[:id]Umsida.ac.id- Aji Syailendra dan Adnes Nur Azizah berhasil pikat juri lewat karya kreatifnya. Mahasiswa Prodi Psikologi Umsida ini mengusung judul Intervensi BERSETPEDA (Bersiaga selalu Terhadap Pedofilia). Hal tersebut disesuaikan dengan kasus yang diberikan oleh panitia lomba mengenai kekerasan seksual pada anak. Berkat idenya keduanya berhasil menyabet uara satu dalam cabang lomba psychointervention yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada (12/10).
“Alhamdulillah seneng juara 1, meski sempat ada kelupaan di teori. Untuk pembelajaran dan sekaligus pengalaman baru juga,” terang Adnes.
Psychointervention merupakan intervensi psikologi, peserta akan diberi kasus lalu diminta untuk mengintervensinya. Ide sistem Bersetpeda muncul sebagai bentuk intervensi yang mereka nilai sangat cocok jika diterapkan dilingkungan sekolah yang selama ini menjadi incaran para pedofil ketika panitia memberikan mereka kasus mengenai kekerasan seksual pada anak.
Mereka menawarkan ide pencegahan dengan melakukan tes disetiap sekolah yang menerima pegawai baru dengan menggunakan tes psikologi berupa Papi Costick dan Skala Kinsey yang memang difungsikan salah satunya untuk mengecek bagaimana kepribadian dan adakah kelainan seksual pada diri seseorang. Selain melakukan tes mereka juga menggunakan hubungan interpersonal yaitu psikologi sosial antara orang tua dan anak atau guru dan anak, selanjutnya hal yang tak kalah penting adalah dengan melakukan promosi yakni melalui sex education berdasar teori kognitif dan penyembuhan menggunakan teknik flooding.
“Kenapa menggunakan teknik floading karena kita ingin bagaimana caranya si anak bisa menghadapi dan mengeksplorasi emosinya supaya tidak terpendam dan tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan di masa depan,” ujar Adnes. (Lintang)
[:en]Umsida.ac.id- Aji Syailendra and Adnes Nur Azizah succeeded in attracting the jury through their creative work. The student of Psychology Study Program Umsida carries the title BETTEDED Intervention (Always Be Prepared For Pedophilia). This is adjusted to the case given by the competition committee regarding sexual violence against children. Thanks to his idea, both of them won the first place in the branch of psychointervention competition held at the Muhammadiyah University of Surabaya on (12/10).
“Alhamdulillah, I am pleased with the first place, even though there was a forgetfulness in theory. For learning and at the same time new experiences, “explained Adnes.
Psychointervention is a psychological intervention, participants will be given a case and then asked to intervene. The idea of the Cycling system emerged as a form of intervention which they considered to be very suitable if it was implemented in a school environment that had been the target of pedophiles when the committee gave them cases regarding sexual violence against children.
They offer the idea of prevention by conducting tests in every school that accepts new employees by using psychological tests in the form of Papi Costick and Kinsey Scale which are used one of them to check how personality and is there a sexual disorder in a person. In addition to conducting tests, they also use interpersonal relationships, namely social psychology between parents and children or teachers and children, the next thing that is no less important is to carry out promotions through sex education based on cognitive theory and healing using flooding techniques.
“Why use floading techniques because we want how children can deal with and explore their emotions so that they don’t become hidden and things don’t happen in the future,” Adnes said. (Lintang)[:]