

Berita Terkini

pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By
Fikes Expertise
FIKES Xpertise, Program Fikes Umsida Edukasi Kesehatan Remaja
August 19, 2025By
BPH Umsida dan BPH Umri
BPH Umsida Sambut Kunjungan BPH Umri, Bahas 3 Topik Ini
August 19, 2025By

Riset & Inovasi

hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By
sekolah rakyat
Berkesempatan Mengajar di Sekolah Rakyat, Ini Pendapat Dosen Umsida
September 17, 2025By
tong sampah ramah lingkungan
KKNT 23 Umsida Rancang Tong Sampah Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Asap
September 10, 2025By
inovasi bell kuis
Bell Kuis, Inovasi Tim PKM Umsida Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa SD Muhammadiyah 5 Porong
August 14, 2025By

Prestasi

hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
Pomnas 2025
Pomnas 2025, 2 Skrikandi Umsida Bawa Pulang Juara
October 7, 2025By
reviewer monev hibah abdimas
3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas
October 6, 2025By
Pojok Statistik Umsida
Pojok Statistik Umsida Raih Peringkat 1 Nasional Kategori Binaan BPS Kabupaten
October 6, 2025By
apresiasi publikasi ilmiah 1
Penghargaan Publikasi Ilmiah Jadi Bukti Komitmen Umsida Majukan Riset Akademik
September 19, 2025By