abdimas Umsidaa desa Gendro 5

Petani dan Peternak Desa Gendro Lebih Maju dengan Pendampingan Umsida

Umsida.ac.id – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) membangun kolaborasi dengan warga Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan melalui program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) 2025 oleh Kemendiktisaintek.

Lihat juga: 3 Dosen Umsida Dipercaya Jadi Reviewer Monev Hibah Abdimas

Program ini berfokus pada pengelolaan limbah pertanian dan peternakan menjadi pupuk hayati serta penguatan teknologi tepat guna sebagai langkah awal menuju pendirian Science Techno Park (STP) Umsida berbasis pertanian dan peternakan.

Tim Abdimas ini digawangi oleh Prof Dr Hana Catur Wahyuni ST MT IPM sebagai ketua, dan beranggotakan Prof Dr Ir Sutarman MP, Dr Mulyadi ST MT, dan dosen UMM yakni Dr Ir Listiari Hendraningsih MP IPM. 

“Program ini adalah Abdimas Pemberdayaan Desa Binaan yang didanai Kemendikti Saintek. Intinya, kami membangun model bioremediasi lahan dan pemanfaatan limbah sebagai pupuk hayati di Desa Gendro,” terang Prof Hana.

Desa Gendro Punya Potensi Besar Hortikultura dan Sapi Perah

abdimas Umsidaa desa Gendro 5

Desa Gendro dipilih karena memiliki dua potensi utama, yakni pertanian hortikultura dan peternakan sapi perah. 

Hasil sayuran menjadi sumber penghasilan pokok petani, sementara susu sapi perah menopang ekonomi banyak keluarga.

Namun di balik potensi tersebut, muncul dua persoalan yakni limbah kotoran sapi yang belum termanfaatkan optimal dan kualitas tanah yang menurun akibat penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus.

“Lahan di Desa Gendro sudah lama bergantung pada pupuk kimia sehingga tanah menjadi jenuh dan hasil panen tidak sebaik dulu,” jelas dosen Prodi Teknik Industri itu.

Tim PDB kemudian memadukan hasil riset dosen Umsida berupa agen hayati Trichoderma dengan limbah kotoran ternak kering. 

Kotoran dikeringkan, dicacah, lalu dicampur Trichoderma sehingga menjadi pupuk hayati yang berfungsi memulihkan unsur hara tanah dan menekan penggunaan pupuk kimia.

Program ini dijalankan bertahap selama tiga tahun. 

Tahun pertama (2025) difokuskan pada observasi, sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan implementasi bioremediasi. 

Target awal adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia, dengan harapan pada akhir program minimal 75 persen kebutuhan pupuk bisa digantikan pupuk hayati.

Teknologi untuk Petani dan Peternak

abdimas Umsidaa desa Gendro 6

Selain pelatihan, tim PDB juga menghadirkan inovasi teknologi permesinan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh kelompok tani dan peternak. 

Lihat Juga :  Mencuci Tangan, Kebiasaan Kecil Ini Jadi Senjata Jitu KKN-P 34 Melawan Stunting

Di antaranya traktor pengolah tanah, mesin penghancur limbah kotoran ternak, dan pemotong rumput pakan ternak, termasuk yang akan dikembangkan menjadi pelet.

Kotoran sapi yang semula berbentuk gumpalan kasar dihaluskan dengan mesin penghancur sehingga lebih mudah dicampur dengan Trichoderma dan diaplikasikan merata di lahan.

Rumput yang sebelumnya sering terbuang karena batangnya terlalu tua dipotong menggunakan chopper menjadi ukuran 1–2 cm sehingga dapat dimanfaatkan kembali sebagai pakan.

Suroso, salah satu perangkat Desa Gendro, menilai program ini membawa perubahan cara pandang masyarakat terhadap potensi sumber daya alam di desanya.

“Kegiatan Umsida ini sangat membantu. Warga jadi sadar bahwa limbah peternakan dan hasil pertanian yang dulu dianggap kurang bermanfaat ternyata bisa diolah lagi,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa kehadiran narasumber dan tim ahli dari Umsida memberi pencerahan baru bagi petani. 

Selama ini, pengelolaan lahan didominasi pupuk kimia. 

Setelah ada sosialisasi dan praktik langsung, masyarakat mulai memahami dampak jangka panjang penggunaan kimia serta manfaat pupuk alami.

“Petani sekarang tahu bahwa tanah itu punya kandungan penting yang bisa dijaga dengan memanfaatkan kotoran sapi dan bahan alami lainnya, bukan hanya mengandalkan pupuk kimia,” lanjutnya.

Menurut Suroso, pengenalan traktor dan chopper juga membuat petani merasa lebih percaya diri mengikuti perkembangan teknologi. 

“Dulu semua serba manual. Sekarang, dengan dukungan alat dari Umsida, petani pelan-pelan bisa jadi petani milenial,” ujarnya.

Kolaborasi Umsida, Kelompok Tani, dan Mahasiswa

Program PDB di Desa Gendro melibatkan kelompok tani dengan sekitar 20 petani sebagai peserta utama. 

Pemerintah desa menyediakan lahan khusus sebagai tempat uji coba dan pelatihan bioremediasi.

Dari sisi akademik, tim Abdimas Umsida melibatkan 14 mahasiswa Umsida yang mengikuti kegiatan melalui skema KKN-PDB.

Suroso berharap pendampingan dari Umsida dapat terus berlanjut agar pengetahuan dan teknologi yang sudah diperkenalkan benar-benar melekat dan dimanfaatkan masyarakat.

Lihat juga: Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7

“Harapannya, ada pengawalan terus sehingga petani merasa memiliki alat dan ilmu ini. Kami ingin perubahan ini berkelanjutan, bukan hanya sesaat,” ungkapnya.

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

SDGs Center Umsida
SDGs Center Umsida Dorong Hilirisasi Riset untuk Pembangunan Berkelanjutan Jawa Timur
November 20, 2025By
Apresiasi sekolah partnership Umsida
Umsida Beri Apresiasi untuk Sekolah Partnership yang Berkontribusi dalam Penerimaan Mahasiswa Baru
November 20, 2025By
kick off penerimaan mahasiswa baru Umsida 4_11zon
Umsida Resmi Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2026/2027
November 19, 2025By
magister ilmu komunikasi Umsida 1
Launching Magister Ilmu Komunikasi Umsida, Pendaftaran Sudah Dibuka!
October 28, 2025By
muhammadiyah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 pada 18 Februari
October 23, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By

Riset & Inovasi

posyandu remaja
Umsida dan Umla Gelar Posyandu Remaja, Pasar Gizi, dan Pencatatan Digital Kohort di Balungtawun Lamongan
November 11, 2025By
Science Techno Park Desa Gendro 2
Desa Gendro Jadi Prototipe Science Techno Park Pertanian Inovatif oleh Dosen Umsida
November 10, 2025By
riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
Program Action FPIP Umsida
Action, Abdimas Gagasan Mahasiswa FPIP Umsida yang Pedulikan Pendidikan Anak Desa
November 1, 2025By
dosen Umsida wujudkan ketahanan pangan, riset dan abdimas
Wujudkan Ketahanan Pangan, Dosen Umsida Dampingi SMKN 1 Jabon
November 1, 2025By

Prestasi

Laboran Teknik Mesin Berkesempatan untuk mengenalkan inovasinya yang bertajuk Rancang Bangun
Mesin Uji Getaran Mekanik Karya Laboran Umsida Dikenalkan di KILab 2025
December 13, 2025By
penghargaan gender dekan fbhis
Gagas Soal Gender Lewat Akademik, Dekan FBHIS Umsida Raih Outstanding GAD Partners Award
December 12, 2025By
laboran kebidanan Umsida
Laboran Kebidanan Umsida Tunjukkan Inovasinya di Ajang Nasional KILab 2025
December 10, 2025By
Inovasi Tim Made Umsida
Tim Made Umsida, Satu-Satunya Tim Mahasiswa yang Menerima Penghargaan KISI 2025
December 4, 2025By
aplikasi Koperku 1
Aplikasi Koperku Karya Dosen Umsida dapat Apresiasi di KISI 2025
December 3, 2025By