Umsida.ac.id-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Kelompok 28 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar pelatihan pengolahan buah durian menjadi pie durian lezat di Balai Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan,Selasa, (28/01/2025).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan nilai ekonomi buah durian sekaligus mengurangi limbah hasil kebun yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Inovasi Pie Durian di Desa Ngembal
Pelatihan ini diselenggarakan oleh dua mahasiswa dari Divisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Safira Dea Ananda dan Nabilah Lailiyatul Hidayah, dengan melibatkan Ibu-ibu PKK dan pelaku usaha kecil di desa setempat.
Mereka memberikan edukasi dan praktik langsung mengenai cara mengolah buah durian menjadi pie yang bernilai jual tinggi. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama Ibu-ibu PKK yang aktif bertanya mengenai resep, teknik memasak, hingga strategi pemasaran produk.
Baca Juga: KKNP 50 Umsida Buat Cross Marketing UMKM Keripik Pisang Begaganlimo dengan Kebab Santri Sidoarjo
Desa Ngembal dikenal memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk buah durian, pisang, dan singkong. Namun, berdasarkan survei yang dilakukan mahasiswa KKN-P pada 17 Januari 2025, diketahui bahwa banyak hasil kebun yang memiliki nilai ekonomis rendah akibat kurangnya inovasi dalam pengolahannya.
Kepala Desa Ngembal, Ari Suliswanto, mengungkapkan bahwa sebagian besar buah durian yang dihasilkan sering kali tidak terjual habis, sehingga mahasiswa KKN-P hadir untuk memberikan solusi melalui program pelatihan ini.
Dalam sesi pelatihan, mahasiswa KKN-P menjelaskan bahwa durian memiliki masa simpan yang pendek, sehingga perlu diolah menjadi produk yang lebih tahan lama dan bernilai jual lebih tinggi.
Pie durian dipilih sebagai solusi inovatif karena selain mudah dibuat, juga memiliki potensi pasar yang luas. Dengan kandungan gizi seperti protein, vitamin C, zat besi, dan kalsium, pie durian tidak hanya lezat tetapi juga sehat.
“Acara ini sangat bermanfaat dan menjadi bahan belajar bagi masyarakat Desa Ngembal, khususnya Ibu-ibu PKK, dalam membangun kesadaran dan semangat mengolah buah durian menjadi produk bernilai jual,” ujar Lala, Ketua PKK Desa Ngembal.
Hal senada disampaikan oleh salah satu peserta yang mengungkapkan ketertarikannya dalam mencoba membuat pie durian sendiri di rumah karena bahan-bahan yang digunakan mudah didapat dan diolah.
Mahasiswa KKN-P 28 Umsida berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat dalam mengembangkan produk lokal yang memiliki daya saing tinggi.
Mereka juga mendorong agar inovasi serupa dapat diterapkan pada hasil kebun lainnya seperti pisang dan singkong agar dapat meningkatkan perekonomian desa secara keseluruhan.
Baca juga: Tebar Cahaya Islami, KKN-P 02 Umsida Gelar Lomba Kaligrafi Hingga Sambung Ayat
Selain memberikan manfaat bagi masyarakat, kegiatan ini juga menjadi bentuk kontribusi nyata mahasiswa Umsida dalam mendorong kemandirian ekonomi berbasis sumber daya lokal.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Ngembal dapat mengembangkan pie durian sebagai produk khas yang dapat dipasarkan tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional bahkan internasional.
Mahasiswa KKN-P 28 Umsida pun mengajak civitas akademika serta masyarakat umum untuk lebih peduli terhadap pengolahan hasil sumber daya alam agar tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk mentah, tetapi juga dikembangkan menjadi produk inovatif yang memiliki nilai jual tinggi. Dengan demikian, keberlanjutan ekonomi berbasis potensi lokal dapat terwujud.
Penulis: Safira Dea Ananda
Editor: Rani Syahda