[:id]Umsida.ac.id – Dian Rahma Santoso SPd MPd, Kasie Humas Umsida membagikan ilmunya pada para kader MC yang baru. Dalam pelatihan pembawa acara atau biasa dikenal MC, Dian melatih para kader untuk mensimulasikan pengaturan suara dan napas.
“Jadi hal terpenting karena suara dan napas itu bagi MC sangat berpengaruh ketika pegang mik. Di sesi pelatihan ini juga diajari artikulasi huruf terutama huruf vokal,” ungkap Dian.
Nur Sholikha Muntiari, mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris sebagai senior MC turut membantu Dian dalam melatih para kader MC.
Setelah lolos audisi MC Umsida sejak semester dua, mahasiswi semester tujuh ini pernah menjadi MC untuk wisuda, mengikuti lomba MC MTQ dan terpilih juga menjadi MC lomba tilawah untuk anak-anak.
“Yang disuka dari MC itu dapat ilmu gratis. Selain kita MC, juga dapat ilmu-ilmu baru dari yang sama sekali kita belum tahu mengenai ilmu itu akhirnya kita bisa dapatkan,” ucap Tia, sapaan akrabnya.
Selain itu, sambung Tia, dapat channel baru juga, “Karena bertemu dengan orang-orang yang luar biasa, menambah semangat dan pengalaman baru dengan bertemu orang-orang baru.”
“Kalau jadi MC kan semacam hobi tapi dibayar. Tapi yang bikin senang nggak cuma itu, bisa ketemu sama orang-orang penting,” ungkap Hegar Indah Pertiwi, salah satu senior MC yang turut hadir. Berawal dari mengikuti audisi MC Umsida, mengantarkan Hegar menjadi Juara 1 MC Dekan Cup, Finalis Duta Feb, Duta Pepelingasih Sidoarjo, Semifinalis Guk-Yuk Sidoarjo, dan Finalis Duta Pemuda Sidoarjo.
Rani Syahda, salah satu peserta pelatihan mengungkapkan kesannya mengikuti pelatihan, “Pelatihan MC-nya asyik banget dan Miss Dian juga baik banget. Kita juga diajak bercanda, tapi juga tetap fokus. Jadi kita nggak spaneng.”
Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini menambahkan, “Jadi yang awalnya punya bakat dasar, sekarang punya bakat yang lebih lagi,” sambung Rani. (inka)
[:en]Umsida.ac.id – Dian Rahma Santoso SPd MPd, Head of Public Relations Umsida shared her knowledge with new MC cadres. In training the host or commonly known as MC, Dian trains cadres to simulate the regulation of sound and breathing.
“So the most important thing is that the sound and breath for the MC is very influential when holding the mic. In this training session also taught the articulation of letters, especially vowels,” said Dian.
Nur Sholikha Muntiari, English Education student as a senior MC helped Dian in training the MC cadres.
After passing the audition for MC Umsida since the second semester, this seventh semester student had been an MC for graduation, took part in the MTQ MC competition and was chosen to also be a recitational MC competition for children.
“What we like about MC is getting free knowledge. Besides we are MC, we can also get new knowledge from what we don’t know about knowledge, we can finally get it,” Tia said, her nickname.
In addition, continued Tia, there was also a new channel, “Because meeting extraordinary people, adding enthusiasm and new experiences by meeting new people.”
“If you become an MC it is a kind of hobby but it is paid. But what makes you happy is not only that, you can meet important people,” said Hegar Indah Pertiwi, one of the senior MCs who attended. Starting from auditioning for MC Umsida, escorting Hegar to become 1st Place MC Dean Dean, Finalist Duta Feb, Ambassador Pepelingasih Sidoarjo, Semifinalist Guk-Yuk Sidoarjo, and Finalist Youth Ambassador Sidoarjo.
Rani Syahda, one of the trainees expressed her impression of participating in the training, “The MC training was very fun and Miss Dian was also very kind. We were also invited to joke, but we were also focused. So we did not span.”
This English Education study program student added, “So those who initially had basic talent, now have even more talent,” continued Rani. (inka)[:]